Era New Normal, Konsumsi BBM Pertamina Merangkak Naik

Sabtu, 27 Juni 2020 - 13:37 WIB
loading...
Era New Normal, Konsumsi BBM Pertamina Merangkak Naik
Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Konsumsi BBM Pertamina pada era New Normal atau sejak 8 Juni 2020 tercatat mulai merangkak naik menjadi rata-rata 114 ribu kilo liter (KL) per hari. Walaupun masih di bawah rerata normal Januari-Februari 2020 yang tercatat 135 ribu KL per hari, namun angka tersebut telah mengalami kenaikan sekitar 10% dibanding pada masa pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, menyatakan konsumsi BBM, baik gasoline maupun gasoil sama-sama mulai mengalami peningkatan sejalan dengan beroperasinya sarana transportasi umum dan kendaraan pribadi, industri, perkantoran, dan juga pusat perbelanjaan serta pelaku UMKM. Namun demikian, konsumsi BBM masih di bawah rerata normal pada masa sebelum pandemi Covid -19.

“Selama PSBB, konsumsi BBM secara umum mengalami penurunan sekitar 26%, saat ini penurunannya berkurang menjadi sekitar 16 % dibanding rerata konsumsi normal,” ujar Fajriyah di Jakarta, Sabtu (27/6/2020).

Fajriyah menjelaskan, jelang semester kedua 2020, dengan kebijakan transisi New Normal konsumsi gasoline tercatat 78,82 ribu KL, sementara konsumsi gasoil mencapai 34,99 ribu KL. ( Baca:Jelang New Normal, Konsumsi BBM Pertamina Mulai Membaik )

Untuk mendorong tingkat penjualan sekaligus menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjalankan tugas untuk menyediakan energi, Pertamina tetap mendistribusikan BBM ke seluruh pelosok negeri. Jadi seluruh SPBU tetap beroperasi melayani konsumen, baik pada masa PSBB, New Normal maupun normal.

"Selain itu, program promosi cashback dan Berbagi Berkah My Pertamina juga tetap berlanjut sebagai stimulus bagi konsumen,” imbuh Fajriyah.

Menurut Fajiryah, sebagai BUMN, Pertamina mendapat amanah untuk menjaga ekosistem bisnis migas dalam kondisi apa pun. Karena itu, seluruh bisnis Pertamina dari hulu, pengolahan hingga hilir tetap beroperasi meskipun harus menghadapi pandemi Covid-19 dan tantangan global lainnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1063 seconds (0.1#10.140)