Ketua LPS: Jangan Terlalu Khawatir dengan Ketidakpastian Global

Kamis, 19 Mei 2022 - 19:00 WIB
loading...
Ketua LPS: Jangan Terlalu...
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan, kondisi perbankan nasional dari sisi likuiditas sudah membaik. Foto/IG pyudhisadewa
A A A
JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Lembaga penjamin Simpanan ( LPS ) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan, kondisi perbankan nasional dari sisi likuiditas sudah membaik dibandingkan tahun 2020 yang saat itu kondisi likuiditas perbankan sempat terdampak pandemi Covid-19.



“Sekarang pondasi perbankan kita amat baik dan otomatis perekonomian Indonesia juga bagus, fungsi intermediasi perbankan sudah pulih bukan karena dipaksa tetapi karena market mechanism yang bekerja dengan baik,” ujarnya di acara Fortune Indonesia Summit 2022, digelar di Jakarta, Kamis(19/5/2022).

Saat 2020, dia mengatakan, bila pemerintah tidak berhati-hati dikhawatirkan akan ada beberapa bank yang berguguran. Namun, berkat kebijakan pemerintah yang mengubah kebijakan ekonomi moneter maupun fiskal akhirnya kondisi yang dikhawatirkan tidak terjadi.

“Kebijakan itu salah satunya adalah mendorong uang agar berada di sistem perekonomian, mengubah kebijakan tersebut pun tidak mudah sebab ada beberapa ekonom yang mempunyai pandangan berbeda, tetapi berkat arahan langsung Presiden, pada akhirnya kebijakan itu dapat berjalan dan uang kembali berada di sistem perekonomian,” tambah Purbaya.

Kemudian, dari sisi cost of capital pun pemerintah mencoba turunkan serendah mungkin, yakni dengan kebijakan suku bunga yang mengikuti kebijakan bank sentral dengan kebijakan tingkat bunga penjaminan LPS yang turun ke angka 3,5%.



“Jadi cost of capital lebih murah, dan diharapkan menguntungkan perbankan, dan dengan adanya uang yang lebih banyak di sistem perekonomian maka ekonomi dapat berjalan lebih cepat,” jelasnya.

Terkait ketidakpastian global, dia menyatakan tetap optimistis karena dalam beberapa bulan ini kebijakan pemerintah dinilai sudah tepat untuk mendorong domestic demand maupun ekonomi domestik.

“Jadi jika kondisi perekonomian global memburuk, selama kita bisa memformulasikan kebijakan ekonomi yang baik dan menjaga permintaan dalam negeri harusnya kita tumbuh. Terlebih jika peran serta perbankan yang terus menyalurkan kredit dan terus bekerja. Dengan kondisi seperti itu kami dapat dikatakan perekonomian kita resilience,” jelas Purbaya.

Dia menambahkan tidak perlu terlalu khawatir terhadap ketidakpastian perekonomian global, sebab Indonesia sudah belajar dari berbagai krisis yang pernah menerpa sebelumnya.



“Jangan terlalu khawatir sebab kita sudah belajar dari krisis 1997-1998, dan saat ini kami sebagai otoritas keuangan juga semakin kompak dan koordinasi dengan perbankan juga lebih intens. Perbankan juga jangan ragu memberikan kredit, dan kalangan pengusaha juga jangan takut untuk ekspansi bisnis,” tutupnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2257 seconds (0.1#10.140)