Manufaktur RI Masih Ekspansif, Kemenperin Perluas Pasar Industri Nasional

Senin, 04 Juli 2022 - 11:11 WIB
loading...
Manufaktur RI Masih Ekspansif, Kemenperin Perluas Pasar Industri Nasional
Manufaktur Indonesia masih ekspansif. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perluasan pasar industri nasional di tengah Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang masih di level ekspansif meski terkontraksi di angka 50,2 pada Juni 2022 dari 50,8 poin pada bulan sebelumnya.

"Kondisi ini juga didukung oleh kinerja ekspor sektor manufaktur yang mencapai USD14,14 miliar pada Mei 2022, naik 7,78% dari April sebelumnya,” kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif melalui keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Senin (4/7/2022).

Berdasarkan laporan S&P Global, aktivitas sektor manufaktur terus membaik, dengan volume permintaan yang terus berkembang.

"Meskipun tidak dapat dipungkiri, perlambatan PMI Manufaktur Indonesia pada Juni 2022 dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan baku yang berpengaruh pada harga output. Perlambatan ini juga dialami oleh negara-negara ASEAN lainnya," tuturnya.



Menurut dia, hingga saat ini kondisi harga bahan baku masih dipengaruhi oleh kondisi geopolitik dunia serta kelangkaan energi.

Keadaan tersebut mungkin masih akan berlanjut dengan adanya sejumlah negara yang mulai melakukan pembatasan ekspor komoditas. Hal ini perlu dicermati untuk dapat menentukan kebijakan terkait situasi tersebut.

Oleh karena itu, Kemenperin terus berupaya menjaga daya saing industri nasional serta mendorong terbentuknya permintaan masyarakat.

Adapun salah satu langkah yang diambil misalnya memasilitasi pertemuan antara pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) komponen otomotif dengan prinsipal otomotif asal Jepang dalam kunjungan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita ke Negeri Sakura itu pada awal minggu ini.

"Kegiatan itu bertujuan menjajaki peluang bagi para pelaku IKM menjadi bagian supply chain komponen mobil-mobil Jepang, termasuk di negara-negara lain yang juga menjadi tujuan investasi perusahaan otomotif tersebut," imbuhnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1881 seconds (0.1#10.140)