Mengerikan Praktik Pinjol Bodong di India: Ancamannya Tebar Foto Telanjang Istri dan Video Porno

Rabu, 08 Juni 2022 - 19:23 WIB
loading...
A A A
Hutangnya melonjak saat dia mengambil pinjaman dari aplikasi keuangan lain untuk melunasi yang pertama. Akhirnya, Raj berutang lebih dari USD6.000 (Rp87 juta) yang tersebar di 33 aplikasi yang berbeda.

Banyak orang yang menjalankan aplikasi itu mulai mengancamnya karena pembayaran, tetapi dia terlalu takut untuk melapor ke polisi. Orang-orang yang menjalankan aplikasi memperoleh akses ke semua kontak di ponselnya dan foto-fotonya, dan telah mengancam akan mengirim foto telanjang istrinya ke semua orang di ponselnya.

Untuk melunasi pinjamannya dia telah menjual semua perhiasan sang istri, tetapi dia mengatakan masih merasa ketakutan. "Saya tidak berpikir mereka akan membiarkan saya pergi. Saya takut akan hidup saya. Saya mendapat telepon dan pesan ancaman setiap hari," kata Raj.

Meski aparat India mengaku bisa memberantas pelaku pinjol bodong, namun pengakuan dari salah satu pemain sungguh mencengangkan. Kepada BBC salah seorang pelaku pinjol mengatakan relatif mudah untuk menghindari deteksi oleh pihak berwenang India.



"Pendiri aplikasi, atau orang-orang seperti kami yang bekerja untuk mereka, sangat sulit dilacak karena kami menggunakan semua kertas palsu untuk mendapatkan nomor ponsel. Kami beroperasi dari seluruh India. Sebagian besar dari kami tidak memiliki lokasi tetap untuk bekerja. Yang saya butuhkan hanyalah laptop dan koneksi telepon. Satu operator seperti saya memiliki lebih dari 10 nomor untuk digunakan untuk mengancam pelanggan," katanya.

Pelaku pinjol dilatih untuk menemukan orang-orang yang "mudah tertipu dan membutuhkan", yang kemudian dipinjamkan hanya setengah dari jumlah yang mereka minta. Kemudian, seperti dalam kasus Raj, penipu akan menuntut tiga kali lipat dari jumlah itu dibayar kembali. Jika korban gagal membayar, tekanan lebih cepat diterapkan.

"Langkah pertama adalah melecehkan. Kemudian mengancam. Kemudian permainan sebenarnya dimulai dengan memeras orang tersebut, karena kami memiliki detail telepon penerima pinjaman. Banyak yang tidak pergi ke pihak berwenang karena malu dan takut," kata seorang pelaku.

BBC sendiri melaporkan telah melihat pesan yang dikirim ke korban, termasuk ancaman untuk memberi tahu keluarga dan rekan kerja tentang utang korban. Namun ada juga yang lebih brutal, dengan ancaman membuat dan mendistribusikan video porno menggunakan gambar korban.

Pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk membasmi operator penipuan pinjaman. Pada Mei tahun lalu, Google didesak untuk meninjau aplikasi yang tersedia dari toko aplikasi Play-nya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1983 seconds (0.1#10.140)