China Tambah Impor CPO 1 Juta Ton, Luhut: Terima Kasih Atas Dukungan Xi Jinping
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan komitmen China menambah impor Crude Palm Oil (CPO) dari Indonesia sebesar 1 juta ton. Ini merupakan hasil pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri RRT, Li Keqiang di Beijing, Selasa kemarin.
Komitmen ini bertujuan meningkatkan jumlah dan nilai ekspor produk CPO Indonesia. Bahkan, diyakini bakal mengerek harga Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani Indonesia.
“Terima kasih atas dukungan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang atas komitmen impor minyak sawit dari Indonesia. Kami berharap Tiongkok dapat terus melanjutkan dan meningkatkan perdagangan minyak sawit dari Indonesia,” ucap Menko Luhut dalam keterangan resmi, Rabu (27/7/2022).
Kelapa sawit, lanjut Luhut, merupakan tanaman minyak yang paling produktif dan menjadi komoditas penting bagi perdagangan dunia. Karena itu, Indonesia berkomitmen menjadi supplier utama untuk bahan pangan ini.
“Dengan menjadi supplier utama CPO dunia, tentu akan membantu meningkatkan perekonomian Indonesia, serta meningkatkan kesejahteraan para petani kelapa sawit di Indonesia yang jumlahnya mencapai 16 juta,” kata dia.
Selain membahas mengenai perdagangan CPO, pertemuan delegasi kedua negara juga membahas kerja sama investasi, infrastruktur, keuangan, pendanaan, serta kemaritiman. Pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara juga menjadi salah satu bahasan dalam pertemuan tersebut.
Turut dibahas dalam pertemuan tersebut adalah topik mengenai penyelesaian kereta cepat yang menjadi komitmen bersama antara Indonesia dengan Tiongkok. Kedua negara pun menyampaikan komitmen untuk menyelesaikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sesuai jadwal dan akan diuji coba pada akhir tahun 2022.
“Presiden Jokowi menyampaikan, nilai perdagangan antara Indonesia dan RRT terus meningkat dan sudah melampaui USD100 miliar. Sehingga peluang untuk meningkatkan angka perdagangan sangat besar. Karena itu kami sebagai pembantu Presiden akan terus mencari potensi sumber ekonomi lain yang bisa meningkatkan perekonomian Indonesia,” pungkas Luhut.
Komitmen ini bertujuan meningkatkan jumlah dan nilai ekspor produk CPO Indonesia. Bahkan, diyakini bakal mengerek harga Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani Indonesia.
“Terima kasih atas dukungan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang atas komitmen impor minyak sawit dari Indonesia. Kami berharap Tiongkok dapat terus melanjutkan dan meningkatkan perdagangan minyak sawit dari Indonesia,” ucap Menko Luhut dalam keterangan resmi, Rabu (27/7/2022).
Kelapa sawit, lanjut Luhut, merupakan tanaman minyak yang paling produktif dan menjadi komoditas penting bagi perdagangan dunia. Karena itu, Indonesia berkomitmen menjadi supplier utama untuk bahan pangan ini.
“Dengan menjadi supplier utama CPO dunia, tentu akan membantu meningkatkan perekonomian Indonesia, serta meningkatkan kesejahteraan para petani kelapa sawit di Indonesia yang jumlahnya mencapai 16 juta,” kata dia.
Selain membahas mengenai perdagangan CPO, pertemuan delegasi kedua negara juga membahas kerja sama investasi, infrastruktur, keuangan, pendanaan, serta kemaritiman. Pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara juga menjadi salah satu bahasan dalam pertemuan tersebut.
Turut dibahas dalam pertemuan tersebut adalah topik mengenai penyelesaian kereta cepat yang menjadi komitmen bersama antara Indonesia dengan Tiongkok. Kedua negara pun menyampaikan komitmen untuk menyelesaikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sesuai jadwal dan akan diuji coba pada akhir tahun 2022.
“Presiden Jokowi menyampaikan, nilai perdagangan antara Indonesia dan RRT terus meningkat dan sudah melampaui USD100 miliar. Sehingga peluang untuk meningkatkan angka perdagangan sangat besar. Karena itu kami sebagai pembantu Presiden akan terus mencari potensi sumber ekonomi lain yang bisa meningkatkan perekonomian Indonesia,” pungkas Luhut.
(akr)