IHSG Diprediksi Masih Melemah di Kisaran 7.540-7.680, Apa Saja Saham Pilihan?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini berpotensi dalam kecenderungan melemah sepanjang perdagangan. Pergerakan indeks saham akan berada di kisaran 7.540 – 7.680.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, melihat adanya dorongan buyer jelang akhir sesi perdagangan kemarin, terlihat adanya peluang IHSG untuk technical rebound.
"Namun technical rebound, bukan berarti sudah pasti mengakhiri pelemahan selama ini dan langsung reversal, nyatanya tekanan jual pada saham-saham big caps, bahkan dilakukan oleh investor asing masih sangat besar," tulis William dalam analisisnya, Kamis (31/10/2024).
Menurut William, dari sisi teknikal IHSG juga masih dalam pembentukan pola inverted cup & handle, tren masih sideways dengan support 7.420. "Belum bisa disimpulkan bahwa IHSG akan segera bottoming, namun setidaknya dalam penutupan pekan ini ada peluang untuk rebound," jelas dia.
Sebelumnya, terjadi net sell asing sebesar Rp1.4 triliun dengan nilai transaksi sebesar Rp11,8 triliun. Masih belum ada harapan untuk dimulainya fase bottoming pada IHSG.
Dengan demikian, secara analisis teknikal, pada perdagangan kemarin, IHSG membentuk pola hammer, pola ini merupakan pola bullish dan mencerminkan kekuatan daya beli, sehingga terbuka peluang bagi IHSG untuk menguat terbatas.
"Perlu kami ingatkan kembali bahwa tren IHSG masih sideways dengan batasan support sampai dengan 7.420," ujar dia.
Pergerakan harga membentuk pola cup and handle dengan neckline pada 99 (pola belum terkonfirmasi).
TOTL, buy, support 730, resistance 830.
Pergerakan harga menguat konsisten di atas MA5 dan MA20 untuk trend following.
MAIN, buy, support 865, resistance 950.
Pergerakan harga menguat konsisten di atas MA5 dan MA20 untuk trend following.
CTRA, buy, support 1290, resistance 1430.
Konsolidasi dalam tren menguat di area 1290 – 1430.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, melihat adanya dorongan buyer jelang akhir sesi perdagangan kemarin, terlihat adanya peluang IHSG untuk technical rebound.
"Namun technical rebound, bukan berarti sudah pasti mengakhiri pelemahan selama ini dan langsung reversal, nyatanya tekanan jual pada saham-saham big caps, bahkan dilakukan oleh investor asing masih sangat besar," tulis William dalam analisisnya, Kamis (31/10/2024).
Menurut William, dari sisi teknikal IHSG juga masih dalam pembentukan pola inverted cup & handle, tren masih sideways dengan support 7.420. "Belum bisa disimpulkan bahwa IHSG akan segera bottoming, namun setidaknya dalam penutupan pekan ini ada peluang untuk rebound," jelas dia.
Sebelumnya, terjadi net sell asing sebesar Rp1.4 triliun dengan nilai transaksi sebesar Rp11,8 triliun. Masih belum ada harapan untuk dimulainya fase bottoming pada IHSG.
Dengan demikian, secara analisis teknikal, pada perdagangan kemarin, IHSG membentuk pola hammer, pola ini merupakan pola bullish dan mencerminkan kekuatan daya beli, sehingga terbuka peluang bagi IHSG untuk menguat terbatas.
"Perlu kami ingatkan kembali bahwa tren IHSG masih sideways dengan batasan support sampai dengan 7.420," ujar dia.
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal
JKON, buy, support 94, resistance 103.Pergerakan harga membentuk pola cup and handle dengan neckline pada 99 (pola belum terkonfirmasi).
TOTL, buy, support 730, resistance 830.
Pergerakan harga menguat konsisten di atas MA5 dan MA20 untuk trend following.
MAIN, buy, support 865, resistance 950.
Pergerakan harga menguat konsisten di atas MA5 dan MA20 untuk trend following.
CTRA, buy, support 1290, resistance 1430.
Konsolidasi dalam tren menguat di area 1290 – 1430.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
(akr)