Dampingi Jokowi Bertemu PM Jepang, Erick Thohir Fokus Jalin Kerja Sama 3 Sektor

Rabu, 27 Juli 2022 - 17:04 WIB
loading...
Dampingi Jokowi Bertemu...
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan, perusahaan pelat merah memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi dengan Jepang. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan, perusahaan pelat merah memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi dengan Jepang. Hal ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Tokyo, Jepang, Rabu (27/7/2022).



Menurutnya, Jepang telah menjadi mitra strategis bagi BUMN, baik itu lewat skema bussiness to bussiness maupun government to government. Erick menilai kerja sama BUMN dengan Jepang terkait dengan sektor-sektor penting dalam mewujudkan ketahanan energi, kesehatan, dan pangan.

Adapun tiga sektor yang menjadi fokus kerja sama BUMN dengan Jepang diantaranya energi baru terbarukan (EBT), industri kesehatan, dan pengembangan industri perikanan.

Erick menyebut BUMN siap meningkatkan kemitraan dengan Jepang dalam sektor pengembangan EBT. Langkah ini menjadi satu keharusan untuk mengingat kebutuhan Indonesia terhadap energi bersih.

"Pemerintah pun berkomitmen mencapai Net Zero Emission pada 2060, serta mengurangi emisi gas rumah kaca berbasis National Determined Contribution (NDC) hingga 29 persen pada 2030," ungkap Erick.

BUMN yang dimaksud adalah PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero). Di mana kedua perseroan di sektor energi dan kelistrikan ini sudah menjalin kontrak kerja sama dengan perusahaan asing untuk memproduksi EBT. Dia pun ingin agar kerja sama ini terus ditingkatkan.

Lebih lanjut kerja sama sektor kesehatan juga tengah dijajaki Erick Thohir. Terutama terkait rencana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sanur, Bali yang akan menjadi health tourism hub atau pusat wisata kesehatan dan kebugaran di Indonesia.

Menurutnya, pasar wisata Kesehatan Indonesia sangat besar. Erick Thohir menyebut sekitar 600 ribu masyarakat Indonesia selama ini berobat ke luar negeri.

"Saat pandemi tentu jumlah orang Indonesia yang berobat ke luar negeri berkurang. Ini harus jadi momentum buat kita mempersiapkan segala fasilitas rumah sakit skala internasional yang selaras dengan tujuan wisata medis," tutur dia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1527 seconds (0.1#10.140)