Adu Kuat Pengurangan Pasokan Gas Rusia Versus Embargo Minyak Eropa, Siapa Bertahan?

Sabtu, 18 Juni 2022 - 21:15 WIB
loading...
Adu Kuat Pengurangan Pasokan Gas Rusia Versus Embargo Minyak Eropa, Siapa Bertahan?
Rusia yang memotong pasokan gas ke Eropa telah lama menjadi salah satu ketakutan terbesar Uni Eropa (UE) dan minggu ini hal itu menjadi kenyataan. Sementara UE melayangkan serangan dengan embargo minyak. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Rusia yang memotong pasokan gas ke Eropa telah lama menjadi salah satu ketakutan terbesar Uni Eropa (UE) dan minggu ini hal itu menjadi kenyataan. Pengurangan kiriman gas oleh Rusia bertepatan dengan kunjungan para pemimpin Jerman, Italia dan Prancis ke Kyiv minggu ini.

Dikutip dari Financial Times, Wakil Kanselir Jerman, Robert Habeck mengatakan, masalah teknis apapun jelas merupakan 'dalih' bagi Rusia untuk menekan ekonomi Eropa. Seperti diketahui Rusia beralasan pengurangan ekspor gas ke sejumlah pembeli teratas Eropa karena adanya keterlambatan pengiriman peralatan perbaikan yang tertahan di Kanada.



Kepala Badan Energi Internasional, Fatih Birol mengatakan, pemotongan gas oleh Gazprom yang dikelola negara tampaknya merupakan langkah "strategis" oleh Moskow yang akan mengingatkan Eropa bahwa mereka seharusnya tidak merasa "terlalu aman atau terlalu nyaman".

Kecuali Rusia memulihkan volume ekspor gas dengan cepat, industri khawatir Eropa akan berjuang untuk menyimpan cukup gas menjelang musim dingin ketika permintaan akan menjadi sangat tinggi.

Tetapi bahkan jika pasokan penuh kembali, maka peristiwa minggu ini akhirnya menenggelamkan keyakinan di kalangan industri bahwa Rusia tidak akan menjadikan gas sebagai senjata kepada pelanggan terbesarnya.

"Situasi saat ini adalah salah satu yang terburuk dari perkiraan kami," ujar Edward Morse, analis di Citi yang juga memperingatkan bahwa harga gas kemungkinan bakal melonjak memasuki musim dingin hingga harus membatasi permintaan jika arus pasokan Rusia tidak kembali.

Harga gas terpantau telah terkerek ke level naik, atau naik lebih dari 60% minggu ini menjadi sekitar 130 euro per megawatt jam. Kondisi ini memperparah kecemasan global tentang inflasi yang melonjak karena bank sentral berjuang untuk mengatasi kenaikan harga tanpa memicu perlambatan ekonomi yang meluas.

Bagi sebagian orang, pemotongan gas Rusia tidak bisa dihindari. Eropa telah menjelaskan sejak invasi Ukraina pada bulan Februari bahwa mereka ingin menghilangkan kecanduannya terhadap energi Rusia sesegera mungkin. Persentase konsumsi gas Eropa yang berasal dari Rusia telah berkurang sekitar setengahnya sejak perang menjadi 20% dari total, menurut konsultan ICIS.

Sementara itu Uni Eropa telah bergerak untuk memperketat sanksi terhadap Rusia, dengan melarang impor minyak mentah lewat jalur laut dan bergerak ke arah pelarangan asuransi untuk setiap kapal tanker yang membawa minyak Rusia, dengan Inggris juga berada di dalamnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1503 seconds (0.1#10.140)