Anggaran Dipangkas, Kementan Konsisten Jaga Ketahanan Pangan

Senin, 22 Juni 2020 - 16:42 WIB
loading...
Anggaran Dipangkas, Kementan Konsisten Jaga Ketahanan Pangan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto/Dok.
A A A
JAKARTA - Dalam rapat kerja Pemerintah dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (22/6/2020), DPR mencermati berbagai kebijakan yang diambil oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan, sejumlah anggota mengapresiasi kinerja yang telah dilakukan Kementan.

Anggota komisi IV DPR dari partai PKB Luluk Nur Hamidah menegaskan sepaham dengan pemikiran Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang menekankan harus ada koordinasi dengan seluruh pihak termasuk Kementerian lainnya dalam penanganan ketahanan pangan.

"Semangat luar biasa diperlihatkan pak Mentan, saat merumuskan kebijakan pertanian. Kita harapkan bisa dijalankan dengan baik oleh seluruh jajaran Kementan," katanya saat Raker Komisi IV DPR RI bersama Kementan.

Hal senada juga diungkapkan Anggota Komisi IV DPR dari Partai Gerindra, Endang Setiawati Thohari yang menyatakan meski mengalami pemotongan anggaran, namun Kementan masih terus berupaya memaksimalkan produksi pertanian.

"Sedikit memberikan masukan, diperlukan grand strategi untuk political will yang kuat sehingga mendorong kedaulatan pangan ini. Litbang dan SDM pertanian juga sangat penting dengan bioteknologi yang dihasilkan meskipun dalam kondisi anggaran kurang," ucapnya.

Kementerian Pertanian dalam kesempatan ini juga menyampaikan hasil evaluasi pelaksanaan anggaran ketahanan pangan tahun 2019. Diketahui realisasi anggaran dari bulan Januari hingga akhir Desember 2019 sebesar Rp19,42 triliun atau 88,97% dari pagu sebesar Rp21,83 triliun.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, realisasi anggaran tertinggi adalah Badan Karantina Pertanian yang mencapai 99,18%. Kemudian diikuti Sekretariat Jenderal 98,37% dan Badan Ketahanan Pangan mencapai 97,05%.

Capaian tersebut, memperlihatkan bahwa kinerja pengembangan komoditas pangan khusus padi cukup bagus.

Kemudian ditengah pandemi corona, ekspor pertanian terus tumbuh pada April 2020, ekspor pertanian tumbuh sebesar 12,66%, sementara sektor lainnya turun dan bahkan secara total ekspor Indonesia turun sebesar 7,02% dibanding periode yang sama (tahun 2019).

Selanjutnya capaian lainnya adalah kinerja produksi beras selama MT I tahun 2020, yang mencapai 16,65 juta ton dan sampai akhir Juni 2020 diperkirakan ada stok 7,49 juta ton. Demi mempertahankan kecukupan stok beras sampai Desember 2020, Kementerian Pertanian telah melakukan akselerasi tanam padi MT II sebesar 5,6 juta hektar dengan menggerakkan seluruh komponen sumber daya yang didukung oleh ketersediaan air yang cukup di sentra produksi dan wilayah lainnya.

"Walaupun anggarannya menurun tahun 2020, kami tetap optimis akan mampu mencapai target-target yang telah ditetapkan," tandasnya.
(bon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2086 seconds (0.1#10.140)