Stay @ Home Business: The FALL & the RISE (2)

Sabtu, 25 April 2020 - 07:19 WIB
loading...
Stay @ Home Business: The FALL & the RISE (2)
Yuswohadi. Foto/Istimewa
A A A
Yuswohadi
Managing Partner Inventure

Socialdistancing, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), bahkan mungkin nanti lockdown, akan melahirnya gaya hidup baru di tengah masyarakat yaitustay @ home lifestyle.

Dan selalu, setiap perubahan perilaku dan gaya hidup baru akan membentuk emergingbusiness (baik lama maupun baru) yang tumbuh cepat bahkan eksponensial.

Dan, akhirnya bisnis-bisnis yang berkembang pesat ini secara agregat membentuk apa yang saya sebut: stay @ home economy.

The FALLS & The RISES

Celakanya, pembentukan stay @ home economy yang super cepat akibat wabah Covid-19, telah memicu JATUHNYA begitu banyak bisnis dan industri di satu sisi. Tapi di sisi lain juga MEROKETKAN bisnis dan industri lain.

Stay @ home business yang masuk kelompok pertama saya sebut: The FALLS. Sementara kelompok kedua: The RISES.

Sebagai marketers/entrepreneurs Anda harus tahu industri-industri apa saja yang bakal menjadi The FALLS dan industri yang menjadi TheRISES.

Ketika omzet dan cashflow makin sulit, maka bisnis Anda harus siap memasuki SURVIVAL MODE di mana Anda harus BELOK atau PIVOT masuk di bisnis-bisnis yang sedang RISING.

Minggu lalu saya telah menguraikan industri-indutri yang masuk The FALLS. Berikut ini adalah industri-industri yang justru tumbuh EKSPONENSIAL di kala krisis Civid-19: THE RISE. Mau tak mau Anda harus masuk ke bisnis-bisnis berikut ini:

#1. Grocery/Ecommerce

Pemberlakuan social distancingmemaksa konsumen berbelanja online untuk GROCERY, HEALTH CARE, CLEANER, VITAMINE/SUPPLEMENT, dan lain-lain.

NewNormal:Walaupun wabah sudah berkurang, social distancingterus berlangsung hingga akhir tahun bahkan tahun depan, sehingga belanja online grocery &ecommerce mengalami DEEPENING bahkan PERMANEN.

#2. Logistics

Di masa krisis layanan LOGISTIK sebagai penunjang delivery barang merupakan PILAR dari stay @ home economy. Karena itu akan booming.

NewNormal: Pasca wabah, setiap provider logistik punya fitur “NO-CONTACT DROP-OFF SERVICE" karena perubahan perilaku konsumen yang kian concern terhadap kesehatan.

#3. Food Delivery

Ketika PSBB kian ketat diterapkan, maka tak ada pilihan lain pesan makanan dilakukan secara online. Pemain melakukan randingmelalui jaminan HIGIENITAS makanan, tak terpapar virus.

New Normal: Ke depan, resto/kafe akan menggantungkan bisnis mereka kepada model bisnis online delivery. Perilaku NONGKRONG di resto/cafe kian tak populer "DIBUNUH" oleh Covid-19.

#4. Remote Working

Karyawan DIPAKSA bekerja dari rumah dengan menggunakan platform digital: mereka akan melewati proses: DENIAL, RESISTENCE, EXPERIMENT, dan akhirnya menjadi NEW HABIT. WFH pun menjadinew normal.

New Normal:Pasca krisis duit masih sulit, karena itu perusahaan-perusahaan akan mengurangi overheaddengan melanjutkan NEW HABIT yaitu work from home (WFH). Kantor-kantor fisik mulai berkurang berubah menjadi kantor virtual/online. Karyawan mulai bekerja EVERYTIME, EVERYWHERE.

#5. Streaming Services

Stay @ home menciptakan KEBOSANAN luar biasa, karena itu streaming services seperti film, musik, games, webinar booming. Model bisnis SUBSCRIPTION untuk menangkap tren ini.

NewNormal: Nonton bioskop makin tidak populer. Seminar fisik makin dikurangi. Nonton konser musik fisik kian dihindari. Semua akan beralih ke platform online. VIRTUAL & AUGMENTED REALITY bakal booming.

#6. Media & Telco

Pengguna internet KECANDUAN konten digital (news, music, film, games) di media online. Merek mulai tergantung pada provider telko untuk menjamin keandalan jaringan internet.

NewNormal:Provider media & telko mendapatkan windfallbaru dengan masuk ke konten LEARNING & PRODUCTIVITY ENABLERS, tak hanya sebatas news&entertainmentseperti sekarang ini.

#7. Telemedicine

Awalnya "tradisi" konsultasi dokter dan membeli obat scara online sulit terbentuk. Dengan adanya wabah, kebiasaan baru telemedicinecepat terbentuk. Keharusan social distancing mendorong terciptanya CRITICAL MASS di layanan telemedicine.

New Normal: Bencana Covid-19 memaksa konsumen MENCOBA dan BEREKSPERIMEN menggunakan layanan telemedicine. Ketika mereka mendapatkan user experience yang baik (convenient, cost/time efficient) makatelemedicine akan menjadi MAINSTREAM.

#8. Cloud Services

Dengan maraknya REMOTE WORKING dan tingginya tuntutan digital collaborative working maka SaaS (Software As A Services), IaaS (Infrastructure As A Services), PaaS (Platform As A Services) akan masuk babak baru pertumbuhan EKSPONENSIAL.

New Normal: Ketika karyawan sudah terbiasa dengan remote workingdan tuntutan efisiensi overheaddan fleksibilitas aset, tinggi maka penggunaan cloud services menjadi KEHARUSAN, bukan lagi pilihan.

#9. Home Fitness

Sebelumnya, aktivitas fitness menjadihappeningkarena dilakukan di pusat-pusat kebugaran secara bersama-sama. Namun dengan berlakunya social distancing, konsumen DIPAKSA melakukan aktivitas home fitness. Awalnya memang berat, namun seiring berajalannya waktu akan terbentuk KEBIASAAN BARU.

New Normal:Gym dan tempat kebugaran konvensional akan berlomba-lomba mengembangkan aplikasi home fitnessuntuk menangkap KEBIASAAN BARU konsumen. Ingat! The FIRST in the consumer's mind will be the winner.

It's Time to LEAP

Semua pelaku bisnis saat ini sedang berduka karena bisnisnya luluh-lantak oleh wabah Covid. Namun seorang entrepreneur selalu optimis melihat gelas berisi setengah air sebagai "setengah penuh", bukan "setengah kosong". Dalam situasi sulit saat ini Anda harus tetap optimis. Kalau bisnis Anda jatuh, maka kini saatnya MELOMPAT.

It's time to LEAP
LEAP from THE FALL to THE RISE
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0895 seconds (0.1#10.140)