Menko Airlangga Percepat Transformasi Digital Demi Efisiensi dan Produktivitas

Selasa, 30 Juni 2020 - 15:07 WIB
loading...
Menko Airlangga Percepat...
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mendorong, percepatan transformasi digital pada semua sektor di tengah pandemi Covid-19. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mendorong, percepatan transformasi digital pada semua sektor di tengah pandemi Covid-19 . Pasalnya selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), infrastruktur dan layanan digital terbukti menjadi tulang punggung bagi berbagai kegiatan produktif, seperti bekerja, berjualan hingga belajar dari rumah.

Lebih lanjut Airlangga berencana membuat warung sembako berbasis online. "Tentu dengan digitalisasi, jumlah rantai pasokan akan semakin berkurang sehingga akan tercapai efisiensi. Seperti tadi warung sembako berbasis online, itu juga harus diapresiasi dan kita berharap akan makin banyak yang serupa,” terang Menko Airlangga di Jakarta, Selasa (30/6/2020).

( )

Dia melanjutkan dengan adanya pandemi ini, transformasi digital menjadi suatu keharusan. Migrasi dari offline ke online adalah sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat. "Berbagai negara pun, mendorong digitalisasi ekonomi agar tidak ketinggalan,” katanya.

Pemerintah pun mendorong agar e-commerce dapat menjadi instrumen pemerataan ekonomi. Walaupun sebagian besar masyarakat dapat mengadopsi digital dengan mudah, masih ada kelompok lain yang belum dapat mengakses atau memanfaatkan layanan digital.

“Pemerintah akan mendorong cost dari digitalisasi ini bisa semakin murah. Harga dari smartphone juga diharapkan akan lebih terjangkau, dengan demikian lebih banyak lagi orang yang bisa menggunakan smartphone,” tutur Airlangga.

( )

Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 yang melanda 216 negara di dunia telah memberikan tekanan pada perekonomian. Sebagai upaya penanganannya, dana sekitar Rp695 triliun telah disiapkan Pemerintah. Untuk pengendalian pandemi kesehatan sebesar Rp87,5 trililun dan pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp607,5 triliun.

Pemerintah pun terus mengawal masa transisi PSBB menuju tatanan kenormalan baru agar penyebaran second wave tidak terjadi, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional. "Pemerintah mempersiapkan agar situasi new normal ini bisa dioptimalkan antara pencegahan penyebaran virus (safeguard our lives) dan penyelamatan perekonomian (safeguard our livelihoods)," tandasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1165 seconds (0.1#10.140)