2 BUMN Siap Garap 843 Destinasi Wisata di Bali dan Madura

Kamis, 28 April 2022 - 23:13 WIB
loading...
2 BUMN Siap Garap 843 Destinasi Wisata di Bali dan Madura
Penandatanganan kerja sama antara Perum Perhutani dan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Dua BUMN tengah membidik pengembangan 843 destinasi wisata di Jawa dan Madura. Upaya ini menjadi bagian dari perluasan wisata di Tanah Air.

Kedua BUMN tersebut adalah Perum Perhutani dan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC). Kedua entitas pelat merah ini pun telah melakukan penandatanganan kerja sama.

Adapun pengembangan 843 destinasi wisata rebranding wisata alam, standarisasi pengelolaan, digitalisasi, penambahan fasilitas, pengembangan produk serta product identity branding.

Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro menjelaskan, pihaknya mempunyai 843 lokasi obyek wisata yang tersebar di Pulau Jawa dan Madura.



Dalam pengembangannya, Perhutani melakukan ekstensifikasi rebranding wisata alam yang merupakan salah satu proyek strategis perhutani di 2022 dengan melakukan standarisasi pengelolaan, digitalisasi, penambahan fasilitas, pengembangan produk serta product identity branding.

“Sebanyak 35 lokasi kami kelola secara mandiri, dan 808 lokasi lainnya dikelola melalui pola kerja sama dengan masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH),” ujar Wahyu dalam keterangan pers, Kamis (28/4/2022).



Wahyu mencatat kerja sama ini menjadi awal dalam mengembangkan obyek wisata lingkungan wilayah Perhutani. Pihaknya menginginkan upaya ini dilakukan secara profesional dan berkelanjutan.

“Kami ingin destinasi wisata kami dikelola secara profesional dan berkelanjutan sehingga memberi dampak positif kepada semua pemangku kepentingan," paparnya.

Senada, Direktur Utama PT TWC Edy Setijono mencatat sinergitas ini merupakan mendorong obyek wisata serta komponen penopang lainnya dalam mewujudkan ekosistem pariwisata di sekitarnya.



Menurut dia, destinasi wisata tidak bisa berdiri sendiri, keberadaanya juga harus didukung oleh ekosistem di sekitarnya.

“Ekosistem ini yang membuat destinasi menjadi berkelanjutan. Hal itulah yang menjadi dasar kami dalam melakukan upaya kolaborasi dengan berbagai pihak serta stakeholder,” ungkap Edy.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2026 seconds (0.1#10.140)