Pertamina Andal Saat Pandemi, Layani Konsumsen Diperbatasan Filipina-Sangihe
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Mobil tangki bertuliskan Pertamina baru saja tiba di Terminal BBM (TBBM) Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Terminal BBM ini berada di lokasi Perbatasan Indonesia dan Propinsi Davao Del Sur, Filipina. Baca : Salurkan Modal Rp2 Miliar, Pertamina Bantu Permodalan Pangkalan LPG 3 Kg Pukul 14.00 wita, matahari baru saja bersinar. Hari itu begitu cerah, tampak dari kejauhan seorang pemuda menggunakan pakaian berwarna biru merah yang biasa disebut coverall (hazmat) bertuliskan Pertamina, lengkap dengan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker,helm, kaos tangan, pengecekan suhu tubuh dan kaca mata.Sedari tadi terlihat sibuk mencatat setiap kendaraan mobil tangki pengangkut BBM yang masuk dalam kawasan TBBM Tahuna. Kawasan ini tak pernah berhenti beraktifitas, meski di masa Pandemi Covid-19 sekalipun.Adalah Wahyu Hidayat, 27 tahun, Junior Supervisor Sales Services & General Affair di Fuel Terminal Tahuna, yang menjadi salah satu garda terdepan Pertamina di wilayah Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi, dalam melayani kebutuhan BBM warga di Perbatasan Indonesia dan Filipina tersebut.Betapa tidak, karena perannya tersebut dipastikan warga di Sangihe tak khawatir karena kebutuhan BBM mereka tetap terpenuhi. Apalagi, tugas dan tanggung jawabnya menjaga ketahan stock energy (BBM) untuk terus aman, sehingga proses penyaluran BBM untuk kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. Seperti dalam menyalurkan BBM ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Industri yang berada di wilayah Kabupatan dan Kepulauan Sangihe.Bahkan, dalam masa pandemi covid-19 sekalipun pihaknya tetap siaga. Meski harus rela tak berkumpul dengan keluarganya di Cilacap pada suasana lebaran sekalipun. Baca Juga : GM Pertamina MOR VII Perkenalkan Aplikasi MyPertamina ke Pangdam Hasanuddin “Tugas kami harus memenuhi kebutuhan BBM warga Sangihe, dimana BBM yang dibawa sebanyak 12 mobil tangki dengan dengan kapasitas 5 Kilo Liter (KL) setiap tangkinya harus mendistribusikan ke 3 unit SPBU, sebanyak 2 Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) dan 4 unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD),” ujarnya, saat dihubungi, kemarin.Dia menuturkan, diwilayah kerjanya dengan sistem kerja normal senin-Jumat (sabtu over time) dari jam 07:00 - 16:00 wita, pihaknya harus menyalurkan rata-rata penyaluran per hari 200 KL.Menurutnya, menjadi sebuah tantangan baginya bekerja di tahun ini, bila dibandingkan tahun sebelumnya yang memasuki tahun kedua bekerja di Pertamina.“Semuanya karena adanya pandemic covid, jika sebagian besar pekerja melakukannya dirumah saja. Sebaliknya, kami tetap melayani penyaluran BBM supaya ketersediaan energi tetap terjaga, memenuhi kebutuhan masyarakat dan selalu mematuhi protokol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh pemerintah maupun perusahaan,”terangnya.Wahyu menuturkan, sebagian pekerja melakukan WFH kecuali bagian distribusi tetap melakukan kegiatan seperti biasa dengan mengurangi personil, WFH secara bergantian.“Resiko bekerja tahun ini sangat tinggi, karena tentu pasti takut terpapar covid19. Makanya kami menerapkan jaga jarak dan selalu menggunakan APD,”paparnya.Dia bercerita, karena komitmen senantiasa hadir melayani masyarakat, tentunya Pertamina sangat ketat dalam menerapkan protokol kesehatan tersebut. Hal itu terlihat, ketika melakukan penerimaan BBM dari kapal ditimbun ke tanki, pihaknya wajib menggunakan coverall (hazmat), dilengkapi dengan masker,helm, pengecekan suhu tubuh dan kaca mata.Tak hanya di Sangihe komitmen Pertamina melayani negeri. Tapi diseluruh Indonesia, termasuk di seluruh wilayah kerja MOR VII Sulawesi.Seperti pada saat Ramadhan, Idul Fitri dan Covid-19 (Rafico), PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) VII tetap andal dalam menyediakan penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Luquefied Petroleum Gas (LPG) di 6 provinsi seluruh Sulawesi, yakni Sulsel, Sulut, Sultra, Sulteng, Gorontalo dan Sulbar.Unit Manager Communication & CSR MOR VII, Hatim Ilwan mengungkapkan, tak ada kata jeda dalam memberikan pelayanan ke konsumen, meski ditengah pandemic covid-19 sekalipun. Semuanya tentu demi menjaga agar penyaluran BBM dan elpiji tetap terjaga baik.“Dipastikan seluruh stok BBM dan elpiji terjaga dalam kondisi apapun, baik pandemi maupun sebelumnya saat hari raya idul fitri. Kami pastikan tak ada kekurangan stok,” tegasnya.Selain itu, kata dia, pihaknya juga memaksimalkan layanan pesan antar melalui program Pertamina Delivery Service (PDS) seiring dengan himbauan kepada masyarakat untuk membatasi aktifitas di luar rumah agar terhindar dari paparan Coronavirus Disease (COVID-19).Untuk wilayah Sulawesi, Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) VII membuka layanan PDS untuk produk Bright Gas.Masyarakat yang ingin memanfaatkan layanan ini cukup menghubungi Call Center Pertamina 135 yang kemudian akan disambungkan dengan petugas Pertamina yang bertugas mencatat pesanan. Produk Bright Gas yang dipesan akan diantarkan langsung oleh kurir ke alamat tujuan.Selain layanan pesan antar, Pertamina juga memaksimalkan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan metode non-tunai (cashless). Konsumen bisa memanfaatkan aplikasi MyPertamina untuk melakukan pembayaran sehingga mengurangi kontak dengan orang lain yang menjadi jalan penularan COVID-19.Dengan berbagai kemudahan yang diberikan, lanjut Hatim, masyarakat tetap bisa mendapatkan produk berkualitas selagi menjaga diri dan mengindahkan himbauan pemerintah. "Walaupun ada himbauan #DiRumahAja dan Social Distancing, masyarakat tetap bisa menikmati produk berkualitas dari Pertamina," ujarnya.
(sri)