IMF Potong Proyeksi Ekonomi AS Jadi 2,3 Persen, Sinyal Resesi Datang?
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Dana Moneter Internasional atau IMF pada hari ini memperingatkan bahwa Amerika Serikat (AS) bakal kesulitan untuk menghindari resesi yang terus membayangi. IMF juga kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS menjadi 2,3% dari sebelumnya pada akhir Juni di angka 2,9%.
Pemotongan proyeksi IMF terhadap pertumbuhan ekonomi AS menyusul data terbaru menunjukkan melemahnya pengeluaran konsumen. IMF juga memangkas perkiraan pertumbuhan PDB riil pada 2023 menjadi 1,0% dari 1,7% pada 24 Juni, ketika bertemu dengan pejabat AS untuk penilaian tahunan terhadap kebijakan ekonomi AS.
Laporan akhir yang dirilis pada hari Jumat direvisi untuk mencerminkan tekanan terhadap PDB kuartal pertama AS dan data pengeluaran konsumen yang lemah pada bulan Mei.
IMF juga menyoroti tantangan inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga Federal Reserve yang curam yang diperlukan untuk mengendalikan harga.
Direktur eksekutif IMF mengatakan, dalam sebuah pernyataan bahwa lonjakan inflasi yang meluas meningkatkan risiko sistemik ke Amerika Serikat dan ekonomi global.
"Prioritas kebijakan saat ini harus segera memperlambat pertumbuhan upah dan harga tanpa memicu resesi. Ini akan menjadi tugas yang rumit," kata IMF dalam laporan staf Pasal IV.
IMF juga menerangkan, pengetatan kebijakan moneter oleh Fed akan membantu menurunkan inflasi menjadi 1,9% pada kuartal keempat di 2023, dibandingkan dengan perkiraan 6,6% untuk kuartal keempat 2022.
Pertumbuhan AS diramalkan semakin melambat, tetapi IMF masih yakin Amerika Serikat bisa menghindari resesi.
Ekonom Departemen Western Hemisphere IMF, Andrew Hodge mengatakan, dalam sebuah postingan bahwa kenaikan suku bunga Fed dan lebih sedikit pengeluaran pemerintah akan memperlambat pertumbuhan pengeluaran konsumen "menjadi sekitar nol pada awal tahun depan" mengurangi ketegangan pasokan.
"Permintaan yang melambat akan membuat pengangguran bertambah menjadi sekitar 5% pada akhir 2023, yang seharusnya mengurangi upah," kata Hodge.
Direktur eksekutif IMF dalam resep kebijakan mereka untuk pemerintah AS menyerukan, pengesahan proposal pengeluaran sosial dan iklim yang sempat terhenti. Diterangkan hal itu akan mendorong peningkatan partisipasi angkatan kerja, yang akan mengurangi inflasi, sambil membantu memfasilitasi transisi ke ekonomi rendah karbon.
"Para direktur juga merekomendasikan untuk membatalkan pembatasan perdagangan dan kenaikan tarif yang diperkenalkan selama lima tahun terakhir," kata laporan itu yang mereferensi kepada tarif tinggi produk-produk dari China, baja, aluminium, dan produk lainnya yang diberlakukan oleh Mantan Presiden Donald Trump dan dipertahankan oleh Biden.
Pemotongan proyeksi IMF terhadap pertumbuhan ekonomi AS menyusul data terbaru menunjukkan melemahnya pengeluaran konsumen. IMF juga memangkas perkiraan pertumbuhan PDB riil pada 2023 menjadi 1,0% dari 1,7% pada 24 Juni, ketika bertemu dengan pejabat AS untuk penilaian tahunan terhadap kebijakan ekonomi AS.
Laporan akhir yang dirilis pada hari Jumat direvisi untuk mencerminkan tekanan terhadap PDB kuartal pertama AS dan data pengeluaran konsumen yang lemah pada bulan Mei.
IMF juga menyoroti tantangan inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga Federal Reserve yang curam yang diperlukan untuk mengendalikan harga.
Direktur eksekutif IMF mengatakan, dalam sebuah pernyataan bahwa lonjakan inflasi yang meluas meningkatkan risiko sistemik ke Amerika Serikat dan ekonomi global.
"Prioritas kebijakan saat ini harus segera memperlambat pertumbuhan upah dan harga tanpa memicu resesi. Ini akan menjadi tugas yang rumit," kata IMF dalam laporan staf Pasal IV.
IMF juga menerangkan, pengetatan kebijakan moneter oleh Fed akan membantu menurunkan inflasi menjadi 1,9% pada kuartal keempat di 2023, dibandingkan dengan perkiraan 6,6% untuk kuartal keempat 2022.
Pertumbuhan AS diramalkan semakin melambat, tetapi IMF masih yakin Amerika Serikat bisa menghindari resesi.
Ekonom Departemen Western Hemisphere IMF, Andrew Hodge mengatakan, dalam sebuah postingan bahwa kenaikan suku bunga Fed dan lebih sedikit pengeluaran pemerintah akan memperlambat pertumbuhan pengeluaran konsumen "menjadi sekitar nol pada awal tahun depan" mengurangi ketegangan pasokan.
"Permintaan yang melambat akan membuat pengangguran bertambah menjadi sekitar 5% pada akhir 2023, yang seharusnya mengurangi upah," kata Hodge.
Direktur eksekutif IMF dalam resep kebijakan mereka untuk pemerintah AS menyerukan, pengesahan proposal pengeluaran sosial dan iklim yang sempat terhenti. Diterangkan hal itu akan mendorong peningkatan partisipasi angkatan kerja, yang akan mengurangi inflasi, sambil membantu memfasilitasi transisi ke ekonomi rendah karbon.
"Para direktur juga merekomendasikan untuk membatalkan pembatasan perdagangan dan kenaikan tarif yang diperkenalkan selama lima tahun terakhir," kata laporan itu yang mereferensi kepada tarif tinggi produk-produk dari China, baja, aluminium, dan produk lainnya yang diberlakukan oleh Mantan Presiden Donald Trump dan dipertahankan oleh Biden.
(akr)