Cotton USA Dorong Industri Busana Muslim di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi perdagangan nirlaba yang mempromosikan serat kapas Amerika Serikat (AS) (Cotton Council International/CCI) mendukung pertumbuhan industri busana muslim di Indonesia dengan mendorong penggunaan kapas AS.
Perwakilan CCI di Indonesia Andy Do menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan produksi garmen dalam industri busana muslim, mengingat Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia. Berdasarkan data statistik per 31 Desember 2021 dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, tercatat ada 237,53 juta orang di Indonesia menganut agama islam.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga turut serta memberikan inisiatif untuk mempromosikan Indonesia sebagai pusat industri busana muslim dunia. "Kami memahami bahwa pasar untuk busana muslim di Indonesia memiliki potensi yang besar sehingga dapat ditingkatkan untuk menghasilkan pendapatan ekspor yang tinggi di masa mendatang," ungkap Andy dalam webminar, baru-baru ini.
Pihaknya mendukung penuh inisiatif Pemerintah Indonesia, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), dan Asosiasi lainnya yang bergerak di industri busana muslim, untuk mempromosikan Indonesia sebagai pusat industri fesyen muslim di dunia dan untuk mendorong lebih banyak lagi eskpor busana muslim dari Indonesia ke berbagai negara di dunia. "Inisiatif tersebut akan berlanjut dari tahun 2021 hingga 2024," lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, Andy juga mempromosikan tiga program yang ditawarkan CCI untuk mengembangkan industri tekstil di Tanah Air. Tiga program tersebut antara lain, program lisensi Cotton USA, Cotton USA Sollutions, dan Cotton Trust Protocol A.S.
Program lisensi dari Contton USA diberikan oleh CCI kepada pabrik tekstil Indonesia di sepanjang rantai pasokan dan ritel. Lisensi ini berfungsi untuk menjaring pembeli baru, memahami tren mode terbaru di industry fesyen dan tekstil, serta untuk mendapatkan keuntungan dalam penggunaan kapas AS. Lebih lanjut, program Cotton USA Solutions menawarkan bantuan teknis dari ahli secara gratis kepada pabrik pemintalan Indonesia yang merupakan pemegang lisensi Cotton USA dan/atau anggota U.S. Cotton Trust Protocol.
"Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pabrik, meningkatkan hasil produksi, menghemat biaya operasional pabrik, dan menghasilkan lebih banyak keuntungan bagi pemegang saham pabrik," jelas dia.
Baca Juga: Dukung Industri Fesyen Muslim, Puteri Indonesia 2022 Gelar Road to JMFW 2023
Terakhir, ada program U.S. Cotton Trust Protocol yang dinilai akan menguntungkan pabrik tekstil Indonesia dengan memungkinkan mereka memverifikasi, mengukur, dan membuktikan bahwa kapas AS yang mereka beli adalah produk berkelanjutan yang bebas dari risiko lingkungan dan sosial. "Melalui tiga program praktis ini, pabrik tekstil Indonesia akan dapat menemukan solusi dan inspirasi baru untuk mempercepat kemajuan bisnis mereka, terutama di industri busana muslim," kata dia.
Perwakilan CCI di Indonesia Andy Do menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan produksi garmen dalam industri busana muslim, mengingat Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia. Berdasarkan data statistik per 31 Desember 2021 dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, tercatat ada 237,53 juta orang di Indonesia menganut agama islam.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga turut serta memberikan inisiatif untuk mempromosikan Indonesia sebagai pusat industri busana muslim dunia. "Kami memahami bahwa pasar untuk busana muslim di Indonesia memiliki potensi yang besar sehingga dapat ditingkatkan untuk menghasilkan pendapatan ekspor yang tinggi di masa mendatang," ungkap Andy dalam webminar, baru-baru ini.
Pihaknya mendukung penuh inisiatif Pemerintah Indonesia, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), dan Asosiasi lainnya yang bergerak di industri busana muslim, untuk mempromosikan Indonesia sebagai pusat industri fesyen muslim di dunia dan untuk mendorong lebih banyak lagi eskpor busana muslim dari Indonesia ke berbagai negara di dunia. "Inisiatif tersebut akan berlanjut dari tahun 2021 hingga 2024," lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, Andy juga mempromosikan tiga program yang ditawarkan CCI untuk mengembangkan industri tekstil di Tanah Air. Tiga program tersebut antara lain, program lisensi Cotton USA, Cotton USA Sollutions, dan Cotton Trust Protocol A.S.
Program lisensi dari Contton USA diberikan oleh CCI kepada pabrik tekstil Indonesia di sepanjang rantai pasokan dan ritel. Lisensi ini berfungsi untuk menjaring pembeli baru, memahami tren mode terbaru di industry fesyen dan tekstil, serta untuk mendapatkan keuntungan dalam penggunaan kapas AS. Lebih lanjut, program Cotton USA Solutions menawarkan bantuan teknis dari ahli secara gratis kepada pabrik pemintalan Indonesia yang merupakan pemegang lisensi Cotton USA dan/atau anggota U.S. Cotton Trust Protocol.
"Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pabrik, meningkatkan hasil produksi, menghemat biaya operasional pabrik, dan menghasilkan lebih banyak keuntungan bagi pemegang saham pabrik," jelas dia.
Baca Juga: Dukung Industri Fesyen Muslim, Puteri Indonesia 2022 Gelar Road to JMFW 2023
Terakhir, ada program U.S. Cotton Trust Protocol yang dinilai akan menguntungkan pabrik tekstil Indonesia dengan memungkinkan mereka memverifikasi, mengukur, dan membuktikan bahwa kapas AS yang mereka beli adalah produk berkelanjutan yang bebas dari risiko lingkungan dan sosial. "Melalui tiga program praktis ini, pabrik tekstil Indonesia akan dapat menemukan solusi dan inspirasi baru untuk mempercepat kemajuan bisnis mereka, terutama di industri busana muslim," kata dia.
(nng)