Menyelisik Kondisi Terkini Dunia Kripto dan Potensinya Bagi Para Miners
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dunia kripto masih awam bagi sebagian besar masyarakat. Di sisi lain, aset kripto terus berkembang dan transaksinya pun meningkat termasuk di Tanah Air.
Merujuk data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), perdagangan aset kripto mengalami peningkatan signifikan.
Pada 2021 nilainya mencapai Rp859,4 triliun dengan 11,2 juta pelanggan. Nilai perdagangan aset kripto tersebut naik 1.222,8% dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp64,9 triliun.
Chief Marketing Officer (CMO) All Time Mining Keith $lime menyatakan, aset kripto berpotensi menjadi faktor yang membantu mempersempit gap antar generasi terutama di antara generasi millenial serta gen z, maupun generasi mendatang.
"Cryptomining adalah potensi besar dalam mengakumulasi passive income terutama untuk anak-anak muda yang berkarir di bidang lifestyle dan industri kreatif seperti saya, maupun orang-orang yang tidak punya waktu untuk memiliki pekerjaan sampingan atau berwirausaha," kata Keith dalam keterangannya, dikutip Kamis (23/6/2022).
Sebagai dukungan bagi orang-orang yang terlibat di dunia kripto maupun para pemula yang ingin mengenal aset kripto dan potensinya, All Time Mining bersama Tokocrypto pada Minggu (19/6) menggelar seminar edukasi untuk para penambang kripto atau miners.
International PR Lead Tokocrypto Anindita Sekar Jati mengatakan, saat ini adalah waktu yang tepat bagi para miners maupun investor untuk memupuk ilmu tentang kripto melalui kegiatan-kegiatan edukasi.
"Komunitas seperti All Time Mining akan memiliki peran yang sangat besar. Artinya investor akan memiliki kedewasaan dan kebijakan dalam mengelola investasi," ujarnya.
Sementara itu, Komisaris All Time Mining Prathama Nugraha Tjoeng mengatakan, dunia kripto sebenarnya sedang terus bertumbuh. Hanya saja, kripto tengah memasuki fase atau siklus yang turun, yang sebenarnya sudah terjadi beberapa kali.
"Dunia kripto itu berbasis komunitas. Kalau kita lihat ke belakang saat tahun 2008 akhir, BTC yang bisa dibilang cryptocurrency pertama di dunia, diperkuat dan dibangun oleh komunitas. Itu pun pertumbuhannya tidak selalu mulus dan ada scam juga," tuturnya.
Dia menyebut bagaimana kripto telah melewati tiga sampai empat siklus sangat anjlok namun tetap kembali tumbuh.
Pada 2015 lalu misalnya, pemerintah Amerika Serikat pernah mengeluarkan aturan larangan bagi online platform melakukan promosi terkait kripto.
"Saat itu dunia kripto crash hancur sehancur-hancurnya. Tapi tidak lama aturan itu dicabut dan kripto tumbuh lagi. Dan kalau dilihat dalam nilai investasi, kripto akan tetap naik dan tetap bisa kembali. Dan ketika kembali, hasilnya akan lebih baik dari siklus-siklus sebelumnya," bebernya.
Direktur All Time Mining Christoper Vittorio Simon menambahkan, kondisi bear market seperti saat ini juga bisa menguntungkan.
Dia menyebut, waktu-waktu seperti ini merupakan momentum yang tepat mengumpulkan koin-koin yang diprediksi memiliki nilai yang bagus.
"Bagi kripto garis keras, kondisi bear market seperti saat ini membuat mereka senang. Saat ini adalah waktu yang tepat bagi mereka untuk akumulasi koin-koin yang menurut mereka bagus menyambut 2025 di mana sistem kripto mengalami halving setiap empat tahun sekali," paparnya.
Terkait regulasi, bagi Vitto dan rekan-rekan lainnya di All Time Mining, regulasi adalah sesuatu yang bagus, yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi komunitas kripto.
"Di Eropa yang tadinya kripto ilegal, kini sudah boleh diversifikasi aset berupa kripto. Jadi kalau mau investasi aset di luar emas, kripto sudah boleh. Di Indonesia pun sudah ada aturan pajak mining dan pajak trading. Jadi diregulasi tidak selalu buruk. Diregulasi artinya bisa lebih sustain," ucapnya.
Hal senada diamini oleh Anindita. Dia menyebut bagaimana regulasi di dunia kripto dapat menghadirkan masa depan industri yang lebih berkelanjutan.
