Upaya Holding BUMN Perkebunan Turut Mewujudkan Swasembada Gula
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berbagai upaya ditempuh Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) demi mewujudkan swasembada gula konsumsi tahun 2025. Salah satunya terus mengoptimalkan luasan pengelolaan lahan perkebunan tebu melalui kerja sama dengan pemerintah daerah.
Pada Kamis lalu (28/07/2022), Holding Perkebunan Nusantara bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pemalang melakukan tanam tebu perdana pada areal seluas 10 hektare di Desa Banglarangan Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Tanam perdana dihadiri oleh Seger Budiarjo, Direktur SDM Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan Mukti Agung Wibowo, Bupati Kabupaten Pemalang.
Kabupaten Pemalang dipersiapkan sebagai lokasi project pengembangan areal tebu karena dari data yang dihimpun, daerah ini memiliki potensi area lahan bengkok seluas 989.635 ha yang terdiri dari sawah dan tegalan yang dapat ditanami tebu. Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak usahanya, yaitu PT Perkebunan Nusantara IX, dalam kerja sama ini nantinya akan bertindak sebagai pengelola lahan tebu.
“Kunci untuk mewujudkan kemandirian gula nasional haya dapat direalisasikan dengan menjadikan petani tebu sebagai komponen utama industri gula di Tanah Air. Dukungan kepada petani tebu menjadi penting untuk perlu terus dilakukan secara masif melalui bantuan pendampingan untuk meningkatkan produktivitas yang akan berdampak langsung pada peningkatakan kesejahteraan petani tebu. Kesejahteraan petani dan kemandirian gula konsumsi nasional menjadi tujuan utama kami,” kata Seger Budiarjo dalam keterangan tertulis, Minggu (31/7/2022).
Untuk mencapai harapan tersebut, program Holding Perkebunan Nusantara bersama dengan anak perusahaan, yaitu PTPN IX akan menyediakan bantuan bibit berkualitas kepada masyarakat petani tebu. Langkah ini diharapkan memberikan dampak pada kenaikan produktivitas pertanian tebu rakyat, sehingga mendongkrak pendapatan petani.
Bupati Pemalang, optimistis kerja sama pengelolaan areal tebu ini mampu memperbaiki perekonomian masyarakat Pemalang. Menurutnya, komoditi tebu mampu memberikan keuntungan yang lebih baik dibandingkan komoditi lainnya, sehingga akan memberikan kontribusi yang lebih baik untuk peningkatan kesejahteraan petani.
"Selain itu, dengan bertani tebu, kita berperan dalam mewujudkan cita-cita negara yaitu mewujudkan swasembada gula. Melalui sinergisitas ini, mari bersama kita kembalikan kejayaan industri gula di Pulau Jawa,” ujar Mukti.
Penanaman tebu perdana di Desa Banglarangan, Kabupaten Pemalang selaras dengan Program Makmur, yaitu program yang diinisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sedang dijalankan oleh PTPN Group. PTPN menyediakan pupuk non-subsidi untuk mendukung budi daya perkebunan.
“Niat kami ke depan, ketika kami nantinya dapat mengembangkan model pendanaan yang sustainable (berkelanjutan), kami akan siapkan bibit terbaik sekaligus pembinaan kepada petani. Terkait penyediaan pupuk, kami akan berkolaborasi dengan BUMN lain, melalui Program Makmur yang diinisiasi Menteri BUMN,” tambah Seger Budiarjo.
Selain PTPN IX, PT Sinergi Gula Nusantara turut terlibat dalam proyek ini. Anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara tersebut bertindak sebagai pembeli hasil panen petani (off taker).
PT Pupuk Indonesia (Persero) menjadi penyedia pupuk, sarana dan prasarana pertanian, pendampingan serta aplikasi teknologi pertanian. Sedangkan perbankan BUMN (Himbara) akan dilibatkan dalam pemberian kredit. PTPN Group optimistis, kolaborasi dengan BUMN lain salah satunya melalui Program Makmur ini mampu meningkatkan produktivitas tebu dan mendorong ketersediaan gula dalam negeri.
