Program Kemitraan Pertamina Jadi Solusi Pendanaan bagi UMK

Kamis, 21 Juli 2022 - 15:48 WIB
loading...
Program Kemitraan Pertamina Jadi Solusi Pendanaan bagi UMK
Program kemitraan Pertamina menjadi alternatif pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil (UMK) yang belum bankable. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memperluas program pendanaan bagi usaha mikro dan kecil (UMK) ke 8 bidang usaha yakni industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, jasa dan usaha lainnya. Program ini diharapkan menjadi solusi agar UMK menjadi bankable sehingga terhindar dari jeratan rentenir.

"Pertamina membantu UMK yang belum bankable untuk bisa berkembang dan memberikan akses permodalan, pasar, pembinaan dan lain-lain secara benar dan terjangkau," tutur Vice Presiden CSR & SMEPP Management Pertamina, Fajriyah Usman, di Jakarta, Kamis (21/7/2022).



Selain itu, tutur Fajriyah, Pertamina memandang pendampingan tahap lanjutan menjadi inti keberhasilan mitra binaan untuk berkembang dan naik kelas. Keberhasilan ini, kata dia, juga menjadi solusi terhadap potensi adanya non-performing loan (NPL) atau kredit macet.

"Pertamina ingin mengajarkan kemandirian usaha kecil agar siap menjadi wirausaha yang tangguh dan berdikari. Pertamina melakukan kurasi terhadap UMKM yang sudah follow kegiatan kemitraan Pertamina," tuturnya.

Dia menjelaskan, calon mitra binaan Pertamina bisa mendapatkan pinjaman usaha hingga Rp250 juta dengan jasa administrasi sebesar 6% per tahun. Total akumulasi dana kemitraan yang disalurkan Pertamina sejak 1993 mencapai lebih dari Rp4,2 triliun. "Setelah bisnisnya kuat dan berkembang, Pertamina kemudian mengakselerasi mitra binaan UMK untuk naik kelas," lanjutnya.

Pertamina menurutnya merancang 9 program unggulan UMK naik kelas yakni UMK Academy, hibah teknologi tepat guna, sertifikasi dan perizinan, dan tampilan produk mitra binaan di area publik seperti bandara, stasiun dan lain-lain. "Program lainnya adalah pelatihan UMK secara online dan reguler atau e-learning, publikasi UMK melalui artikel, sosial media, broadcast message, penjualan UMK melalui e-commerce, Katalog SME 1000 dan berbagai pameran baik langsung maupun virtual," paparnya.

Salah satu kegiatan pameran UMK yang didukung Pertamina dalam waktu dekat adalah Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) yang digagas bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kemenkomarves, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Bank Indonesia dan sejumlah top brands di Kalimantan Selatan. Puncak acara harvesting GBBI di provinsi ini akan digelar pada 22 Juli 2022.

Fajriyah mengatakan, saat ini terdapat Rumah BUMN di berbagai daerah termasuk di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Di provinsi ini, Pertamina memiliki sekitar 800 mitra binaan dengan total penyaluran pinjaman kemitraan sebesar Rp20 miliar.

Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Erwin Dwiyana mengatakan, kegiatan BBI Kalsel telah dilakukan sejak Maret 2022. Pada tahap awal, dilakukan pendataan dan kurasi terhadap 1.178 UMKM.

"UMK terpilih sebanyak 67 yang mengusung konsep keberlanjutan, gender, ekonomi biru, hingga zero waste kemudian dibekali materi pelatihan dan pendampingan selama Mei hingga Juni. Pelatihan tersebut meliputi literasi finansial, literasi digital, branding, serta tips dan trik meningkatkan transaksi dalam berjualan online," jelasnya.



UMK yang terpilih saling melengkapi untuk mendorong bisnis kuliner dan wisata khas Kalimantan Selatan. "Pada acara puncak akan diumumkan 5 UMKM termasuk yang memiliki transaksi terbanyak setelah menerapkan materi pelatihan. Kami bersinergi dengan seluruh komponen untuk mempromosikan produk unggulan ini. Di satu sisi, dengan GBBI ini ada angkaian pengumpulan massa atau publik sehingga masyarakat didorong terus membeli produk unggulan UMK," kata Erwin.

Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabalong Husin Ansari menuturkan, sebanyak 52,2% UMK masih bersifat informal dan kekurangan layanan finansial. Di sisi lain, kata Husin, jumlah UMK di Tabalong telah meningkat mencapai lebih dari 18.000 pada 2021. "Sayangnya, banyak UMK yang belum bankable," kata dia.

Pemda berharap, dengan adanya GBBI produk lokal Tabalong akan semakin berkembang. Husin menegaskan kolaborasi antara pemda dan swasta untuk memajukan UMK sangat penting karena Kabupaten Tabalong bakal berperan sebagai gerbang penyangga Ibu Kota Negara (IKN) baru, Penajam Paser Utara.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1917 seconds (0.1#10.140)