JPM Menjaga Eksistensi Tanaman Hias di Mata Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Antusiasme pecinta tanaman hias benar-benar terlihat di event Jakarta Plant Market (JPM) . Terbukti lebih dari 50 peserta ambil bagian dalam Kontes Tanaman Anggrek & Tanaman Syngonium yang sekaligus mengawali rangkaian JPM, Jumat (29/7/2022).
"Pembukaan diwakili oleh perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pangan beserta juga ada Direktur Jenderal Holtikultura. Ada juga perwakilan dari Walikota Jakarta Selatan yang membuka acara," kata Ketua Panitia JPM, Andri Satriawan.
Diterangkan dalam Kontes Tanaman Anggrek & Tanaman Syngonium terbagi dua kelas untuk anggrek yakni kelas spesies dan hibrid, dengan masing-masing ada tiga juga. Sementara itu ada best of the best dari anggrek.
Selain itu ada tanaman Syngonium yang dibagi satu kelas dan ada lima pemenang. Sedangkan setiap hari, panitia mengeluarkan sepuluh doorprize untuk peserta kontes tanaman.
"Kemarin sudah keluar sepuluh, hari ini nanti ada sepuluh lagi dan di akhir acara ada sepuluh. Doorprize ada lagi satu grand prize Satu unit motor Yamaha NMax," terangnya.
Andri juga menyampaikan kalau pengunjung tidak dikenakan biaya. Sementara peserta kontes tanaman dikenakan biaya sebesar Rp200.000. "Karena dana yang terkumpul dari seluruh peserta kita alirkan semua sepenuhnya untuk para pemenang," jelasnya.
Kontes-kontes tanaman hias sendiri diikuti peserta dari berbagai daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Timur Tengah, dan lainnya. Pada hari pertama, jumlah kunjungan kurang lebih seratus lima puluh sampai dua ratus pengunjung dari siang sampai malam. Andri optimistis puncak acara akan lebih ramai lagi.
"Karena di puncak acara kita ada performa. Mungkin itu salah satu yang ditunggu juga para pemain tanaman dan pengunjung lainnya untuk kumpul bareng. Sudah lama tidak berkumpul, puncak acara menurut saya malam minggu," katanya.
Ia menambahkan, malam minggu memang acara puncak. Andri menegaskan jika tujuan dari acara ini adalah menjaga eksistensi tanamannya di pasar global, terutama di Indonesia.
"Yang kedua, kita juga selain menjaga eksistensi kita ingin memperkenalkan ke khalayak luas. Banyak yang belum tahu di Ragunan ini ada pasar tanaman di dalam Taman Anggrek Ragunan," ujarnya.
Sementara Pemulia Tanaman Indonesia, Handry Chuary, menilai Jakarta Plant Market sangat luar biasa. "Apalagi baru pertama kali Jakarta menyelenggarakan ini. Yang saya ketahui, event ini untuk mempertahankan eksistensi tanaman hias di mata dunia," katanya.
Jadi ditekanjuga olehnya bahwa tanaman hias bisa untuk dijadikan mata pencarian. "Di acara ini, panitia juga banyak mengundang petani atau pembudidaya untuk berjualan. Juga lomba maupun untuk show. Saya berharap Jakarta Plant Market bisa diadakan berkesinambungan untuk tahun tahun berikutnya," katanya.
Dalam event ini, Handry Chuary turut men-support Talkshow dan menjadi juri lomba. "Saya ajarkan juga tentang merawat tanaman hias dengan baik. Mereka sekarang ini sudah tahap jualan, maka saya berharap tanaman hias, khususnya yang endemik yang dimiliki Indonesia yang ada dari Sabang sampai Merauke, bisa lebih dikenal di masyarakat," kata Handry.
Sambutan positif disampaikan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Moeldoko.
"Selamat atas terselenggaranya Jakarta Plant Market yang pertama. Kepada masyarakat indonesia, ayo datang beramai ramai bersama keluarga ke Taman Anggrek Ragunan untuk membantu petani tanaman hias Indonesia agar lebih sejahtera. saya sepakat akan ikut mendorong ekspor tanaman hias Indonesia," ujar Moeldoko.
Jakarta Plant Market berisi sejumlah kegiatan. Di hari pertama, usai pembukaan panitia langsung melaksanakan tour show tenant dan tour show kontes. Selain itu ada talkshow dan pengumuman pemenang kontes. Hari pertama ditutup dengan live music.
