Rusia Kembali Pangkas Ekspor Gas ke Negara-negara Eropa, Intip Daftarnya
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia terus mengurangi ekspor gas alam ke Eropa hingga perdagangan, Jumat kemarin waktu setempat. Termasuk memotong aliran gas hingga setengahnya ke Italia dan Slovakia dan sepenuhnya bagi Prancis.
Hal ini menandai hari ketiga pengurangan signifikan terhadap penggerak industri serta yang menghasilkan listrik di Eropa . Pengurangan kiriman gas dari Moskow juga menghantam Jerman dan Austria.
Keputusan Rusia untuk semakin memperketat aliran gasnya ke Eropa memicu lonjakan harga energi yang sudah tinggi hingga mendorong rekor inflasi di Uni Eropa. Belakangan, negara Eropa dipaksa berjuang mengurangi ketergantungan mereka pada pasokan Rusia di tengah perang Ukraina.
Rusia telah menyalahkan masalah teknis atas pemotongan pipa utama Nord Stream 1 yang melayani Jerman dan Prancis, dengan mengatakan peralatan yang sedang diperbaharui di Kanada terjebak karena sanksi Barat.
Para pemimpin di Jerman dan Italia menyebut pengurangan pasokan gas Rusia sebagai langkah politik, dan itu meningkatkan ketegangan energi di Eropa, menyusul pemutusan gas alam Rusia sebelumnya ke Polandia, Bulgaria, Finlandia, Belanda, dan Denmark.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada hari Jumat bahwa pengurangan itu adalah "pemerasan (terhadap) negara secara individu dan Eropa keseluruhan."
Rusia mengutarakan, kepada perusahaan gas yang dikendalikan negara Slovakia, SPP, bahwa mereka akan mengurangi pengiriman ke negara itu sebesar 50%. Hal ini disampaikan Direktur SPP, Richard Prokypcak pada sebuah konferensi di Bratislava. Alasan pengurangan diketahui belum dijelaskan seperti dilansir Marketwatch.
Sementara itu perusahaan raksasa energi milik negara Rusia, Gazprom mengatakan, kepada perusahaan gas Italia, Eni pada hari yang sama bahwa mereka hanya akan memasok 50% dari jumlah gas yang diminta. Hal ini mengurangi aliran ke salah satu importir gas Rusia terbesar di Eropa untuk hari ketiga.
Gazprom memangkas 15% pengiriman yang diminta Italia pada hari Rabu. Kantor berita ANSA melaporkan kiriman perusahaan Rusia itu turun hingga sebesar 35% pada hari Kamis.
Selanjutnya Prancis tidak lagi menerima gas alam dari Rusia. Operator jaringan gas Prancis, GRTGaz menerangkan, pasokan Rusia melalui Jerman terhenti pada hari Rabu, setelah turun 60% selama 5 bulan di tahun 2022.
Hal ini menandai hari ketiga pengurangan signifikan terhadap penggerak industri serta yang menghasilkan listrik di Eropa . Pengurangan kiriman gas dari Moskow juga menghantam Jerman dan Austria.
Keputusan Rusia untuk semakin memperketat aliran gasnya ke Eropa memicu lonjakan harga energi yang sudah tinggi hingga mendorong rekor inflasi di Uni Eropa. Belakangan, negara Eropa dipaksa berjuang mengurangi ketergantungan mereka pada pasokan Rusia di tengah perang Ukraina.
Rusia telah menyalahkan masalah teknis atas pemotongan pipa utama Nord Stream 1 yang melayani Jerman dan Prancis, dengan mengatakan peralatan yang sedang diperbaharui di Kanada terjebak karena sanksi Barat.
Para pemimpin di Jerman dan Italia menyebut pengurangan pasokan gas Rusia sebagai langkah politik, dan itu meningkatkan ketegangan energi di Eropa, menyusul pemutusan gas alam Rusia sebelumnya ke Polandia, Bulgaria, Finlandia, Belanda, dan Denmark.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada hari Jumat bahwa pengurangan itu adalah "pemerasan (terhadap) negara secara individu dan Eropa keseluruhan."
Rusia mengutarakan, kepada perusahaan gas yang dikendalikan negara Slovakia, SPP, bahwa mereka akan mengurangi pengiriman ke negara itu sebesar 50%. Hal ini disampaikan Direktur SPP, Richard Prokypcak pada sebuah konferensi di Bratislava. Alasan pengurangan diketahui belum dijelaskan seperti dilansir Marketwatch.
Sementara itu perusahaan raksasa energi milik negara Rusia, Gazprom mengatakan, kepada perusahaan gas Italia, Eni pada hari yang sama bahwa mereka hanya akan memasok 50% dari jumlah gas yang diminta. Hal ini mengurangi aliran ke salah satu importir gas Rusia terbesar di Eropa untuk hari ketiga.
Gazprom memangkas 15% pengiriman yang diminta Italia pada hari Rabu. Kantor berita ANSA melaporkan kiriman perusahaan Rusia itu turun hingga sebesar 35% pada hari Kamis.
Selanjutnya Prancis tidak lagi menerima gas alam dari Rusia. Operator jaringan gas Prancis, GRTGaz menerangkan, pasokan Rusia melalui Jerman terhenti pada hari Rabu, setelah turun 60% selama 5 bulan di tahun 2022.
(akr)