Meneropong Perkembangan Kondisi Usaha Jalan Tol di Tengah Pemulihan Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT BNI Sekuritas (BNIS) salah satu anak perusahaan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) menggelar workshop tentang Perkembangan Kondisi Usaha Jalan Tol 2022. Acara ini ditujukan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai perkembangan kondisi usaha jalan tol terkini seiring dengan pemulihan ekonomi saat ini.
Pulihnya ekonomi pasca pandemi Covid-19 membuat dunia bisnis kini mulai bangkit kembali salah satunya adalah usaha jalan tol. Sebelumnya, selama pandemi, jalan tol mengalami penurunan kepadatan lalu lintas sebagai akibat dari adanya pembatasan sosial.
“Pasca pandemi Covid-10, aktivitas masyarakat terlihat semakin tinggi yang terlihat dari kondisi volum trafik jalan tol yang semakin meningkat. Di samping itu, pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia tengah bertumbuh, sehingga dapat membuka akses dan meningkatkan keterhubungan antar wilayah, daerah dan meningkatkan efisiensi serta produktifitias masyarakat,” ujar Direktur Utama BNI Sekuritas, Agung Prabowo di Jakarta, Jumat (15/7).
Pemerintah melalui Kementerian Perumahan dan Pekerjaan Umum (PUPR) membuka peluang investasi jalan tol dengan nilai mencapai Rp82 triliun. Terdapat 41 ruas jalan tol sepanjang 2.500 kilometer (km) yang diharapkan dapat dibangun hingga tahun 2024.
Di sisi lain, berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), hingga Juni 2022, terdapat 2.493,42 km jalan yang telah beroperasi di Indonesia dan tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi. Hingga kini, terdapat 66 ruas tol yang telah resmi beroperasi seluruhnya dan 30 ruas tol sedang dalam tahap konstruksi.
BNI Sekuritas melihat minat investasi jalan tol masih tetap tinggi kedepannya seiring dengan pembangunan jalan tol yang masih luas. Di samping itu, pemerintah juga akan segera memulai proses pembangunan jalan tol di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dalam 6 bulan terakhir ini, Divisi Investment banking BNI Sekuritas selaku penasihat keuangan telah berhasil membantu menyelesaikan 2 transaksi jalan tol. Ke depannya, BNI Sekuritas akan terus berkomitmen dalam membantu penyelesaian transaksi jalan tol sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam membangun industri jalan tol di Indonesia.
Acara workshop ini sebagai bentuk pelayanan kepada klien dan nasabah BNI Sekuritas. Acara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih holistic serta selanjutnya dapat membuka peluang lebih kepada semua pemangku kepentingan, lenders, dan calon investor untuk dapat berkolaborasi dan berpartisipasi dalam pengembangan bisnis jalan tol di Indonesia.
Workshop ini dihadiri oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir, Direktur Utama BNI Sekuritas Agung Prabowo, Kepala Subdirektorat Perencanaan Teknis Jalan Bebas Hambatan Dedy Gunawan, Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Profesi Koentjahjo Pamboedi dan sejumlah instansi.
Pulihnya ekonomi pasca pandemi Covid-19 membuat dunia bisnis kini mulai bangkit kembali salah satunya adalah usaha jalan tol. Sebelumnya, selama pandemi, jalan tol mengalami penurunan kepadatan lalu lintas sebagai akibat dari adanya pembatasan sosial.
“Pasca pandemi Covid-10, aktivitas masyarakat terlihat semakin tinggi yang terlihat dari kondisi volum trafik jalan tol yang semakin meningkat. Di samping itu, pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia tengah bertumbuh, sehingga dapat membuka akses dan meningkatkan keterhubungan antar wilayah, daerah dan meningkatkan efisiensi serta produktifitias masyarakat,” ujar Direktur Utama BNI Sekuritas, Agung Prabowo di Jakarta, Jumat (15/7).
Pemerintah melalui Kementerian Perumahan dan Pekerjaan Umum (PUPR) membuka peluang investasi jalan tol dengan nilai mencapai Rp82 triliun. Terdapat 41 ruas jalan tol sepanjang 2.500 kilometer (km) yang diharapkan dapat dibangun hingga tahun 2024.
Di sisi lain, berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), hingga Juni 2022, terdapat 2.493,42 km jalan yang telah beroperasi di Indonesia dan tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi. Hingga kini, terdapat 66 ruas tol yang telah resmi beroperasi seluruhnya dan 30 ruas tol sedang dalam tahap konstruksi.
BNI Sekuritas melihat minat investasi jalan tol masih tetap tinggi kedepannya seiring dengan pembangunan jalan tol yang masih luas. Di samping itu, pemerintah juga akan segera memulai proses pembangunan jalan tol di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dalam 6 bulan terakhir ini, Divisi Investment banking BNI Sekuritas selaku penasihat keuangan telah berhasil membantu menyelesaikan 2 transaksi jalan tol. Ke depannya, BNI Sekuritas akan terus berkomitmen dalam membantu penyelesaian transaksi jalan tol sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam membangun industri jalan tol di Indonesia.
Acara workshop ini sebagai bentuk pelayanan kepada klien dan nasabah BNI Sekuritas. Acara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih holistic serta selanjutnya dapat membuka peluang lebih kepada semua pemangku kepentingan, lenders, dan calon investor untuk dapat berkolaborasi dan berpartisipasi dalam pengembangan bisnis jalan tol di Indonesia.
Workshop ini dihadiri oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir, Direktur Utama BNI Sekuritas Agung Prabowo, Kepala Subdirektorat Perencanaan Teknis Jalan Bebas Hambatan Dedy Gunawan, Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Profesi Koentjahjo Pamboedi dan sejumlah instansi.
(akr)