Segera Cair, PMN Garuda Rp7,5 Triliun Akan Dipakai Perbaikan Pesawat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat Penyertaan Modal Negara (PMN) PT Garuda Indonesia Tbk , sebesar Rp 7,5 triliun akan dialokasikan untuk perbaikan armada pesawat. Anggaran ini bersumber dari cadangan pembiayaan investasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2022.
Hingga saat ini anggaran tersebut belum dicairkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Pencairan akan dilakukan apabila emiten bersandi saham GIAA ini telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko menyebut pihaknya akan mengalokasikan separuh dari PMN Garuda untuk perbaikan sejumlah pesawat. Separuh lainnya akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan.
"Memang nanti salah satu penggunaan PMN Rp 7,5 triliun untuk mempercepat rekondisi dan perawatan pesawat, sehingga bisa beroperasi penuh lagi harapannya di kuartal IV kita bisa lakukan full capacity," ungkap Tiko saat konferensi pers, Selasa (28/6/2022).
Selain akan menambah jumlah pesawat, lanjut Tiko, Garuda Indonesia juga membutuhkan perbaikan dan pemeliharaan pesawat yang tidak beroperasi saat ini. Sebab itu, pihaknya mendorong agar pesawat yang terparkir segera dilakukan pemeliharaan kembali.
"Jadi kemarin pesawat-pesawat kita yang masih operasi, hari ini sebagian masih dalam kondisi tidak bisa terbang, karena masih harus ada pemeliharaan, kita akan dorong hingga bulan ini sehingga pesawat kita bisa beroperasional penuh dan nanti di triwulan IV kita mulai benar-benar optimalkan," ujar dia.
Tercatat Garuda Indonesia akan menambah jumlah pesawat hingga 70 unit sampai akhir 2023. Saat ini, total armada yang diterbangkan maskapai pelat merah itu hanya 33 unit saja.
Hingga saat ini anggaran tersebut belum dicairkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Pencairan akan dilakukan apabila emiten bersandi saham GIAA ini telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko menyebut pihaknya akan mengalokasikan separuh dari PMN Garuda untuk perbaikan sejumlah pesawat. Separuh lainnya akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan.
"Memang nanti salah satu penggunaan PMN Rp 7,5 triliun untuk mempercepat rekondisi dan perawatan pesawat, sehingga bisa beroperasi penuh lagi harapannya di kuartal IV kita bisa lakukan full capacity," ungkap Tiko saat konferensi pers, Selasa (28/6/2022).
Selain akan menambah jumlah pesawat, lanjut Tiko, Garuda Indonesia juga membutuhkan perbaikan dan pemeliharaan pesawat yang tidak beroperasi saat ini. Sebab itu, pihaknya mendorong agar pesawat yang terparkir segera dilakukan pemeliharaan kembali.
"Jadi kemarin pesawat-pesawat kita yang masih operasi, hari ini sebagian masih dalam kondisi tidak bisa terbang, karena masih harus ada pemeliharaan, kita akan dorong hingga bulan ini sehingga pesawat kita bisa beroperasional penuh dan nanti di triwulan IV kita mulai benar-benar optimalkan," ujar dia.
Tercatat Garuda Indonesia akan menambah jumlah pesawat hingga 70 unit sampai akhir 2023. Saat ini, total armada yang diterbangkan maskapai pelat merah itu hanya 33 unit saja.
(nng)