Minat Konsumen terhadap Produk Rumah Tapak Masih Tinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasca pemulihan pandemi Covid-19, produk rumah tapak diperkirakan tetap menjadi primadona di pasar properti pada 2022. Menurut Deputy CEO 99 Group Indonesia Wasudewan dalam diskusi “Properti Siap Take Off”, produk rumah tapak saat ini masih diminati oleh kalangan pembeli rumah pertama dan properti.
Ia juga menuturkan bahwa para pengembang properti kini meluncurkan rumah yang menjawab tantangan pasar yaitu hunian compact dengan fasilitas yang juga mendukung kenyamanan bekerja.
(Baca juga:Pertumbuhan Rumah Tapak Didukung Insentif dari Pemerintah)
Mendukung tren tersebut, Real Estate Indonesia (REI) melalui hasil kajian risetnya menunjukkan bahwa rumah tapak masih menjadi favorit pasar properti terlebih untuk produk rumah tapak dengan harga Rp500 juta sampai dengan Rp1,3 miliar.
Sebagai pengembang properti terkemuka, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) juga melihat peningkatan kinerja penjualan produk rumah tapak saat ini. CEO LPKR John Riady mengemukakan bahwa peningkatan kinerja ini turut didukung oleh tren suku bunga rendah dan penerapan uang muka yang ringan sehingga menarik minat para pembeli rumah pertama dan investor properti.
(Baca juga:Rumah Tapak atau Apartemen, Mana yang Jadi Idaman)
“Melalui kemudahan yang ada, sisi investasi dari produk rumah tapak akan tetap meningkat, khususnya dari peningkatan value properti atau Return of Investment (ROI) yang menguntungkan pembeli,” kata John Riady dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/6/2022).
Keberhasilan LPKR dalam meningkatkan kinerja penjualan produk hunian tersebut juga didukung oleh inovasi untuk menjawab permintaan pasar properti saat ini. Melalui proyek rumah tapak bertajuk Cendana Cove Verdant di Lippo Village Karawaci dan Waterfront Estates di Lippo Cikarang dengan harga rata-rata Rp1 miliar, LPKR melihat bahwa rumah tapak tetap menjadi produk favorit di kalangan milenial dan keluarga muda.
Dengan menjawab permintaan pasar tersebut, LPKR berhasil membukukan pra penjualan sebesar Rp1,21 triliun pada kuartal I/2022 yang mencapai 23% dari target di tahun 2022 sebesar Rp5,2 triliun.
“Untuk mencapai target di tahun 2022, manajemen LPKR akan terus meluncurkan produk properti rumah tapak dan komersial yang menjawab permintaan pasar, mengeksplorasi pasar segmen atas, serta meluncurkan produk apartemen mid-rise,” ujar John Riady.
Ia juga menuturkan bahwa para pengembang properti kini meluncurkan rumah yang menjawab tantangan pasar yaitu hunian compact dengan fasilitas yang juga mendukung kenyamanan bekerja.
(Baca juga:Pertumbuhan Rumah Tapak Didukung Insentif dari Pemerintah)
Mendukung tren tersebut, Real Estate Indonesia (REI) melalui hasil kajian risetnya menunjukkan bahwa rumah tapak masih menjadi favorit pasar properti terlebih untuk produk rumah tapak dengan harga Rp500 juta sampai dengan Rp1,3 miliar.
Sebagai pengembang properti terkemuka, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) juga melihat peningkatan kinerja penjualan produk rumah tapak saat ini. CEO LPKR John Riady mengemukakan bahwa peningkatan kinerja ini turut didukung oleh tren suku bunga rendah dan penerapan uang muka yang ringan sehingga menarik minat para pembeli rumah pertama dan investor properti.
(Baca juga:Rumah Tapak atau Apartemen, Mana yang Jadi Idaman)
“Melalui kemudahan yang ada, sisi investasi dari produk rumah tapak akan tetap meningkat, khususnya dari peningkatan value properti atau Return of Investment (ROI) yang menguntungkan pembeli,” kata John Riady dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/6/2022).
Keberhasilan LPKR dalam meningkatkan kinerja penjualan produk hunian tersebut juga didukung oleh inovasi untuk menjawab permintaan pasar properti saat ini. Melalui proyek rumah tapak bertajuk Cendana Cove Verdant di Lippo Village Karawaci dan Waterfront Estates di Lippo Cikarang dengan harga rata-rata Rp1 miliar, LPKR melihat bahwa rumah tapak tetap menjadi produk favorit di kalangan milenial dan keluarga muda.
Dengan menjawab permintaan pasar tersebut, LPKR berhasil membukukan pra penjualan sebesar Rp1,21 triliun pada kuartal I/2022 yang mencapai 23% dari target di tahun 2022 sebesar Rp5,2 triliun.
“Untuk mencapai target di tahun 2022, manajemen LPKR akan terus meluncurkan produk properti rumah tapak dan komersial yang menjawab permintaan pasar, mengeksplorasi pasar segmen atas, serta meluncurkan produk apartemen mid-rise,” ujar John Riady.
(dar)