Saham IATA Dapat Rekomendasi BUY, Ini Hasil Risetnya!

Selasa, 26 April 2022 - 08:41 WIB
loading...
A A A
BMR diharapkan memiliki kontrak Participating Interest dan Production Sharing dari blok Semai III (Papua Barat) setelah akuisisi 85% PT Suma Sarana (SS, menunggu persetujuan pemerintah), yang diperkirakan memiliki 31,8tn kaki kubik sumber gas yang masih menunggu sertifikasi.

"Kami mengadakan kunjungan ke lokasi beberapa aset tambang BCR, yaitu APE, PMC dan BSPC-N," tulis riset itu.

Beberapa poin penting yang diperoleh antara lain:
• Total volume produksi BCR diperkirakan mencapai 7,8 juta metrik ton tahun ini, dari 4 asetnya, yaitu APE, PMC, BSPC dan IBPE. 5 aset lainnya diharapkan dapat beroperasi penuh setelah Perseroan mendapatkan kontraktor dan kemungkinan investor strategis lainnya.
• Ke depan, perseroan berencana untuk mengakuisisi kapal tongkang sendiri dan mendirikan perusahaan dagang sehingga dapat menjual batu bara berkalori lebih tinggi dari operator tambang lainnya.
• Pada hari pertama mengikuti inspeksi proses pengeboran yang dilakukan di site APE (Arthaco Prima Energi), diharapkan akan beroperasi penuh dalam 5-6 bulan ke depan. Volume produksi ditargetkan mencapai 1 juta metrik ton tahun ini. Nilai kalori 3000 - 3500 kkal/kg. Total sumber daya diperkirakan lebih dari 792 juta metrik ton.

• Pada hari kedua menyaksikan proses penambangan dan pemuatan batu bara di beberapa pit dan jetty PMC dan BSPC.
• PMC (Putra Muba Coal) telah beroperasi penuh. Volume produksi ditargetkan mencapai 4,5 juta metrik ton tahun ini. Nilai kalori 3000 - 3600 kkal/kg. Total sumber daya yang tersisa diperkirakan sekitar 76,9 juta metrik ton.

• BSPC-N (Bhumi Sriwijaya Perdana Coal - North) telah beroperasi penuh. Volume produksi ditargetkan mencapai 1,8 juta metrik ton tahun ini. Nilai kalori 3200 - 3300 kkal/kg. Total sumber daya diperkirakan lebih dari 130 juta metrik ton.
• Untuk meningkatkan produksi, pihaknya berencana membangun jalan angkut sendiri, mengingat saat ini masih menggunakan jalan desa dengan kapasitas terbatas.



Investment Risks

• Volume produksi batu bara yang lebih rendah dari 7.8/8.2 juta ton pada 22F/23F.
• Pengakuan kerugian yang lebih besar dari bisnis penerbangannya.
• EBITDA dan laba bersih yang lebih rendah dari USD233,4 juta/USD260,1 juta and USD93,35 juta/USD104,05 juta pada 22F/23F, masing-masing.
(uka)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1737 seconds (0.1#10.140)