Percepat Transformasi Digital, Kominfo Bangun 4.000 BTS di Wilayah 3T
loading...
A
A
A
LABUAN BAJO - Satu lagi tower 4G BTS dibangun di Pulau Rinca, Labuan Bajo , Nusa Tenggara Timur (NTT). Langkah ini merupakan bagian dari upaya percepatan transformasi digital di Indonesia.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo membangun jaringan Base Tranceiver Station (BTS) agar merata di seluruh Nusantara.
Penyediaan sinyal 4G dan akses internet tidak hanya berfokus pada wilayah urban, tetapi juga di pelosok desa berpemukiman serta wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T).
Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Achmad Latif menjelaskan, pembangunan BTS ini merupakan bagian dari percepatan transformasi digital di Tanah Air, yang pembangunan infrastrukturnya dimandatkan kepada BAKTI Kominfo.
"Pemerintah melakukan pemerataan pembangunan dengan dasar no one will be left behind. Saat ini, rata-rata progress pembangunan BTS 4G Fase 1 adalah 86% di mana 1.900-an lokasi telah on air dari target 4.200 lokasi pada tahun 2022," jelasnya dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi media nasional di Pulau Rinca, Labuan Bajo, dikutip Minggu (14/08/22).
Menurut Anang, pembangunan BTS 4G didukung alokasi dana APBN secara bertahap yang disesuaikan dengan kemampuan fiskal pemerintah.
"APBN yang dialokasikan untuk pembangunan 4.200 BTS 4G sebesar Rp11 Triliun. Salah satu komponen terbesar untuk biaya logistik pengiriman material karena banyak lokasi pembangunan yang belum terdapat infrastruktur fisik dasar, seperti jalan, sehingga harus ditempuh dengan menggunakan helikopter," terang dia.
Dia menambahkan, pembangunan infrastruktur digital di desa-desa terpencil bukan hal yang mudah. Tantangan kondisi geografis alam, persoalan logistik, transportasi, dan ketersediaan SDM menjadi kendala tersendiri.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo membangun jaringan Base Tranceiver Station (BTS) agar merata di seluruh Nusantara.
Penyediaan sinyal 4G dan akses internet tidak hanya berfokus pada wilayah urban, tetapi juga di pelosok desa berpemukiman serta wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T).
Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Achmad Latif menjelaskan, pembangunan BTS ini merupakan bagian dari percepatan transformasi digital di Tanah Air, yang pembangunan infrastrukturnya dimandatkan kepada BAKTI Kominfo.
"Pemerintah melakukan pemerataan pembangunan dengan dasar no one will be left behind. Saat ini, rata-rata progress pembangunan BTS 4G Fase 1 adalah 86% di mana 1.900-an lokasi telah on air dari target 4.200 lokasi pada tahun 2022," jelasnya dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi media nasional di Pulau Rinca, Labuan Bajo, dikutip Minggu (14/08/22).
Menurut Anang, pembangunan BTS 4G didukung alokasi dana APBN secara bertahap yang disesuaikan dengan kemampuan fiskal pemerintah.
"APBN yang dialokasikan untuk pembangunan 4.200 BTS 4G sebesar Rp11 Triliun. Salah satu komponen terbesar untuk biaya logistik pengiriman material karena banyak lokasi pembangunan yang belum terdapat infrastruktur fisik dasar, seperti jalan, sehingga harus ditempuh dengan menggunakan helikopter," terang dia.
Dia menambahkan, pembangunan infrastruktur digital di desa-desa terpencil bukan hal yang mudah. Tantangan kondisi geografis alam, persoalan logistik, transportasi, dan ketersediaan SDM menjadi kendala tersendiri.