Permintaan Pasar Tinggi, Erick Thohir Minta INKA dan Stadler Rail Produksi Bus Listrik

Selasa, 10 Mei 2022 - 12:54 WIB
loading...
Permintaan Pasar Tinggi, Erick Thohir Minta INKA dan Stadler Rail Produksi Bus Listrik
Menteri BUMN Erick Thohir meminta PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA dan Stadler Rail Group asal Swiss segera merealisasikan produksi bus listrik. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mencatat permintaan bus listrik dalam negeri cukup tinggi. Pemegang saham pun meminta PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA dan Stadler Rail Group asal Swiss segera merealisasikan produksinya.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko. Dia menyebut, pihaknya sudah memberi instruksi agar manajemen INKA segera memproduksi bus listrik melalui pabrik di Banyuwangi, Jawa Timur.

"Kemarin kita sampaikan ke pak Budi Noviantoro kalau pabrik Banyuwangi ini nanti berkembang juga. Produksi bus listrik mulai besar demand-nya," ungkap Tiko saat ditemui di kawasan Kementerian BUMN, Jakarta, dikutip Selasa (10/5/2022).



Dia berhitung, pabrik INKA di Banyuwangi sangat strategis. Pasalnya, kawasan industri itu berdekatan dengan pusat logistik dan pelabuhan. Dengan begitu, proses produksi bus listrik lebih muda dilakukan di pabrik ini.

"Produksi bus listrik bisa di Banyuwangi karena dekat dengan logistik, dekat dengan pelabuhan," tutur dia.

Kolaborasi antara Inka dan Stadler Rail Group terjadi pada September 2019 lalu. INKA dan Stadler Rail AG melakukan Penandatanganan Perjanjian Usaha Patungan untuk pendirian Perusahaan Patungan di Indonesia dan di Zurich, Swiss.



Kerja sama ini sebagai tindak lanjut kesepakatan INKA dan Stadler Rail saat kunjungannya ke Indonesia 8 Maret 2019 lalu di Banyuwangi, Jawa Timur.

Joint Venture Company ini akan menjadi perusahaan investasi yang didirikan di Indonesia untuk mengoperasikan dan memproduksi pabrik rolling stock modern di Banyuwangi.

Perusahaan patungan ini akan menggabungkan berbagai sumber daya Stadler dan Inka seperti teknologi, tenaga kerja, pengalaman, dan sumber daya bermanfaat lainnya.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3021 seconds (0.1#10.140)