Kementan Gelar Pelatihan Cegah PMK Hewan Ternak

Jum'at, 01 Juli 2022 - 22:14 WIB
loading...
Kementan Gelar Pelatihan...
Seorang petugas melakukan vaksinasi terhadap ternak sapi milik masyarakat.
A A A
JAKARTA - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak telah menyebar di sebagian wilayah Indonesia, mencakup 180 kabupaten dan kota pada 18 provinsi. Berdasarkan data per 12 Juni 2022, sebanyak 36.924 ekor dinyatakan sembuh dari 140.298 ekor yang dinyatakan sakit.

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui unit-unit kerjanya melakukan langkah solutif untuk mengatasi PMK di antaranya dengan mendirikan pos komando (Posko). Selain itu juga peningkatan tata kelola lalu lintas ternak didukung penyaluran bantuan obat, vitamin, vaksinasi serta diperkuat kegiatan pelatihan dan komunikasi informasi dan edukasi (KIE).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo minta masyarakat tidak panik menanggapi kondisi tersebut, karena PMK dapat disembuhkan dengan tingkat kematian relatif rendah.

(Baca juga:Penyakit Mulut dan Kuku serta UU Peternakan)

“PMK dapat ditangani. Tidak perlu panik. PMK dapat disembuhkan dengan tingkat kematian relatif rendah. PMK tidak membahayakan manusia. Daging ternak bisa dikonsumsi dengan protokol pemotongan yang baik,” kata Mentan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/7/2022).

Langkah solutif dan antisipatif telah ditempuh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) yang secara teknis dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis (UPT) Pelatihan dan Pendidikan Pertanian di seluruh Indonesia.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengingatkan seluruh komponen di bawah BPPSDMP Kementan wajib turun, terutama tenaga medik dan paramedik, untuk berperan aktif menanggulangi penyebaran PMK. “Semua harus turun ke lapangan,” katanya.

Guna segera memutus penyebaran PMK, sebanyak 86 kegiatan telah diselenggarakan BPPSDMP Kementan pada hampir seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan tersebut dilakukan melalui pelatihan, bimbingan teknis (Bimtek), sosialisasi, pendampingan, webinar, disinfektan kandang, vaksinasi hingga pengobatan hewan ternak.

(Baca juga:Buwas Yakin Pemerintah Bakal Atasi Penyakit Mulut dan Kuku)

Kementan, menurut Dedi Nursyamsi, UPT Pelatihan BPPSDMP khususnya di subsektor peternakan dan kesehatan hewan, telah menggelar berbagai pelatihan untuk pencegahan dan penanggulangan PMK secara offline dan online, terutama di wilayah wabah PMK.

“Secara offline, Pelatihan Pengendalian dan Penanganan PMK telah dilaksanakan di Mojokerto Jawa Timur, Jawa Barat meliputi Depok, Bogor, Depok, dan Tangerang Banten serta Bangka Tengah dengan total peserta 160 orang,” katanya.

Pelatihan penanggulangan ini diberikan oleh dokter hewan dan medik veteriner yang dibantu oleh berbagai unsur mulai dari pemerintah, tokoh mayarakat, dan mahasiswa.

Sementara, Pelatihan Vaksinasi juga diselenggarakan di Kota Batu, Jawa Timur dengan sasaran peserta terdiri dari dokter hewan, paramedik, dan mahasiswa fakultas kesehatan hewan di Surabaya dan Malang.

(Baca juga:Pemkot Bekasi Terbitkan Edaran Cegah Penyakit Mulut dan Kuku Hewan)

Vaksinator Cadangan

Dedi Nursyamsi mengharapkan kegiatan pelatihan tersebut dapat mendukung pesertanya menjadi tenaga vaksinator cadangan yang berkompeten. Sementara di wilayah Mojokerto telah diselenggarakan pemberian vitamin C dan perlakuan disinfektan total di 28 wilayah.

Pelatihan tidak hanya Jawa Barat dan Jawa Timur sebagai wilayah terdampak terbanyak, UPT Pelatihan Binuang dan Kupang menyelenggarakan Pelatihan dan Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian PMK untuk wilayah Kalimantan hingga Provinsi NTT, khususnya Kota Kupang.

“Sembilan UPT Pendidikan Pertanian juga memberikan kontribusi terhadap pengendalian penyebaran PMK. Mulai dari pelatihan pengendalian hingga menyediakan tambahan tenaga vaksinasi dengan melatih mahasiswa, serta pemberian vaksinasi dua gelombang dengan target 100 dan 200 ekor per hari di wilayah Dinas Peternakan Kota dan Kabupaten Malang,” kata Dedi.

Dedi menambahkan, BPPSDMP Kementan akan memanfaatkan berbagai kegiatan transfer of knowledge untuk mendukung upaya penanggulangan PMK. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kompetensi peserta dalam pengendalian dan pemberantasan PMK sekaligus mengurangi penyebarannya.

“Untuk menanggulangi PMK ada berbagai cara. Ada berbagai teknik. Ada berbagai pendekatan. Pelatihan ini sangat penting dan urgent,” kata Dedi Nursyamsi.

Pelatihan online untuk pencegahan dan pengendalian PMK juga digelar melalui webinar. Sekitar 22.278 orang mengikuti pelatihan melalui zoom dan Youtube, dan 12.478 orang mengikuti pelatihan online Vaksinasi PMK. Sedangkan diseminasi pencegahan dan Pelatihan PMK melalui Program Utama BPPSDMP diantaranya melalui Bertani On Cloud, MSPP dan MAF yang diikuti 17.646 peserta.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1500 seconds (0.1#10.140)