Mudik Lebaran 2022 Lancar Berkat Infrastruktur yang Memadai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menilai aktivitas mudik Lebaran tahun ini relatif lancar dan tanpa kendala berarti. Hal ini tak terlepas dari ketersediaan infrastruktur yang memadai sebagai faktor utama pendukung mudik.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah melalui kementerian terkait seperti Kementerian BUMN dan Kementerian PUPR berbuah positif.
Dia pun mengapresiasi peran para menteri pembantu presiden Joko Widodo, salah satunya Menteri BUMN Erick Thohir.
“Meski terjadi kemacetan (saat mudik), namun dampak pembangunan infrastruktur yang dilakukan Erick Thohir sudah dapat dirasakan oleh masyarakat," ujar Trubus, Jumat (6/5/2022).
Dia menyontohkan, infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan dan bandara memberikan solusi nyata bagi masyarakat yang membutuhkan konektivitas.
Menurut dia, kebijakan membangun infrastruktur yang dilakukan selama ini melalui BUMN memiliki banyak manfaat.
Trubus menilai, utang yang besar untuk membangun jalan tol akan tertutup dengan prestasi pemerintah dalam memberikan layanan terbaik kepada publik.
Infrastruktur jalan tol yang dibangun pemerintah melalui BUMN memberikan solusi konkret mengurangi dampak kemacetan akibat mudik lebaran. "Jika tak ada pembangunan jalan tol, pasti terjadi kemacetan arus mudik yang luar biasa," ucap Trubus.
Terkait antrean panjang di Pelabuhan Merak, menurut Trubus bukan karena keterbatasan infrastruktur pelabuhan yang secara kapasitas Pelabuhan Merak sudah sangat memadai untuk menampung arus mudik dan balik lebaran.
Dia menyebut hal ini terjadi lantaran belum ada pemisahan antara logistik dan penumpang. Trubus menilai pelabuhan barang harus dipisahkan dengan pelabuhan penumpang dengan memanfaatkan Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Bojonegara.
"Penumpukan penumpang di masa mudik lebaran kali ini bukan karena keterbatasan infrastruktur pelabuhan. Tetapi karena penggelolaan pelabuhan yang tak optimal. Infrastruktur pelabuhan yang dibangun pemerintah melalui BUMN cukup," tukasnya.
Dia mengatakan, ada beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang belum optimal seperti Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga dan Bandar Udara Kertajati di Jawa Barat. Trubus pun mendorong Erick Thohir untuk terus meningkatkan sistem terintegrasi pada dua bandara tersebut.
"Memang saat ini BUMN sudah membuat sistem untuk pembelian tiket penyeberangan. Namun sistem tersebut masih memiliki kendala seperti belum terkoneksi dengan baik dan belum disosialisasikan ke masyarakat dengan baik," ungkap Trubus.
Selain itu, lanjut Trubus, Erick perlu melakukan transformasi sumber daya manusia (SDM) dalam meningkatkan pelayanan di pelabuhan dan jalan tol.
Trubus juga meminta pemerintah melalui BUMN dapat segera menyelesaikan pembangunan jalan tol yang saat ini sudah memasuki masa konstruksi. Tujuannya agar dapat mengurangi beban jalur arteri khususnya di Pantai Selatan Jawa.
Beberapa jalur tol yang dipercaya mampu mengurangi beban lalu lintas di jalur arteri Pantai Selatan Jawa adalah jalur tol trans Jawa yang menghubungkan Bawen-Jogja dan tol Tegal-Cilacap-Purwokerto.
Trubus meyakini integrasi tol yang menghubungkan Pantai Utara dengan Pantai Selatan akan mempermudah konektivitas masyarakat dan mengurangi beban di jalan arteri.
