Wapres Perintahkan Pangkas Perizinan Hulu Migas yang Menghambat

Rabu, 27 Juli 2022 - 15:23 WIB
loading...
Wapres Perintahkan Pangkas Perizinan Hulu Migas yang Menghambat
Investasi di sektor hulu migas masih harus terus didongkrak. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan bahwa realisasi investasi sektor hulu minyak dan gas ( migas ) di Indonesia masih relatif rendah di tengah harga komoditas yang tinggi sejak awal tahun ini.

Baca Juga: KH Ma'ruf Amin Harap Perayaan Natal Berlangsung Damai dan Penuh Toleransi

Wapres pun meminta kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia untuk segera merumuskan kebijakan fiskal yang atraktif untuk menarik minat investor berinvestasi di Indonesia.

“Untuk mendorong peningkatan investasi hulu Migas, saya minta agar Menteri ESDM dan juga Menteri Investasi merumuskan langkah-langkah yang dapat memberikan daya tarik fiskal bagi investor,” kata Wapres saat membuka Forum Kapasitas Nasional II 2022 di Jakarta Convention Center, Rabu (27/7/2022).

Wapres membeberkan, dari sisi neraca perdagangan pada Januari-Juni 2022, secara keseluruhan tercatat surplus mencapai USD24,8 miliar atau naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan capaian semester pertama 2021 sebesar USD11,8 miliar.

"Meskipun perlu dicatat bahwa surplus tersebut bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas. Sedangkan neraca perdagangan migas masih tercatat defisit, khususnya pada Mei hingga Juni 2022 akibat kenaikan impor migas yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan ekspor migas," katanya.

Wapres mengutarakan alasan realisasi investasi di sektor hulu migas baru mencapai USD3,8 miliar atau 36% dari target investasi yang ditetapkan pada tahun ini sebesar USD13,2 miliar. Padahal, Wapres menuturkan, harga minyak mentah dunia sedang berada di posisi yang bagus untuk meningkatkan investasi di industri hulu migas domestik.

Mesikpun demikian, Wapres meminta, Menteri Arifin dan Bahlil untuk tidak ragu memangkas perizinan yang menghambat investasi pada sektor hulu migas di dalam negeri. Menurut Maaruf, momentum kenaikan harga komoditas mesti ikut mengerek realisasi investasi di sektor hulu Migas tersebut.



"Apabila ada perizinan yang menghambat, agar dipangkas," kata Wapres.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2115 seconds (0.1#10.140)