Sri Mulyani Jengkel dengan Pihak yang Minta Tambah Anggaran tanpa Alasan Jelas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menceritakan pengalamannya saat mendapatkan permintaan tambahan anggaran atau budget yang tidak jelas. Sri Mulyani pun merasa jengkel karena pihak-pihak itu hanya datang ketika butuh tambahan budget, tetapi tidak disertai alasan yang jelas.
"Kadang kalau kami bertanya dan rada jengkel pas minta duit. Pas ditanya buat apa, jadinya apa, jawabnya malah kok enggak percaya sih, itu kan biasa," ujar dalam acara ‘Merdeka Belajar Episode 21: Dana Abadi Perguruan Tinggi’ di Jakarta, Senin (27/6/2022).
Padahal, sebagai bendahara negara, sudah semestinya dia memastikan anggaran yang dikeluarkan dan tujuan penggunaan anggaran yang jelas. Salah satunya adalah untuk memperbaiki sektor pendidikan di Indonesia.
"Saya kan bertanya ini buat apa karena sebagai bendahara umum negara. Saya akan perbaiki pendidikan Indonesia," ucap Sri.
Dia menegaskan, dalam hal keuangan negara meningkatkan rangking atau mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bukanlah menjadi tujuan akhir, melainkan berbagai program yang dijalankan pemerintah juga harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung.
“Menjadi sebuah menara yang mencerahkan dan menjadi pusat pendidikan dan aktivitas. Pada akhirnya itu akan merekatkan kita sebagai bangsa di tengah kondisi yang sangat kompleks," ungkap Sri.
Dalam kesempatan tersebut, dia pun juga sempat bercanda dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim. Sri menyebut bahwa dia sudah menganggap Nadiem layaknya keponakannya sendiri, sehingga dia memanggilnya "Mas Nadiem". Namun, meskipun hubungan mereka sudah seperti senior dan junior, Nadiem terkadang tidak mau menuruti dirinya yang lebih senior.
"Saya perlu menyampaikan ini karena biar terlihat siapa seniornya. Soalnya kadang-kadang Mas Nadiem enggak nurut sama saya," canda Sri.
"Kadang kalau kami bertanya dan rada jengkel pas minta duit. Pas ditanya buat apa, jadinya apa, jawabnya malah kok enggak percaya sih, itu kan biasa," ujar dalam acara ‘Merdeka Belajar Episode 21: Dana Abadi Perguruan Tinggi’ di Jakarta, Senin (27/6/2022).
Padahal, sebagai bendahara negara, sudah semestinya dia memastikan anggaran yang dikeluarkan dan tujuan penggunaan anggaran yang jelas. Salah satunya adalah untuk memperbaiki sektor pendidikan di Indonesia.
"Saya kan bertanya ini buat apa karena sebagai bendahara umum negara. Saya akan perbaiki pendidikan Indonesia," ucap Sri.
Dia menegaskan, dalam hal keuangan negara meningkatkan rangking atau mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bukanlah menjadi tujuan akhir, melainkan berbagai program yang dijalankan pemerintah juga harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung.
“Menjadi sebuah menara yang mencerahkan dan menjadi pusat pendidikan dan aktivitas. Pada akhirnya itu akan merekatkan kita sebagai bangsa di tengah kondisi yang sangat kompleks," ungkap Sri.
Dalam kesempatan tersebut, dia pun juga sempat bercanda dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim. Sri menyebut bahwa dia sudah menganggap Nadiem layaknya keponakannya sendiri, sehingga dia memanggilnya "Mas Nadiem". Namun, meskipun hubungan mereka sudah seperti senior dan junior, Nadiem terkadang tidak mau menuruti dirinya yang lebih senior.
"Saya perlu menyampaikan ini karena biar terlihat siapa seniornya. Soalnya kadang-kadang Mas Nadiem enggak nurut sama saya," canda Sri.
(uka)