Memberdayakan UMKM Desa dengan Kreasi Bambu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas melakukan berbagai upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi . Salah satunya di bidang UMKM melalui program binaan corporate social responsibility ( CSR ) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) Serang Mills.
Pembinaan UMKM IKPP berupa kreasi bambu Tegal Maja yang turut berpartisipasi dalam acara Tjipta UMKM Fair. Ajang itu diselenggarakan oleh Eka Tjipta Foundation di Sinar Mas Land Plaza Thamrin (28-29 Juli) dalam rangka memperingati 100 Tahun Eka Tjipta Widjaja.
Konsep binaan Tegal Maja kreasi bambu yaitu program pemberdayaan wanita pengembangan kearifan lokal dan lingkungan untuk menyejahterakan ekonomi, menyelaraskan harmoni, ekologi dan ekonomi, serta untuk kebaikan bersama dan masa depan yang lebih baik.
Menurut Head of CSR PT IKPP -Serang Mills, Dani Kusumah, pembinaan ini sebenarnya lebih kepada mencari kearifan lokal. Apalagi di wilayah Desa Tegal Maja Kabupaten Serang sudah ada kreasi bambu yang sudah turun-temurun dan terkenal bahwa nenek moyang mereka memang perajin bambu.
"Maka dari itu, kerajinan bambu yang dibuat di rumah warga seperti penutup saji, kukusan dan boboko serta lain sebagainya. Kita mengangkat kearifan lokal dengan mencoba membuat souvenir yang modern, dengan berbagai jenis, seperti tempat tisu, keranjang, rak susun, dan tas serta miniatur lainnya," Dani Kusumah, dikutip Jumat (29/7/2022).
Ternyata, lanjut Dani, souvenir tersebut sangat menarik pengunjung yang ada di beberapa pameran. Hal itu terlihat karena kreasi bambu Tegal Maja sering mengikuti pameran-pameran di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional.
"Awalnya kita melakukan pengembangan bambu bersinergi dengan pihak desa. Kebetulan desa mempunyai badan usaha desa (BumDes) yang merupakan kolaborasi dengan CSR PT Indah Kiat untuk menanam pohon bambu, sebab selama ini mereka beli. Pada tahun 2020 IKPP Serang bersama masyarakat melakukan penanaman 1.000 bibit bambu di Desa Tegal Maja dengan harapan bambu-bambu tersebut bisa dimanfaatkan dengan mudah oleh masyarakat tanpa harus membeli. Semoga ke depannya ini menjadi potensi pengadaan bahan bakunya," tambah Dani.
Selain bambu, PT IKPP - Serang Mills juga memberikan pelatihan dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat dengan melatih masyarakat untuk pembuatan kerajinan dengan mendatangkan pelatih dari Yayasan Nusantara, dan memberikan pelatihan dalam bentuk penjualan secara online dari Kantor Pusat di APP Sinar Mas dengan melakukan penjualan produk.
"Penjualan di market place. Produk-produk tersebut sudah dipasarkan berjalan dua tahun dari 2020-2022. Bahkan pemasaran sudah ke luar Provinsi Banten yakni wilayah Cikarang, Tasik, dan Sukabumi. Salah satunya pemesan keranjang moci," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Perajin Rini Purwati menambahkan, pemberdayaan wanita terbentuk dari karyawan yang terkena PHK akibat pandemi. Saat itu pihak desa merangkul para perempuan untuk mengikuti pelatihan anyaman.
"Maka terbentuklah tema bambu kreasi yang sudah berjalan selama 1,5 tahun. Dengan jumlah 10 orang ibu rumah tangga yang ikut membuat kreasi kerajinan dan masih aktif hingga sekarang," ungkapnya.
Selain kreasi anyaman bambu Tegal Maja, APP Sinar Mas juga menghadirkan beragam produk binaan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), dan juga binaan program CSR Mills dari berbagai daerah. Produk UMKM binaan APP Sinar Mas dalam Tjipta UMKM Fair juga menghadirkan ratusan produk UMKM dari berbagai pilar Sinar Mas lainnya.
Ketua Umum Eka Tjipta Foundation, Hong Tjhin, menjelaskan usaha mikro, kecil dan menengah merupakan pilar penting dalam pemulihan pasca-pandemi. Recover together, recover stronger. Sinergi antara pelaku UMKM dengan pemerintah dan sektor privat diharapkan mampu membawa mereka pulih, bahkan naik kelas.
“Kami berharap UMKM bukan hanya sebatas keripik, tapi bisa naik kelas menjadi manufacturing misalnya CCTV, ranjang kesehatan dan sebagainya. Oleh karena itu perlu dukungan dari kalangan masyarakat,” ujar Hong Tjhin.
