LPEI Perkuat Infrastruktur Digitalnya untuk Kembangkan Ekspor UKM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia ( LPEI ) atau Indonesia Eximbank yang berfokus untuk meningkatkan ekspor Indonesia siap menghadapi pesatnya perkembangan digitalisasi industri. Sebagai special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, LPEI terus berupaya memperkuat infrastruktur internal lembaga dan juga meningkatkan kapasitas para pelaku ekspor untuk membangun ekosistem ekspor berbasis digital.
Saat ini transformasi digital menjadi salah satu fokus utama Indonesia dalam menjalankan Presidensi G-20 di tahun ini. Sebagai bukti nyata dalam mendorong transformasi tersebut, di akhir tahun 2021 telah diresmikan Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0. Lembaga pemerintah di bawah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI ini dibangun sebagai solusi satu atap untuk mendukung transformasi industri di Indonesia dalam memasuki era ondustri 4.0 yang mengedepankan teknologi bersifat digital.
Kementerian Perindustrian RI menyelenggarakan acara roundtable business meeting for high level representatives of leading Indonesian and German companies dan exhibition di Gedung PIDI 4.0, pada hari Kamis kemarin (16/6/2022). Pada perhelatan tersebut, LPEI turut serta pada roundtable business meeting dan berpartisipasi pada exhibition yang menampilkan peran LPEI dalam mendukung ekspor di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi dan informasi berbasis digital melalui platform National Export Dashboard (NED).
Selain menampilkan NED, LPEI juga memperkenalkan salah satu kegiatan Jasa Konsultasi, yaitu program Marketing Handholding bagi usaha kecil menengah (UKM) mitra binaan LPEI. NED merupakan platform digital LPEI berupa pusat informasi yang bersifat web-based dengan menyediakan Industry Reports and Forecasts, Trade Data and Analysis, Market Info, Country Info, Trade Balance, Country Risk, Export Commodity, Country Economic Forecasts, serta Trending Issues.
“Melalui platform ini, pelaku ekspor dapat mengetahui kondisi dan tren ekspor nasional secara real time dengan berbagai indikator. Sebagai contoh, eksportir dapat menentukan negara tujuan ekspor berdasarkan komoditi atau produk yang dimiliki,” kata Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembagaan LPEI Chesna F. Anwar, Jumat (17/6/2022).
Selanjutnya Chesna menambahkan, Program Marketing Handholding merupakan program pendampingan yang dilakukan secara intensif oleh LPEI selama satu tahun. Program ini bertujuan agar mitra binaan dapat memasarkan produknya ke luar negeri menggunakan platform berbasis digital dan juga membukakan akses pasar baru bagi mereka.
"Melalui pertemuan ini diharapkan LPEI dapat mendukung dan berpartisipasi aktif dalam ekosistem Industri 4.0 dengan memperkuat dan membangun kerjasama yang melibatkan antar-institusi dengan pelaku bisnis, baik dari dalam maupun luar negeri," pungkas Chesna.
Saat ini transformasi digital menjadi salah satu fokus utama Indonesia dalam menjalankan Presidensi G-20 di tahun ini. Sebagai bukti nyata dalam mendorong transformasi tersebut, di akhir tahun 2021 telah diresmikan Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0. Lembaga pemerintah di bawah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI ini dibangun sebagai solusi satu atap untuk mendukung transformasi industri di Indonesia dalam memasuki era ondustri 4.0 yang mengedepankan teknologi bersifat digital.
Kementerian Perindustrian RI menyelenggarakan acara roundtable business meeting for high level representatives of leading Indonesian and German companies dan exhibition di Gedung PIDI 4.0, pada hari Kamis kemarin (16/6/2022). Pada perhelatan tersebut, LPEI turut serta pada roundtable business meeting dan berpartisipasi pada exhibition yang menampilkan peran LPEI dalam mendukung ekspor di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi dan informasi berbasis digital melalui platform National Export Dashboard (NED).
Selain menampilkan NED, LPEI juga memperkenalkan salah satu kegiatan Jasa Konsultasi, yaitu program Marketing Handholding bagi usaha kecil menengah (UKM) mitra binaan LPEI. NED merupakan platform digital LPEI berupa pusat informasi yang bersifat web-based dengan menyediakan Industry Reports and Forecasts, Trade Data and Analysis, Market Info, Country Info, Trade Balance, Country Risk, Export Commodity, Country Economic Forecasts, serta Trending Issues.
“Melalui platform ini, pelaku ekspor dapat mengetahui kondisi dan tren ekspor nasional secara real time dengan berbagai indikator. Sebagai contoh, eksportir dapat menentukan negara tujuan ekspor berdasarkan komoditi atau produk yang dimiliki,” kata Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembagaan LPEI Chesna F. Anwar, Jumat (17/6/2022).
Selanjutnya Chesna menambahkan, Program Marketing Handholding merupakan program pendampingan yang dilakukan secara intensif oleh LPEI selama satu tahun. Program ini bertujuan agar mitra binaan dapat memasarkan produknya ke luar negeri menggunakan platform berbasis digital dan juga membukakan akses pasar baru bagi mereka.
"Melalui pertemuan ini diharapkan LPEI dapat mendukung dan berpartisipasi aktif dalam ekosistem Industri 4.0 dengan memperkuat dan membangun kerjasama yang melibatkan antar-institusi dengan pelaku bisnis, baik dari dalam maupun luar negeri," pungkas Chesna.
(uka)