Aplikasi MyPertamina Dapat Ulasan Negatif, Dirut: Ada Misinformasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyebut ada misinformasi di masyarakat terkait akses aplikasi MyPertamina untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi Pertalite dan biosolar.
Pernyataan Nicke sekaligus merespons berbagai ulasan negatif tentang MyPertamina di Google Playstore jelang pelaksanaan pendaftaraan BBM jenis Pertalite dan solar subsidi menggunakan aplikasi tersebut.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Nicke menjelaskan proses pendistribusian Pertalite dan Solar subsidi untuk kendaraan roda empat masih dalam proses pendaftaran.
Dengan begitu, pihaknya perlu waktu untuk menyosialisasikan aplikasi MyPertamina sebagai instrumen utama masyarakat memperoleh BBM subsidi.
"Sedikit misleading yang terjadi, kami pahami edukasi terus kami lakukan. Sebetulnya apa yang dilakukan hari ini adalah masa pendaftaran, kendaraan-kendaraan mendaftar untuk mendapatkan QR code,” ujar Nicke, Rabu (6/7/2022).
Dia mengingatkan masyarakat yang mendaftar di aplikasi MyPertamina dapat mengakses website Pertamina atau bisa juga datang langsung ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Setelah itu, masyarakat memperoleh QR code dan dipasang di kaca kendaraan atau mobil untuk mempermudah verifikasi pembelian. Artinya, masyarakat tidak harus mengakses berkali-kali MyPertamina untuk menampilkan QR Code.
“QR Code itu di-print saja, kemudian dilaminating di kaca mobil atau motor sehingga itu memudahkan, sehingga tidak ada lagi keributan-keributan penggunaan HP di SPBU, jadi hanya sekali saja untuk mendaftarkan nomor polisi,” paparnya.
Pernyataan Nicke sekaligus merespons berbagai ulasan negatif tentang MyPertamina di Google Playstore jelang pelaksanaan pendaftaraan BBM jenis Pertalite dan solar subsidi menggunakan aplikasi tersebut.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Nicke menjelaskan proses pendistribusian Pertalite dan Solar subsidi untuk kendaraan roda empat masih dalam proses pendaftaran.
Dengan begitu, pihaknya perlu waktu untuk menyosialisasikan aplikasi MyPertamina sebagai instrumen utama masyarakat memperoleh BBM subsidi.
"Sedikit misleading yang terjadi, kami pahami edukasi terus kami lakukan. Sebetulnya apa yang dilakukan hari ini adalah masa pendaftaran, kendaraan-kendaraan mendaftar untuk mendapatkan QR code,” ujar Nicke, Rabu (6/7/2022).
Dia mengingatkan masyarakat yang mendaftar di aplikasi MyPertamina dapat mengakses website Pertamina atau bisa juga datang langsung ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Setelah itu, masyarakat memperoleh QR code dan dipasang di kaca kendaraan atau mobil untuk mempermudah verifikasi pembelian. Artinya, masyarakat tidak harus mengakses berkali-kali MyPertamina untuk menampilkan QR Code.
“QR Code itu di-print saja, kemudian dilaminating di kaca mobil atau motor sehingga itu memudahkan, sehingga tidak ada lagi keributan-keributan penggunaan HP di SPBU, jadi hanya sekali saja untuk mendaftarkan nomor polisi,” paparnya.