Di hari kedua, acara semakin beragam. Ada Kontes Aroid, Endemik dan Aglonema. Kemudian melukis pot terakota, berbagai talk show menarik, dan lelang tanaman hias. Setelah pengumuman pemenang kontes, hari kedua ini juga ditutup live music.
"Pembukaan diwakili oleh perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pangan beserta juga ada Direktur Jenderal Holtikultura. Ada juga perwakilan dari Walikota Jakarta Selatan yang membuka acara," kata Ketua Panitia JPM, Andri Satriawan.
Diterangkan dalam Kontes Tanaman Anggrek & Tanaman Syngonium terbagi dua kelas untuk anggrek yakni kelas spesies dan hibrid, dengan masing-masing ada tiga juga. Sementara itu ada best of the best dari anggrek.
Selain itu ada tanaman Syngonium yang dibagi satu kelas dan ada lima pemenang. Sedangkan setiap hari, panitia mengeluarkan sepuluh doorprize untuk peserta kontes tanaman.
"Kemarin sudah keluar sepuluh, hari ini nanti ada sepuluh lagi dan di akhir acara ada sepuluh. Doorprize ada lagi satu grand prize Satu unit motor Yamaha NMax," terangnya.
Andri juga menyampaikan kalau pengunjung tidak dikenakan biaya. Sementara peserta kontes tanaman dikenakan biaya sebesar Rp200.000. "Karena dana yang terkumpul dari seluruh peserta kita alirkan semua sepenuhnya untuk para pemenang," jelasnya.
Kontes-kontes tanaman hias sendiri diikuti peserta dari berbagai daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Timur Tengah, dan lainnya. Pada hari pertama, jumlah kunjungan kurang lebih seratus lima puluh sampai dua ratus pengunjung dari siang sampai malam. Andri optimistis puncak acara akan lebih ramai lagi.
"Karena di puncak acara kita ada performa. Mungkin itu salah satu yang ditunggu juga para pemain tanaman dan pengunjung lainnya untuk kumpul bareng. Sudah lama tidak berkumpul, puncak acara menurut saya malam minggu," katanya.
Ia menambahkan, malam minggu memang acara puncak. Andri menegaskan jika tujuan dari acara ini adalah menjaga eksistensi tanamannya di pasar global, terutama di Indonesia.
"Yang kedua, kita juga selain menjaga eksistensi kita ingin memperkenalkan ke khalayak luas. Banyak yang belum tahu di Ragunan ini ada pasar tanaman di dalam Taman Anggrek Ragunan," ujarnya.
Sementara Pemulia Tanaman Indonesia, Handry Chuary, menilai Jakarta Plant Market sangat luar biasa. "Apalagi baru pertama kali Jakarta menyelenggarakan ini. Yang saya ketahui, event ini untuk mempertahankan eksistensi tanaman hias di mata dunia," katanya.
Jadi ditekanjuga olehnya bahwa tanaman hias bisa untuk dijadikan mata pencarian. "Di acara ini, panitia juga banyak mengundang petani atau pembudidaya untuk berjualan. Juga lomba maupun untuk show. Saya berharap Jakarta Plant Market bisa diadakan berkesinambungan untuk tahun tahun berikutnya," katanya.
Baca Juga
Dalam event ini, Handry Chuary turut men-support Talkshow dan menjadi juri lomba. "Saya ajarkan juga tentang merawat tanaman hias dengan baik. Mereka sekarang ini sudah tahap jualan, maka saya berharap tanaman hias, khususnya yang endemik yang dimiliki Indonesia yang ada dari Sabang sampai Merauke, bisa lebih dikenal di masyarakat," kata Handry.
Sambutan positif disampaikan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Moeldoko.
"Selamat atas terselenggaranya Jakarta Plant Market yang pertama. Kepada masyarakat indonesia, ayo datang beramai ramai bersama keluarga ke Taman Anggrek Ragunan untuk membantu petani tanaman hias Indonesia agar lebih sejahtera. saya sepakat akan ikut mendorong ekspor tanaman hias Indonesia," ujar Moeldoko.
Jakarta Plant Market berisi sejumlah kegiatan. Di hari pertama, usai pembukaan panitia langsung melaksanakan tour show tenant dan tour show kontes. Selain itu ada talkshow dan pengumuman pemenang kontes. Hari pertama ditutup dengan live music.
Di hari kedua, acara semakin beragam. Ada Kontes Aroid, Endemik dan Aglonema. Kemudian melukis pot terakota, berbagai talk show menarik, dan lelang tanaman hias. Setelah pengumuman pemenang kontes, hari kedua ini juga ditutup live music.
(akr)