"Regulasi tidak selamanya buruk dan bisa menghadirkan masa depan industri yang sustainable. Itu mengapa kami sangat menjaga baik kurasi token jangan sampai me-list token yang salah, yang notabene hanya banyak janji," tandasnya.
Merujuk data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), perdagangan aset kripto mengalami peningkatan signifikan.
Pada 2021 nilainya mencapai Rp859,4 triliun dengan 11,2 juta pelanggan. Nilai perdagangan aset kripto tersebut naik 1.222,8% dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp64,9 triliun.
Chief Marketing Officer (CMO) All Time Mining Keith $lime menyatakan, aset kripto berpotensi menjadi faktor yang membantu mempersempit gap antar generasi terutama di antara generasi millenial serta gen z, maupun generasi mendatang.
"Cryptomining adalah potensi besar dalam mengakumulasi passive income terutama untuk anak-anak muda yang berkarir di bidang lifestyle dan industri kreatif seperti saya, maupun orang-orang yang tidak punya waktu untuk memiliki pekerjaan sampingan atau berwirausaha," kata Keith dalam keterangannya, dikutip Kamis (23/6/2022).
Sebagai dukungan bagi orang-orang yang terlibat di dunia kripto maupun para pemula yang ingin mengenal aset kripto dan potensinya, All Time Mining bersama Tokocrypto pada Minggu (19/6) menggelar seminar edukasi untuk para penambang kripto atau miners.
International PR Lead Tokocrypto Anindita Sekar Jati mengatakan, saat ini adalah waktu yang tepat bagi para miners maupun investor untuk memupuk ilmu tentang kripto melalui kegiatan-kegiatan edukasi.
"Komunitas seperti All Time Mining akan memiliki peran yang sangat besar. Artinya investor akan memiliki kedewasaan dan kebijakan dalam mengelola investasi," ujarnya.
Sementara itu, Komisaris All Time Mining Prathama Nugraha Tjoeng mengatakan, dunia kripto sebenarnya sedang terus bertumbuh. Hanya saja, kripto tengah memasuki fase atau siklus yang turun, yang sebenarnya sudah terjadi beberapa kali.
"Dunia kripto itu berbasis komunitas. Kalau kita lihat ke belakang saat tahun 2008 akhir, BTC yang bisa dibilang cryptocurrency pertama di dunia, diperkuat dan dibangun oleh komunitas. Itu pun pertumbuhannya tidak selalu mulus dan ada scam juga," tuturnya.
Dia menyebut bagaimana kripto telah melewati tiga sampai empat siklus sangat anjlok namun tetap kembali tumbuh.
Pada 2015 lalu misalnya, pemerintah Amerika Serikat pernah mengeluarkan aturan larangan bagi online platform melakukan promosi terkait kripto.
"Saat itu dunia kripto crash hancur sehancur-hancurnya. Tapi tidak lama aturan itu dicabut dan kripto tumbuh lagi. Dan kalau dilihat dalam nilai investasi, kripto akan tetap naik dan tetap bisa kembali. Dan ketika kembali, hasilnya akan lebih baik dari siklus-siklus sebelumnya," bebernya.
Direktur All Time Mining Christoper Vittorio Simon menambahkan, kondisi bear market seperti saat ini juga bisa menguntungkan.
Dia menyebut, waktu-waktu seperti ini merupakan momentum yang tepat mengumpulkan koin-koin yang diprediksi memiliki nilai yang bagus.
"Bagi kripto garis keras, kondisi bear market seperti saat ini membuat mereka senang. Saat ini adalah waktu yang tepat bagi mereka untuk akumulasi koin-koin yang menurut mereka bagus menyambut 2025 di mana sistem kripto mengalami halving setiap empat tahun sekali," paparnya.
Terkait regulasi, bagi Vitto dan rekan-rekan lainnya di All Time Mining, regulasi adalah sesuatu yang bagus, yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi komunitas kripto.
"Di Eropa yang tadinya kripto ilegal, kini sudah boleh diversifikasi aset berupa kripto. Jadi kalau mau investasi aset di luar emas, kripto sudah boleh. Di Indonesia pun sudah ada aturan pajak mining dan pajak trading. Jadi diregulasi tidak selalu buruk. Diregulasi artinya bisa lebih sustain," ucapnya.
Hal senada diamini oleh Anindita. Dia menyebut bagaimana regulasi di dunia kripto dapat menghadirkan masa depan industri yang lebih berkelanjutan.
"Regulasi tidak selamanya buruk dan bisa menghadirkan masa depan industri yang sustainable. Itu mengapa kami sangat menjaga baik kurasi token jangan sampai me-list token yang salah, yang notabene hanya banyak janji," tandasnya.
(ind)