Hadapi Ancaman Krisis Pangan, Kementan dan BNI Lakukan Sinergi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian dan PT Bank Negara Indonesia Tbk ( BNI ) berkolaborasi dalam mendorong program Taksi Alsintan (alat dan mesin pertanian) yang merupakan salah satu program andalan pemerintah dalam memperkuat produksi pangan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kolaborasi pemerintah bersama badan usaha milik negara (BUMN) harus semakin erat untuk mendorong peningkatan produksi pangan. Mentan pun memastikan ekosistem antara pemerintah dan BUMN yang terbangun saat ini bersifat kolaboratif sehingga berpeluang mendorong ketahanan sektor pertanian pangan, terlebih BNI memiliki fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) yang dapat dimanfaatkan petani untuk pengadaan sekaligus perawatan Alsintan.
“Saya berharap BNI menjadi paling di depan dalam peningkatan ketahanan pangan. Apalagi Presiden Joko Widodo sepakat dalam menggulirkan KUR. Saya berharap BNI bisa menerapkan strategi dan konsepsi ini dengan baik,” jelasnya melalui keterangan resmi yang dikutip MPI Jumat (22/7/2022).
Mentan melanjutkan, Indonesia merupakan salah satu pemasok pangan utama di dunia. Program untuk membangun pertanian bersifat mandiri serta modern menjadi langkah yang krusial. Tahun ini, dia melanjutkan, pihaknya pun terus mendorong program 1.000 Taksi Alsintan untuk sentra-sentra produk pertanian tanaman pangan di seluruh Indonesia.
“Kekuatan yang paling mendasar dan besar bangsa ini adalah di sektor pertanian. Nilai tukar petani (NTP) atau nilai kesejahteraan petani naik dibandingkan kebutuhannya, yaitu 109,29 pada Maret 2022 atau naik 0,42% dibanding NTP bulan Februari 2022 yaitu 108,83,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto menambahkan, perseroan berkomitmen memberikan perhatian khusus pada ketahanan pangan. BNI akan proaktif untuk terus mendorong fasilitas pembiayaan yang berkelanjutan terutama di sektor pertanian. Terlebih, pemerintah telah mengingatkan ancaman krisis energi dan pangan dalam periode pandemi ini.
"BNI akan proaktif mengisi peluang-peluang yang ada dengan pembiayaan, khususnya di sektor pertanian,” jelasnya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kolaborasi pemerintah bersama badan usaha milik negara (BUMN) harus semakin erat untuk mendorong peningkatan produksi pangan. Mentan pun memastikan ekosistem antara pemerintah dan BUMN yang terbangun saat ini bersifat kolaboratif sehingga berpeluang mendorong ketahanan sektor pertanian pangan, terlebih BNI memiliki fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) yang dapat dimanfaatkan petani untuk pengadaan sekaligus perawatan Alsintan.
“Saya berharap BNI menjadi paling di depan dalam peningkatan ketahanan pangan. Apalagi Presiden Joko Widodo sepakat dalam menggulirkan KUR. Saya berharap BNI bisa menerapkan strategi dan konsepsi ini dengan baik,” jelasnya melalui keterangan resmi yang dikutip MPI Jumat (22/7/2022).
Mentan melanjutkan, Indonesia merupakan salah satu pemasok pangan utama di dunia. Program untuk membangun pertanian bersifat mandiri serta modern menjadi langkah yang krusial. Tahun ini, dia melanjutkan, pihaknya pun terus mendorong program 1.000 Taksi Alsintan untuk sentra-sentra produk pertanian tanaman pangan di seluruh Indonesia.
“Kekuatan yang paling mendasar dan besar bangsa ini adalah di sektor pertanian. Nilai tukar petani (NTP) atau nilai kesejahteraan petani naik dibandingkan kebutuhannya, yaitu 109,29 pada Maret 2022 atau naik 0,42% dibanding NTP bulan Februari 2022 yaitu 108,83,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto menambahkan, perseroan berkomitmen memberikan perhatian khusus pada ketahanan pangan. BNI akan proaktif untuk terus mendorong fasilitas pembiayaan yang berkelanjutan terutama di sektor pertanian. Terlebih, pemerintah telah mengingatkan ancaman krisis energi dan pangan dalam periode pandemi ini.
"BNI akan proaktif mengisi peluang-peluang yang ada dengan pembiayaan, khususnya di sektor pertanian,” jelasnya.
(uka)