Genjot efisiensi, KAEF maksimalkan produk herbal

Rabu, 12 Maret 2014 - 15:34 WIB
Genjot efisiensi, KAEF maksimalkan produk herbal
Genjot efisiensi, KAEF maksimalkan produk herbal
A A A
Sindonews.com - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berencana memaksimalkan bahan baku herbal untuk memenuhi kebutuhan produksi obat dan farmasi. Hal ini bertujuan untuk efisiensi beban usaha keuangan lantaran 85 persen bahan baku berasal dari impor.

Direktur Riset dan Pengembangan Bisnis KAEF M Wahyuli Syafari mengatakan, saat mata uang rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada tahun lalu, menyebabkan beban usaha perseroan membengkak. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena menurut dia, 85 persen bahan baku farmasi yang diproduksi perseroan masih diperoleh secara impor dari luar negeri.

“Memaksimalkan bahan baku dari bahan herbal ini adalah salah satu langkah kami untuk menekan efisiensi perusahaan. Dengan memaksimalkan produk dari dalam negeri, maka kami tidak akan terpengaruh terhadap USD dan juga bisa menambah devisa negara,” kata Wahyuli usai menghadiri acara Rekor MURI dalam program Magasida Digital Tilawah di Jakarta, Rabu (12/3/2014).

Salah satu produk herbal yang siap dimanfaatkan perseroan, yaitu produk teh yang terbuat dari tumbuhan kumis kucing. Menurut dia, potensi pasarnya cukup besar, bahkan bisa diekspor hingga Jerman. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang farmasi ini juga akan memaksimalkan obat-obatan dari jenis jamu-jamuan.

“Kami memiliki aset dengan bentuk lahan perkebunan herbal seluas 1.060 hektar (ha) di wilayah Bandung, ini yang akan kita manfaatkan. Tapi kami juga masih membutuhkan kerja sama dengan investor luar untuk teknik kimia dasar dalam pemanfaatn obat-obatan herbal,” jelas Wahyuli.

Sepanjang tahun lalu, perseroan mencatatkan peningkatan penjualan Rp4,35 triliun atau naik 16,44 persen dibanding penjualan di tahun 2012 sebesar Rp3,73 triliun. Kinerja yang positif ini mampu mendorong laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh menjadi Rp214,55 miliar di tahun 2013 dari perolehan serupa di tahun 2012 senilai Rp205,76 miliar.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1210 seconds (0.1#10.140)