IHSG Sesi I Ambruk ke 6.948 dan Asing Net Sell Rp1,64 Triliun, Tak Perlu Panik!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini ditutup tertekan -280,60 poin atau -3,88% di 6.948,31 pada perdagangan sesi pertama, Senin (9/5/2022). Sejak bel pembukaan pagi tadi, indeks acuan tampak lesu di area 7.156,48-6.896,99.
Tak perlu panik, analis menilai ini merupakan aksi profit taking yang normal setelah kenaikan yang terjadi jauh sebelum libur Lebaran.
"Menurut saya wajar dan sudah terukur karena sejak awal tahun pasar mengabaikan potensi sentimen Fed rate, dan ini memicu outflow, makanya asing net sell per hari ini dan lumayan besar," kata Analis Panin Sekuritas William Hartanto saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (9/5/2022).
Sepanjang sesi pertama, terdapat 151 saham menguat, 421 saham melemah, dan 117 lainnya stagnan. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp15,70 triliun dari 15,47 miliar saham yang diperdagangkan.
Secara teknikal, William mencermati indeks acuan telah menembus level supportnya di 7.162, sehingga berpeluang melanjutkan penurunan. "IHSG patah tren karena menurun di bawah support 7162, support berikutnya pada 6918 dan 6887, resistance 7000, 7115, dan 7162." ujarnya.
Sebagai catatan, indeks LQ45 turun -4,79% ke 1.033,47, indeks JII merosot -3,14% ke 599,75, indeks IDX30 anjlok -5,06% ke 553,63, dan indeks MNC36 tertekan -4,96% ke 344,96.
Sebagian indeks sektoral mengalami penurunan antara lain infrastruktur -2,93%, keuangan -4,04%, kesehatan -2,58%, properti -1,53%, industri -2,17%, bahan baku -2,21%, teknologi -4,98%, nonsiklikal -1,30%, dan siklikal -2,11%. Sedangkan yang menguat adalah transportasi 1,99%, dan energi 0,65%.
Sejalan dengan koreksi market, investor asing terpantau melakukan net sell akumulatif sebesar Rp1,64 triliun, terdiri dari profit taking di pasar regular Rp1,69 triliun, dan net buy di pasar reguler Rp52,21 miliar.
Pembelian asing terhadap sejumlah emiten big caps di pasar reguler antara lain PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp91,9 miliar, PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp51,4 miliar, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp34,0 miliar.
Net sell asing di pasar reguler yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp784,8 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp485,7 miliar, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp210,9 miliar.
Saham-saham yang masuk top gainers, yaitu PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND) melesat 34,31% di Rp137, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) menguat 24,00% di Rp2.480, dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melejit 18,18% di Rp234.
Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Astra International Tbk (ASII) tertekan -6,93% di Rp7.050, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) terpuruk -6,81% di Rp356, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) merosot -6,70% di Rp8.350.
Tak perlu panik, analis menilai ini merupakan aksi profit taking yang normal setelah kenaikan yang terjadi jauh sebelum libur Lebaran.
"Menurut saya wajar dan sudah terukur karena sejak awal tahun pasar mengabaikan potensi sentimen Fed rate, dan ini memicu outflow, makanya asing net sell per hari ini dan lumayan besar," kata Analis Panin Sekuritas William Hartanto saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (9/5/2022).
Sepanjang sesi pertama, terdapat 151 saham menguat, 421 saham melemah, dan 117 lainnya stagnan. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp15,70 triliun dari 15,47 miliar saham yang diperdagangkan.
Secara teknikal, William mencermati indeks acuan telah menembus level supportnya di 7.162, sehingga berpeluang melanjutkan penurunan. "IHSG patah tren karena menurun di bawah support 7162, support berikutnya pada 6918 dan 6887, resistance 7000, 7115, dan 7162." ujarnya.
Sebagai catatan, indeks LQ45 turun -4,79% ke 1.033,47, indeks JII merosot -3,14% ke 599,75, indeks IDX30 anjlok -5,06% ke 553,63, dan indeks MNC36 tertekan -4,96% ke 344,96.
Sebagian indeks sektoral mengalami penurunan antara lain infrastruktur -2,93%, keuangan -4,04%, kesehatan -2,58%, properti -1,53%, industri -2,17%, bahan baku -2,21%, teknologi -4,98%, nonsiklikal -1,30%, dan siklikal -2,11%. Sedangkan yang menguat adalah transportasi 1,99%, dan energi 0,65%.
Sejalan dengan koreksi market, investor asing terpantau melakukan net sell akumulatif sebesar Rp1,64 triliun, terdiri dari profit taking di pasar regular Rp1,69 triliun, dan net buy di pasar reguler Rp52,21 miliar.
Pembelian asing terhadap sejumlah emiten big caps di pasar reguler antara lain PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp91,9 miliar, PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp51,4 miliar, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp34,0 miliar.
Net sell asing di pasar reguler yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp784,8 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp485,7 miliar, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp210,9 miliar.
Saham-saham yang masuk top gainers, yaitu PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND) melesat 34,31% di Rp137, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) menguat 24,00% di Rp2.480, dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melejit 18,18% di Rp234.
Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Astra International Tbk (ASII) tertekan -6,93% di Rp7.050, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) terpuruk -6,81% di Rp356, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) merosot -6,70% di Rp8.350.
(akr)