Pada Kamis lalu (28/07/2022), Holding Perkebunan Nusantara bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pemalang melakukan tanam tebu perdana pada areal seluas 10 hektare di Desa Banglarangan Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Tanam perdana dihadiri oleh Seger Budiarjo, Direktur SDM Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan Mukti Agung Wibowo, Bupati Kabupaten Pemalang.
Kabupaten Pemalang dipersiapkan sebagai lokasi project pengembangan areal tebu karena dari data yang dihimpun, daerah ini memiliki potensi area lahan bengkok seluas 989.635 ha yang terdiri dari sawah dan tegalan yang dapat ditanami tebu. Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak usahanya, yaitu PT Perkebunan Nusantara IX, dalam kerja sama ini nantinya akan bertindak sebagai pengelola lahan tebu.
“Kunci untuk mewujudkan kemandirian gula nasional haya dapat direalisasikan dengan menjadikan petani tebu sebagai komponen utama industri gula di Tanah Air. Dukungan kepada petani tebu menjadi penting untuk perlu terus dilakukan secara masif melalui bantuan pendampingan untuk meningkatkan produktivitas yang akan berdampak langsung pada peningkatakan kesejahteraan petani tebu. Kesejahteraan petani dan kemandirian gula konsumsi nasional menjadi tujuan utama kami,” kata Seger Budiarjo dalam keterangan tertulis, Minggu (31/7/2022).
Untuk mencapai harapan tersebut, program Holding Perkebunan Nusantara bersama dengan anak perusahaan, yaitu PTPN IX akan menyediakan bantuan bibit berkualitas kepada masyarakat petani tebu. Langkah ini diharapkan memberikan dampak pada kenaikan produktivitas pertanian tebu rakyat, sehingga mendongkrak pendapatan petani.
Bupati Pemalang, optimistis kerja sama pengelolaan areal tebu ini mampu memperbaiki perekonomian masyarakat Pemalang. Menurutnya, komoditi tebu mampu memberikan keuntungan yang lebih baik dibandingkan komoditi lainnya, sehingga akan memberikan kontribusi yang lebih baik untuk peningkatan kesejahteraan petani.
"Selain itu, dengan bertani tebu, kita berperan dalam mewujudkan cita-cita negara yaitu mewujudkan swasembada gula. Melalui sinergisitas ini, mari bersama kita kembalikan kejayaan industri gula di Pulau Jawa,” ujar Mukti.
Penanaman tebu perdana di Desa Banglarangan, Kabupaten Pemalang selaras dengan Program Makmur, yaitu program yang diinisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sedang dijalankan oleh PTPN Group. PTPN menyediakan pupuk non-subsidi untuk mendukung budi daya perkebunan.
“Niat kami ke depan, ketika kami nantinya dapat mengembangkan model pendanaan yang sustainable (berkelanjutan), kami akan siapkan bibit terbaik sekaligus pembinaan kepada petani. Terkait penyediaan pupuk, kami akan berkolaborasi dengan BUMN lain, melalui Program Makmur yang diinisiasi Menteri BUMN,” tambah Seger Budiarjo.
Selain PTPN IX, PT Sinergi Gula Nusantara turut terlibat dalam proyek ini. Anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara tersebut bertindak sebagai pembeli hasil panen petani (off taker).
PT Pupuk Indonesia (Persero) menjadi penyedia pupuk, sarana dan prasarana pertanian, pendampingan serta aplikasi teknologi pertanian. Sedangkan perbankan BUMN (Himbara) akan dilibatkan dalam pemberian kredit. PTPN Group optimistis, kolaborasi dengan BUMN lain salah satunya melalui Program Makmur ini mampu meningkatkan produktivitas tebu dan mendorong ketersediaan gula dalam negeri.
(uka)