Kementan Prediksi Harga Cabai Tak Lagi Pedas pada Akhir Bulan

Senin, 13 Juni 2022 - 19:56 WIB
loading...
Kementan Prediksi Harga Cabai Tak Lagi Pedas pada Akhir Bulan
Harga cabai diprediksi akan turun pada akhir Juni atau awal Juli. Foto/Antara
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian ( Kementan ) memprediksi, kenaikan harga semua jenis cabai akan mulai terhenti pada akhir Juni 2022. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Tommy Nugraha berharap masyarakat untuk maklum jika sebelum akhir Juni para pedagang pasar mematok harga cabai lebih mahal.



"Prediksi kami kenaikan harga cabai berakhir Juni, atau awal Juli sudah merangkak turun," ujarnya saat dihubungi, Senin (13/6/2022).

Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), yang dikutip MNC Portal Indonesia hari ini, harga cabai merah besar naik lagi Rp4.400 menjadi Rp67.250 per kilogram. Cabai merah keriting naik menjadi Rp70.400 per kilogram, cabai rawit hijau naik menjadi Rp64.050 per kilogram, serta cabai rawit merah juga naik menjadi Rp87.500 per kilogram.

Tommy Nugraha menjelaskan, penyebab naiknya harga cabai tersebut karena curah hujan yang tinggi sehingga para petani harus menanggung biaya lebih untuk membeli pupuk termasuk obat-obatan guna mengatasi cabai agar tidak terserang hama dan jamur.



"Ini kan curah hujan sedang ekstrem maka tidak sedikit lahan atau kebun cabai terkena penyakit lalu tidak sedikit juga karena banjir sehingga mengurangi jumlah produksi," papar Tommy.

"Di samping itu, karena curah hujan yang tinggi, membuat petani harus membeli pupuk dan obat-obatan yang ekstra sehingga harus nambah uang lagi. Ini yang bikin harga cabai meningkat," lanjut Tommy.

Melihat kondisi harga pangan seperti ini, Tommy mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan harga supaya masyarakat tidak terbebani.



"Yang jelas kami di pemerintahan sekarang sedang berusaha mengeluarkan upaya untuk meningkatkan produksi agar harga melandai. Kami juga sudah membuat penyemprotan hama penyakit di sentra produksi cabai," ujar Tommy.

Selain itu, Tommy juga memastikan, pihaknya berencana akan mengirimkan stok cabai dari daerah yang surplus ke daerah yang minus.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1486 seconds (0.1#10.140)