Fakta-fakta Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Rp28,31 Triliun, Nomor I Dibayar Pakai Utang

Sabtu, 06 Agustus 2022 - 16:00 WIB
loading...
A A A
Sementara, 75 persen sisanya berasal dari pinjaman atau utang. Hanya saja, persentase pinjaman yang dibutuhkan untuk menambal pembengkakan biaya mega proyek tersebut belum diketahui. Artinya, pinjaman akan disesuaikan dengan total cost overrun.

Arya menyebut, saat ini Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) masih melakukan review atau tinjauan atas cost overrun yang dimaksud. "Rp 4 triliun di konsorsium bumn indonesia Rp 3 triliun BUMN China. Sisanya loan (pinjaman) dari KCJB. nunggu masih dari BPKP," ungkap Arya saat ditemui wartawan di kawasan GBK, Rabu (3/8/2022).

4. Optimistis Rampung di 2023

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo optimistis proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB) dapat dioperasikan pada tahun 2023, meskipun sempat dikabarkan proyek ini molor karena menipisnya dana akibat pembengkakan biaya konstruksi.

"Pihak kami bersama Kemenkomarves terus melakukan monitoring secara ketat untuk pengerjaan proyek kereta cepat. Sebagian besar konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung sudah selesai dikerjakan," ujar Wahyu, di Jakarta, Selasa (26/7/2022).


Menurut dia saat ini yang tersisa adalah mengerjakan depo atau tempat untuk menyimpan dan tempat untuk melakukan perawatan rutin kereta api serta merupakan tempat untuk melakukan perbaikan ringan. "Mungkin sekarang progres pengerjaan di deponya. Stasiun-stasiun juga sudah mulai dikerjakan," ungkapnya. Dia menegaskan pemerintah terus berkomitmen proyek kereta cepat harus segera dioperasikan. "Mudah-mudahan di tahun 2023 bisa jalan," tambahnya.

(nng)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1840 seconds (0.1#10.140)