Penipuan Digital Bikin Rugi Finansial, Kenali Ciri dan Modusnya

Rabu, 20 Juli 2022 - 22:32 WIB
loading...
Penipuan Digital Bikin Rugi Finansial, Kenali Ciri dan Modusnya
Masyarakat harus mewaspadai penipuan digital yang kian marak dengan beragam modus dan cara. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Beragam cara dilakukan oknum tak bertanggung jawab lewat internet untuk menipu calon korbannya. Penipuan bisa terjadi di sektor jasa keuangan hingga ke masalah perdagangan orang. Bekal literasi digital penting dimiliki agar terhindar dari jerat penipuan di dunia digital.

Dalam webinar bertajuk “Ayo Kita Bisa Hentikan Penipuan di Internet” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Selasa (12/7), COO PT Balla Cerdas Teknologi Arsan Kumala Jaya mengingatkan pentingnya melindungi dan mengamankan data diri agar tidak disalahgunakan oleh oknum penipu.

Untuk mengamankan data yang dimiliki, kata Arsan, harus paham cara melindungi data pribadi yang bersifat rahasia. Dia pun membeberkan enam kompetensi keamanan digital mulai dari mengamankan perangkat dan identitas digital, mewaspadai penipuan, memahami rekam jejak, serta paham keamanan digital pada anak.



Arsan juga menyebutkan beberapa jenis penipuan digital di antaranya scam, spam, phising, dan hacking. Semuanya itu harus diwaspadai karena pada prinsipnya tidak ada yang aman 100% di dunia digital.

“Selalu berpikir kritis, tidak mudah percaya dengan semua yang kita dapat di internet,” ujarnya dalam webinar yang menyasar masyarakat wilayah Sulawesi dan sekitarnya itu, dikutip Rabu (20/7/2022).

Pada kesempatan yang sama, Literasi Digital ICTWatch H Almaskaty menyoroti kurangnya literasi digital sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya penipuan digital.

Maka, kemampuan literasi digital dapat mencegah penipuan di internet. Kemampuan tersebut terutama dalam melakukan analisis, verifikasi, dan evaluasi.

“Dampak penipuan digital hampir sebagian besar yang dicatat adalah kerugian finansial. Sangat sedikit motif lain,” ungkapnya.



Sementara itu, dosen Universitas Dinamika Bangsa Herti Yani menyebutkan beberapa modus penipuan yang sering digunakan pelaku, salah satunya modus lowongan kerja.

Ciri-ciri penipuan lewat modus ini antara lain identitas perusahaan tidak jelas, tawaran gaji tidak wajar, langsung meminta data pribadi, meminta untuk membayar, diterima tanpa proses wawancara, dan biasanya tersebar lewat WhatsApp atau SMS.

“Tips agar terhindar yakni jangan mudah percaya, baca detail setiap info loker, pastikan mendaftar lewat website resmi perusahaan, cek domain alamat surel dan web yang digunakan, jangan tergiur gaji besar dan masuk tanpa tes,” urainya.



Kementerian Kominfo berharap program GNLD tidak hanya menciptakan Komunitas Cerdas tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1907 seconds (0.1#10.140)