Hadiri GPDRR 2022 yang Dibuka Jokowi, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo: RI Raih Kepercayaan Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo menghadiri pembukaan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), pada Rabu (25/5/2022).
GPDRR 2022 merupakan forum multipemangku kepentingan yang diadakan oleh PBB untuk meninjau kemajuan, berbagi pengetahuan, dan mendiskusikan perkembangan terbaru dalam upaya pengurangan risiko bencana termasuk risiko bencana di destinasi wisata .
Wamenparekraf Angela yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital & Kreatif mengatakan GPDRR dinilai sebagai platform multistakeholders yang paling tepat untuk melakukan pertukaran pengalaman dalam memperkuat kemitraan menuju resiliensi berkelanjutan.
Saat menghadiri upacara pembukaan The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022, yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, pada Rabu, 25 Mei 2022, Presiden Joko Widodo menawarkan kepada dunia, Konsep Resiliensi Berkelanjutan.
Konsep Resiliensi Berkelanjutan sebagai solusi untuk menjawab tantangan risiko sistemik menghadapi semua bentuk bencana, termasuk menghadapi pandemi, sekaligus mendukung implementasi pembangunan berkelanjutan.
“Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan GPDRR 2022, sehingga forum internasional ini diharapkan mampu membangkitkan kepercayaan dunia terhadap keamanan dan kenyamanan Indonesia dalam menyambut wisatawan menuju pascapandemi COVID-19,” kata Wamenparekraf Angela.
GPDRR dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo dengan membunyikan kulkul atau kentongan Bali bersama Deputy Secretary General dan perwakilan delegasi.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara rawan bencana, sehingga Indonesia memiliki akumulasi pengetahuan dan pengalaman yang bisa menjadi pelajaran penting bagi dunia.
“Tapi Indonesia juga ingin, sangat ingin, belajar dari pengalaman internasional melalui GPDRR 2022,” ujar Presiden Jokowi saat membuka GPDRR 2022, Rabu (25/5/2022).
Menurutnya, Indonesia harus membangun sistem peringatan dini multibencana serta mewujudkan masyarakat yang sadar dan tangguh akan bencana. Sebab, daya tahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana sangat menentukan angka kerugian yang harus ditanggung akibat bencana. Semakin tidak siap, semakin besar kerugiannya.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa pengurangan risiko bencana adalah sebuah investasi efektif untuk mencegah kerugian di masa mendatang. "Let's work together, to mitigates the risk of disasters for a better life, today and tomorrow," kata Presiden Jokowi.
Pada pembukaan GPDRR 2022, Wamenparekraf didampingi Staf Ahli Manajemen Krisis Kemenparekraf/Baparekraf Fadjar Hutomo. Fadjar menyampaikan bahwa forum GPDRR diharapkan menghasilkan best practice dalam menangani bencana di destinasi wisata untuk mewujudkan pariwisata yang aman dan nyaman. “Sehingga best practice dalam menangani bencana bisa diterapkan di 5 Destinasi Super Prioritas. Wisatawan akan merasa aman dan nyaman saat berwisata,” ujar Fadjar dalam keterangannya.
Acara pembukaan juga akan dihadiri oleh Wakil Presiden Zambia Mutale Nalumango, Deputi Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed, Presiden Sidang Majelis Umum PBB ke-76 Abdulla Shahid, Special Representative of the Secretary-General for Disaster Risk Reduction Mami Mizutori, serta para Menteri Kabinet Indonesia Maju, termasuk Menko PMK, Menteri Luar Negeri, dan Kepala BNPB sebagai Ketua dan Wakil Ketua I Panitia Nasional GPDRR 2022.
GPDRR 2022 merupakan forum multipemangku kepentingan yang diadakan oleh PBB untuk meninjau kemajuan, berbagi pengetahuan, dan mendiskusikan perkembangan terbaru dalam upaya pengurangan risiko bencana termasuk risiko bencana di destinasi wisata .
Wamenparekraf Angela yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital & Kreatif mengatakan GPDRR dinilai sebagai platform multistakeholders yang paling tepat untuk melakukan pertukaran pengalaman dalam memperkuat kemitraan menuju resiliensi berkelanjutan.
Saat menghadiri upacara pembukaan The 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022, yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, pada Rabu, 25 Mei 2022, Presiden Joko Widodo menawarkan kepada dunia, Konsep Resiliensi Berkelanjutan.
Konsep Resiliensi Berkelanjutan sebagai solusi untuk menjawab tantangan risiko sistemik menghadapi semua bentuk bencana, termasuk menghadapi pandemi, sekaligus mendukung implementasi pembangunan berkelanjutan.
“Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan GPDRR 2022, sehingga forum internasional ini diharapkan mampu membangkitkan kepercayaan dunia terhadap keamanan dan kenyamanan Indonesia dalam menyambut wisatawan menuju pascapandemi COVID-19,” kata Wamenparekraf Angela.
GPDRR dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo dengan membunyikan kulkul atau kentongan Bali bersama Deputy Secretary General dan perwakilan delegasi.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara rawan bencana, sehingga Indonesia memiliki akumulasi pengetahuan dan pengalaman yang bisa menjadi pelajaran penting bagi dunia.
“Tapi Indonesia juga ingin, sangat ingin, belajar dari pengalaman internasional melalui GPDRR 2022,” ujar Presiden Jokowi saat membuka GPDRR 2022, Rabu (25/5/2022).
Menurutnya, Indonesia harus membangun sistem peringatan dini multibencana serta mewujudkan masyarakat yang sadar dan tangguh akan bencana. Sebab, daya tahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana sangat menentukan angka kerugian yang harus ditanggung akibat bencana. Semakin tidak siap, semakin besar kerugiannya.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa pengurangan risiko bencana adalah sebuah investasi efektif untuk mencegah kerugian di masa mendatang. "Let's work together, to mitigates the risk of disasters for a better life, today and tomorrow," kata Presiden Jokowi.
Pada pembukaan GPDRR 2022, Wamenparekraf didampingi Staf Ahli Manajemen Krisis Kemenparekraf/Baparekraf Fadjar Hutomo. Fadjar menyampaikan bahwa forum GPDRR diharapkan menghasilkan best practice dalam menangani bencana di destinasi wisata untuk mewujudkan pariwisata yang aman dan nyaman. “Sehingga best practice dalam menangani bencana bisa diterapkan di 5 Destinasi Super Prioritas. Wisatawan akan merasa aman dan nyaman saat berwisata,” ujar Fadjar dalam keterangannya.
Acara pembukaan juga akan dihadiri oleh Wakil Presiden Zambia Mutale Nalumango, Deputi Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed, Presiden Sidang Majelis Umum PBB ke-76 Abdulla Shahid, Special Representative of the Secretary-General for Disaster Risk Reduction Mami Mizutori, serta para Menteri Kabinet Indonesia Maju, termasuk Menko PMK, Menteri Luar Negeri, dan Kepala BNPB sebagai Ketua dan Wakil Ketua I Panitia Nasional GPDRR 2022.
(nng)