Pelindo II Prediksi Ada Penurunan Logistik Domestik Selama PSBB

Minggu, 26 April 2020 - 23:03 WIB
loading...
Pelindo II Prediksi Ada Penurunan Logistik Domestik Selama PSBB
Pelindo II menyatakan bahwa selama PSBB terjadi penurunan logistik khususnya untuk domestik. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta dan sekitarnya, pemerintah menegaskan bahwa hanya ada 11 sektor usaha yang diperbolehkan untuk beroperasi, salah satunya adalah logistik.

Indonesian Port Corporation II atau Pelindo II selaku pengelola Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara menyatakan bahwa selama PSBB terjadi penurunan logistik.

General Manager Pelindo II Cabang Tanjung Priok, Suparjo menuturkan, arus penurunan keluar masuk kapal logistik mulai terjadi pada saat pemberlakuan PSBB.

"Kami melihat barang-barang domestik antar pulau memang terindikasi terjadi penurunan namun petikemas internasional itu tidak terjadi penurunan, masih tetap bertahan," kata Suparjo, Minggu (26/4/2020).

Suparjo memastikan bahwa prediksi ini masih terus diselidiki seberapa besar penurunannya. "Andaikata turun, kita juga harus memastikan turunnya itu berapa persen, karena yang dikhawatirkan saat bulan puasa kebutuhan arus barang harusnya tinggi. Jadi turunnya berapa masih kami selidiki, karena ini menyangkut hitung-hitungan ekonomi," ungkapnya.

Meskipun menurun namun Suparjo bersyukur bahwa arus petikemas dari dan ke luar negeri masih mengalami kenaikan. "Mungkin karena ekspor dan impor di kuartal terakhir 2019 sempat tertahan, nah akhirnya sekarang baru masuk," Jelasnya.

Saat ini Pelindo II sedang mempersiapkan dan akan membahas antisipasi seandainya terjadi penurunan. "Antisipasinya kita melakukan kordinasi shiping line maupun dengan para operator terminal untuk melihat pergerakan total arus kapal dan arus barang," terangnya.

Di sisi lain, Pelindo II juga memaparkan bahwa semenjak PSBB ada penurunan penumpang sekitar 90%. "Hal ini terjadi karena dampak kapal yang berlabuh untuk karantina. Sehingga penurunannya mencapai 90%," tutupnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1217 seconds (0.1#10.140)