Lolos dari Pailit, Ini Siasat Garuda Membayar Utangnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk akan menggunakan arus kas perusahaan untuk melunasi piutang kreditur dengan nilai di bawah Rp255 juta. Sementara, nilai piutang di atas Rp255 juta akan memperoleh kupon debt baru 825 dan saham sebesar USD330 juta.
Sementara itu, piutang kreditur yang berasal dari lembaga perbankan dalam negeri dan BUMN maupun pinjamannya akan diperpanjang selama 22 tahun dengan bunga 0,1% per tahun.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut skema pembayaran utang ini dicatatkan dalam proposal perdamaian yang kini telah disetujui 97,46% kreditur.
"Daftar piutang tetap (DPT) di bawah Rp255 juta akan kita bayarkan dari arus kas perusahaan. Yang Rp255 juta ke atas sukuk lessor akan memperoleh kupon debt baru 825 dan saham USD330 juta," ungkal Irfan pasca-voting PKPU, Jumat (17/6/2022).
Emiten dengan kode saham GIAA ini memang berhasil memperoleh persetujuan perdamaian dari kreditur. Mayoritas dari total jumlah kreditur mendukung isi proposal yang mengarah pada homologasi.
Irfan menyebut jumlah tersebut merupakan angka tertinggi dari yang ditetapkan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Kesepakatan ini, lanjut Irfan, menjadi angin segar bagi bisnis maskapai penerbangan pelat merah ke depannya. Dia optimistis perusahaan mampu membukukan keuntungan berarti dengan mengeruk pasar penerbangan domestik.
"Rencana bisnis kami akan menghasilkan keuntungan dan akan fokus di domestik, terbang di rute menguntungkan. Kita tetap melayani rute internasional, umrah haji dan fokus ke kargo. Untuk rute internasional hanya menerbangkan yang menguntungkan," kata dia.
Sementara itu, piutang kreditur yang berasal dari lembaga perbankan dalam negeri dan BUMN maupun pinjamannya akan diperpanjang selama 22 tahun dengan bunga 0,1% per tahun.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut skema pembayaran utang ini dicatatkan dalam proposal perdamaian yang kini telah disetujui 97,46% kreditur.
"Daftar piutang tetap (DPT) di bawah Rp255 juta akan kita bayarkan dari arus kas perusahaan. Yang Rp255 juta ke atas sukuk lessor akan memperoleh kupon debt baru 825 dan saham USD330 juta," ungkal Irfan pasca-voting PKPU, Jumat (17/6/2022).
Emiten dengan kode saham GIAA ini memang berhasil memperoleh persetujuan perdamaian dari kreditur. Mayoritas dari total jumlah kreditur mendukung isi proposal yang mengarah pada homologasi.
Irfan menyebut jumlah tersebut merupakan angka tertinggi dari yang ditetapkan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Kesepakatan ini, lanjut Irfan, menjadi angin segar bagi bisnis maskapai penerbangan pelat merah ke depannya. Dia optimistis perusahaan mampu membukukan keuntungan berarti dengan mengeruk pasar penerbangan domestik.
"Rencana bisnis kami akan menghasilkan keuntungan dan akan fokus di domestik, terbang di rute menguntungkan. Kita tetap melayani rute internasional, umrah haji dan fokus ke kargo. Untuk rute internasional hanya menerbangkan yang menguntungkan," kata dia.
(uka)