"Meski nantinya biaya tol yang dipungut mahal, namun masyarakat memiliki pilihan sesuai dengan kemampuannya. Membangun jalan tol dan merawatnya memerlukan biaya yang besar. Kalau harga tol tidak sesuai dengan biaya investasi dan perawatannya maka yang rugi masyarakat juga," pungkasnya.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah melalui kementerian terkait seperti Kementerian BUMN dan Kementerian PUPR berbuah positif.
Dia pun mengapresiasi peran para menteri pembantu presiden Joko Widodo, salah satunya Menteri BUMN Erick Thohir.
“Meski terjadi kemacetan (saat mudik), namun dampak pembangunan infrastruktur yang dilakukan Erick Thohir sudah dapat dirasakan oleh masyarakat," ujar Trubus, Jumat (6/5/2022).
Dia menyontohkan, infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan dan bandara memberikan solusi nyata bagi masyarakat yang membutuhkan konektivitas.
Menurut dia, kebijakan membangun infrastruktur yang dilakukan selama ini melalui BUMN memiliki banyak manfaat.
Trubus menilai, utang yang besar untuk membangun jalan tol akan tertutup dengan prestasi pemerintah dalam memberikan layanan terbaik kepada publik.
Infrastruktur jalan tol yang dibangun pemerintah melalui BUMN memberikan solusi konkret mengurangi dampak kemacetan akibat mudik lebaran. "Jika tak ada pembangunan jalan tol, pasti terjadi kemacetan arus mudik yang luar biasa," ucap Trubus.
Terkait antrean panjang di Pelabuhan Merak, menurut Trubus bukan karena keterbatasan infrastruktur pelabuhan yang secara kapasitas Pelabuhan Merak sudah sangat memadai untuk menampung arus mudik dan balik lebaran.
Dia menyebut hal ini terjadi lantaran belum ada pemisahan antara logistik dan penumpang. Trubus menilai pelabuhan barang harus dipisahkan dengan pelabuhan penumpang dengan memanfaatkan Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Bojonegara.
"Penumpukan penumpang di masa mudik lebaran kali ini bukan karena keterbatasan infrastruktur pelabuhan. Tetapi karena penggelolaan pelabuhan yang tak optimal. Infrastruktur pelabuhan yang dibangun pemerintah melalui BUMN cukup," tukasnya.
Dia mengatakan, ada beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang belum optimal seperti Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga dan Bandar Udara Kertajati di Jawa Barat. Trubus pun mendorong Erick Thohir untuk terus meningkatkan sistem terintegrasi pada dua bandara tersebut.
"Memang saat ini BUMN sudah membuat sistem untuk pembelian tiket penyeberangan. Namun sistem tersebut masih memiliki kendala seperti belum terkoneksi dengan baik dan belum disosialisasikan ke masyarakat dengan baik," ungkap Trubus.
Selain itu, lanjut Trubus, Erick perlu melakukan transformasi sumber daya manusia (SDM) dalam meningkatkan pelayanan di pelabuhan dan jalan tol.
Trubus juga meminta pemerintah melalui BUMN dapat segera menyelesaikan pembangunan jalan tol yang saat ini sudah memasuki masa konstruksi. Tujuannya agar dapat mengurangi beban jalur arteri khususnya di Pantai Selatan Jawa.
Beberapa jalur tol yang dipercaya mampu mengurangi beban lalu lintas di jalur arteri Pantai Selatan Jawa adalah jalur tol trans Jawa yang menghubungkan Bawen-Jogja dan tol Tegal-Cilacap-Purwokerto.
Trubus meyakini integrasi tol yang menghubungkan Pantai Utara dengan Pantai Selatan akan mempermudah konektivitas masyarakat dan mengurangi beban di jalan arteri.
"Meski nantinya biaya tol yang dipungut mahal, namun masyarakat memiliki pilihan sesuai dengan kemampuannya. Membangun jalan tol dan merawatnya memerlukan biaya yang besar. Kalau harga tol tidak sesuai dengan biaya investasi dan perawatannya maka yang rugi masyarakat juga," pungkasnya.
(ind)