Ramai-ramai Harta Orang Terkaya Dunia Raib, Kekayaan Elon Musk Anjlok Rp921 Triliun

Minggu, 03 Juli 2022 - 10:33 WIB
loading...
A A A
Changpeng Zhao, pelopor kripto yang memulai debutnya di Bloomberg Billionaires Index pada bulan Januari dengan perkiraan kekayaan USD96 miliar, telah melihat kekayaannya jatuh hampir USD80 miliar tahun ini di tengah gejolak aset digital.

Peluang

Meski begitu para kalangan miliarder ini telah mengumpulkan begitu banyak kekayaan dalam beberapa tahun terakhir sehingga sebagian besar dapat menahan kinerja paruh pertama terburuk sejak 1970 untuk Indeks S&P 500. "Tetapi mereka kemungkinan mencari penawaran," kata Presiden Papamarkou Wellner Asset Management, Thorne Perkin.

"Seringkali pola pikir mereka sedikit lebih bertentangan. Banyak klien kami mencari peluang ketika ada justru banyak masalah," kata Perkin.

Kondisi ini berlaku pada paruh pertama tahun ini, saat beberapa sudut paling tertekan di pasar keuangan global.

Contohnya adalah Vladimir Potanin, orang terkaya Rusia dengan kekayaan USD35,2 miliar, mengakuisisi seluruh posisi Societe Generale SA di Rosbank PJSC awal tahun ini di tengah dampak dari invasi Vladimir Putin ke Ukraina. Dia juga membeli saham maestro Rusia, Oleg Tinkov yang terkena sanksi di bank digital dengan harga yang lebih murah dari nilainya.

Lalu ada Sam Bankman-Fried, chief executive officer bursa kripto FTX, membeli 7,6% saham di Robinhood Markets Inc pada awal Mei setelah harga saham broker berbasis aplikasi itu anjlok 77% dari penawaran umum perdana yang dinanti-nantikan Juli lalu. Miliarder berusia 30 tahun itu juga telah bertindak sebagai pemberi pinjaman pilihan terakhir untuk beberapa perusahaan kripto yang bermasalah.

Pembelian paling terkenal dari semuanya adalah milik Musk, yang mencapai kesepakatan USD44 miliar untuk menguasai Twitter Inc. Dia menawarkan, pembayaran USD54.20 per saham; dimana saham perusahaan media sosial diperdagangkan pada USD37.44 pada pukul 10:25 Jumat pagi di New York.

Orang terkaya di dunia itu mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg News bulan lalu bahwa ada "beberapa hal yang belum terselesaikan" sebelum transaksi Twitter dapat diselesaikan.

"Ada batasan untuk apa yang bisa saya katakan di depan umum. Ini agak masalah sensitif," kata Musk.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1798 seconds (0.1#10.140)