Karyawan Kimia Farma Terduga Teroris, Ini Tanggapan Tim Erick Thohir

Selasa, 14 September 2021 - 17:02 WIB
loading...
Karyawan Kimia Farma Terduga Teroris, Ini Tanggapan Tim Erick Thohir
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menyebut, Kementerian BUMN mendukung setiap langkah aparat untuk menuntaskan kasus karyawan PT Kimia Farma Tbk, yang diduga terlibat dalam jaringan teroris. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kementerian BUMN buka suara perihal karyawan PT Kimia Farma Tbk, yang diduga terlibat dalam jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI). Dugaan tersebut setelah Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menciduk terduga di wilayah Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menyebut, Kementerian BUMN mendukung setiap langkah aparat untuk menuntaskan kasus tersebut. "Kami dari Kementerian BUMN sangat mendukung ya, mensuport langkah-langkah yang dilakukan oleh Densus 88 dan setiap langkah-langkah aparat untuk menyelesaikan kasus yang mengenai karyawan kimia Farma," ujar Arya kepada wartawan, Selasa (14/9/2021).



Dia mencatat, pemegang saham telah meminta kepada manajemen Kimia Farma agar membantu aparat untuk melakukan penyelidikan lebih jauh. Langkah itu, guna menghimpun semua data secara detail terkait terduga.

"Kami meminta Kimia Farma untuk mensuport apa yang dibutuhkan oleh aparat untuk mengetahui detail setiap permasalahan ini," katanya.

Sementara itu, dia membantah adanya keterkaitan antara terduga dengan sistem rekrutmen pegawai perusahaan pelat merah. Menurut Arya, terduga merupakan karyawan lama emiten dan tidak berhubungan dengan sistem rekrutmen yang dilakukan manajemen.



Sistem proses rekrutmen terus diperbaharui Kementerian BUMN dan saat ini semakin diperketat semua perusahaan. Karena itu, diyakini terduga terpapar paham radikalisme di luar lingkungan BUMN dan terjadi dalam rentan waktu yang lama.

"Terkait rekrutmen di BUMN, ini kan karyawan Kimia Farma sudah lama juga, dan kita tahu ini bukan soal perekrutannya, tapi kan ini mungkin terpapar proses sudah lama juga lah. Jadi, kami di kementerian itu terus memperbaharui setiap rekrutmen, terus kita perbaharui dan memang kita ketat soal itu, sekarang ini sudah ketat lah," katanya.

Untuk mencegah kasus tersebut, pemegang saham pun menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan proses ideologisasi Pancasila di Kimia Farma dan BUMN lainnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2328 seconds (0.1#10.140)