Menurutnya, ketika Eka Tjipta Widjaja memilih kewirausahaan sebagai jalan hidupnya, ia memulai Sinar Mas dari skala UMKM.
Pembinaan UMKM IKPP berupa kreasi bambu Tegal Maja yang turut berpartisipasi dalam acara Tjipta UMKM Fair. Ajang itu diselenggarakan oleh Eka Tjipta Foundation di Sinar Mas Land Plaza Thamrin (28-29 Juli) dalam rangka memperingati 100 Tahun Eka Tjipta Widjaja.
Konsep binaan Tegal Maja kreasi bambu yaitu program pemberdayaan wanita pengembangan kearifan lokal dan lingkungan untuk menyejahterakan ekonomi, menyelaraskan harmoni, ekologi dan ekonomi, serta untuk kebaikan bersama dan masa depan yang lebih baik.
Menurut Head of CSR PT IKPP -Serang Mills, Dani Kusumah, pembinaan ini sebenarnya lebih kepada mencari kearifan lokal. Apalagi di wilayah Desa Tegal Maja Kabupaten Serang sudah ada kreasi bambu yang sudah turun-temurun dan terkenal bahwa nenek moyang mereka memang perajin bambu.
"Maka dari itu, kerajinan bambu yang dibuat di rumah warga seperti penutup saji, kukusan dan boboko serta lain sebagainya. Kita mengangkat kearifan lokal dengan mencoba membuat souvenir yang modern, dengan berbagai jenis, seperti tempat tisu, keranjang, rak susun, dan tas serta miniatur lainnya," Dani Kusumah, dikutip Jumat (29/7/2022).
Ternyata, lanjut Dani, souvenir tersebut sangat menarik pengunjung yang ada di beberapa pameran. Hal itu terlihat karena kreasi bambu Tegal Maja sering mengikuti pameran-pameran di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional.
"Awalnya kita melakukan pengembangan bambu bersinergi dengan pihak desa. Kebetulan desa mempunyai badan usaha desa (BumDes) yang merupakan kolaborasi dengan CSR PT Indah Kiat untuk menanam pohon bambu, sebab selama ini mereka beli. Pada tahun 2020 IKPP Serang bersama masyarakat melakukan penanaman 1.000 bibit bambu di Desa Tegal Maja dengan harapan bambu-bambu tersebut bisa dimanfaatkan dengan mudah oleh masyarakat tanpa harus membeli. Semoga ke depannya ini menjadi potensi pengadaan bahan bakunya," tambah Dani.
Selain bambu, PT IKPP - Serang Mills juga memberikan pelatihan dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat dengan melatih masyarakat untuk pembuatan kerajinan dengan mendatangkan pelatih dari Yayasan Nusantara, dan memberikan pelatihan dalam bentuk penjualan secara online dari Kantor Pusat di APP Sinar Mas dengan melakukan penjualan produk.
"Penjualan di market place. Produk-produk tersebut sudah dipasarkan berjalan dua tahun dari 2020-2022. Bahkan pemasaran sudah ke luar Provinsi Banten yakni wilayah Cikarang, Tasik, dan Sukabumi. Salah satunya pemesan keranjang moci," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Perajin Rini Purwati menambahkan, pemberdayaan wanita terbentuk dari karyawan yang terkena PHK akibat pandemi. Saat itu pihak desa merangkul para perempuan untuk mengikuti pelatihan anyaman.
"Maka terbentuklah tema bambu kreasi yang sudah berjalan selama 1,5 tahun. Dengan jumlah 10 orang ibu rumah tangga yang ikut membuat kreasi kerajinan dan masih aktif hingga sekarang," ungkapnya.
Selain kreasi anyaman bambu Tegal Maja, APP Sinar Mas juga menghadirkan beragam produk binaan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), dan juga binaan program CSR Mills dari berbagai daerah. Produk UMKM binaan APP Sinar Mas dalam Tjipta UMKM Fair juga menghadirkan ratusan produk UMKM dari berbagai pilar Sinar Mas lainnya.
Ketua Umum Eka Tjipta Foundation, Hong Tjhin, menjelaskan usaha mikro, kecil dan menengah merupakan pilar penting dalam pemulihan pasca-pandemi. Recover together, recover stronger. Sinergi antara pelaku UMKM dengan pemerintah dan sektor privat diharapkan mampu membawa mereka pulih, bahkan naik kelas.
“Kami berharap UMKM bukan hanya sebatas keripik, tapi bisa naik kelas menjadi manufacturing misalnya CCTV, ranjang kesehatan dan sebagainya. Oleh karena itu perlu dukungan dari kalangan masyarakat,” ujar Hong Tjhin.
Menurutnya, ketika Eka Tjipta Widjaja memilih kewirausahaan sebagai jalan hidupnya, ia memulai Sinar Mas dari skala UMKM.
(uka)