Pesawat Lion Air Rute Sorong-Manokwari Mendadak Mendarat di Biak, Manajemen Minta Maaf
loading...
A
A
A
JAKARTA - Manajemen maskapai penerbangan Lion Air menyampaikan permohonan maaf sehubungan pesawat Lion Air rute Sorong-Manokwari yang melakukan pendaratan di bandar udara alternatif (divert) yaitu Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak, Papua (BIK) pada Selasa (2/8/2022).
"Lion Air menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyaman yang timbul yang mengakibatkan penerbangan terganggu atas pengalihan pendaratan di bandar udara altematif (divert) yaitu Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak. Pendaratan tersebut dilaksanakan menurut standar operasional prosedur (SOP)," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis, Selasa (2/8/2022).
Menurut dia, pengalihan pendaratan penerbangan intra-Papua Barat bernomor JT-1944 sebagai upaya memastikan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
Danang menjelaskan bahwa penerbangan JT-3944 mengudara kembali dari Biak pukul 11:37 WIT dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Rendan Manokwari pukul 12.30 WIT.
Seharusnya, penerbangan tersebut dijadwalkan berangkat dari Sorong pukul 07.25 WIT (Waktu Indonesia Timur, GMT+ og) dan dijadwalkan mendarat di Bandar Udara Rendani pukul 08.10 WIT.
Sebelum keberangkatan, Danang mengatakan pesawat telah menjalani pemeriksaaan lebih awal (pre flight check) dan dinyatakan laik serta aman dioperasikan.
"Namun, ketika persiapan proses pendaratan, ada salah satu indikator di kokpit yang menginformasikan atau menunjukkan bahwa ada komponen tertentu yang harus segera dilakukan pengecekan dengan membutuhkan landas pacu (runway) lebih panjang," tuturnya.
Oleh karena itu, pilot menunda pendaratan di Bandar Udara Rendani dan melakukan pengalihan pendaratan di bandar udara alternatif (divert) yaitu Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak, Papua (BIK) pesawat mendarat di Blak pukul 08.29 WIT.
"Keputusan pemilihan pengalihan di Biak dikarenakan Bandar Udara Frans Kaisiepo memiliki panjang landas pacu 3.900 meter, pesawat mendarat dengan baik di Biak," terang dia.
"Lion Air menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyaman yang timbul yang mengakibatkan penerbangan terganggu atas pengalihan pendaratan di bandar udara altematif (divert) yaitu Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak. Pendaratan tersebut dilaksanakan menurut standar operasional prosedur (SOP)," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis, Selasa (2/8/2022).
Menurut dia, pengalihan pendaratan penerbangan intra-Papua Barat bernomor JT-1944 sebagai upaya memastikan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
Danang menjelaskan bahwa penerbangan JT-3944 mengudara kembali dari Biak pukul 11:37 WIT dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Rendan Manokwari pukul 12.30 WIT.
Seharusnya, penerbangan tersebut dijadwalkan berangkat dari Sorong pukul 07.25 WIT (Waktu Indonesia Timur, GMT+ og) dan dijadwalkan mendarat di Bandar Udara Rendani pukul 08.10 WIT.
Sebelum keberangkatan, Danang mengatakan pesawat telah menjalani pemeriksaaan lebih awal (pre flight check) dan dinyatakan laik serta aman dioperasikan.
"Namun, ketika persiapan proses pendaratan, ada salah satu indikator di kokpit yang menginformasikan atau menunjukkan bahwa ada komponen tertentu yang harus segera dilakukan pengecekan dengan membutuhkan landas pacu (runway) lebih panjang," tuturnya.
Oleh karena itu, pilot menunda pendaratan di Bandar Udara Rendani dan melakukan pengalihan pendaratan di bandar udara alternatif (divert) yaitu Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak, Papua (BIK) pesawat mendarat di Blak pukul 08.29 WIT.
"Keputusan pemilihan pengalihan di Biak dikarenakan Bandar Udara Frans Kaisiepo memiliki panjang landas pacu 3.900 meter, pesawat mendarat dengan baik di Biak," terang dia.
(ind)