Setahun Kelola Blok Rokan, PHR Incar Produksi 170.000 BOPD di Akhir 2022

Kamis, 18 Agustus 2022 - 15:20 WIB
loading...
Setahun Kelola Blok...
Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee Arizona Suardin dalam webinar Capaian dan Tantangan Pengelolaan Satu Tahun Blok Rokan oleh PHR, Kamis (18/8/2022). Foto/M Faizal
A A A
JAKARTA - Setelah alih kelola Blok Rokan dari operator lama pada 9 Agustus 2021, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus melakukan pengeboran secara massif untuk meningkatkan produksi minyak dari blok migas di Riau tersebut. Melakukan pemboran satu sumur per hari, PHR menargetkan produksi minyak di Blok Rokan bisa mencapai 170 ribu barel per hari (BOPD) pada akhir 2022.

"Pada Desember 2022 kami menargetkan produksi minyak menembus level 170.000 BOPD (barrel oil per day). Nanti 2023 akan ngebut lagi karena di awal tahun bisa langsung kerja," ungkap Direktur Utama PHR Jaffee Arizona Suardin dalam webinar bertajuk “Capaian dan Tantangan Pengelolaan Satu Tahun Blok Rokan oleh PHR" di Jakarta, Kamis (18/8/2022).



Jaffee mengatakan, setelah resmi menjadi operator Blok Rokan, PHR fokus pada upaya peningkatan produksi dari lapangan migas tersebut. Pasalnya, secara alami laju penurunan produksi (decline rate) minyak di blok migas yang berusia cukup tua tersebut cukup tinggi. Menurutnya, secara alami decline rate Blok Rokan mencapai 26% atau sekitar 4.000 BOPD.

Dengan produksi per sumur di bawah 150 BOPD, dengan laju penurunan tersebut realisasi produksi maksimal menurutnya hanya 120.000 BOPD. Namun, dengan pengeboran secara massif penurunan produksi bisa ditahan bahkan ditingkatkan dengan target mencapai 170.000 BOPD pada akhir tahun nanti.

Jaffe mengatakan, peningkatan produksi di Blok Rokan merupakan hal yang patut disyukuri lantaran sudah hampir satu dekade ini tidak ada peningkatan produksi dari wilayah kerja tersebut. "Kita lawan penurunan 26% itu. Akhir Juli naik produksi dibandingkan saat alih kelola. Agustus naik 2,6%. Kalau kita lihat beberapa dekade terakhir, ini terakhir kali produksi naik," jelasnya.

Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi PAN Eddy Soeparno dalam webinar tersebut mengakui bahwa Pertamina tetap akan menjadi tumpuan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan energi. Sejak Blok Rokan diambil alih, kontribusi Pertamina terhadap produksi minyak nasional sudah mencapai 60%. Semua itu, kata dia, dicapai melalui tantangan yang tidak kecil, mengingat sebagian besar lapangan migas di Indonesia sudah tidak lagi berada pada fase meningkatkan produksi tetapi pada fase mempertahankan tingkat produksi dan menahan laju penurunan produksi alamiah yang terus meningkat setiap tahunnya.

"Ini saya kira tantangan tersendiri ke depan bagaimana Pertamina bisa ikut mendukung peningkatna produksi migas nasional. Karena, meski hari ini kita bicara tentang EBT (energi baru terbarukan) karena proses transformasi energi tidak terelakkan, dalam waktu cukup lama kita masih akan tetap mengandalkan energi fosil," tegasnya.

Hal senada dikatakan anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya W Yudha bahwa meski Indonesia tengah menuju ke penggunaan EBT secara maksimal, namun energi fosil tidak serta merta langsung ditinggalkan. Kebutuhan akan minyak menurutnya masih sangat besar dan Blok Rokan akan tetap menjadi salah satu tumpuan produksi.

Dalam hal ini, kata dia, setidaknya PHR dalam mengelola Blok Rokan bisa mengupayakan penurunan emisi dalam proses poduksinya. "Apa yang dilakukan oleh Rokan di kemudian hari tentunya ada partisipasi dari teknologi yang dipakai mengurangi emisi karbon ada beberapa tahapan dari hulu migas mulai dari eksplorasi sampai proses sampai pengangkutan semua punya faktor-faktor yang bisa dikecilkan dan emisinya," ujarnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
MedcoEnergi Rampungkan...
MedcoEnergi Rampungkan Akuisisi Seismik 3D Rebonjaro di Blok Corridor
Jaga Ketahanan Energi,...
Jaga Ketahanan Energi, PHE Produksi Minyak 553.670 Bph per Januari
Pertamina Drilling Bukukan...
Pertamina Drilling Bukukan Laba Bersih per Januari 104,4% di Atas Target
Pertamina Targetkan...
Pertamina Targetkan Produksi Minyak Capai 416.000 Barel per Hari di 2025
Genjot Produksi, PHE...
Genjot Produksi, PHE Pacu Reaktivasi Sumur Minyak Tak Aktif
Investasi Migas AS Lesu,...
Investasi Migas AS Lesu, Nilai Transaksi Anjlok Rp156 Triliun
Pertamina Setor Rp115,79...
Pertamina Setor Rp115,79 Triliun ke Negara Usai Ambil Alih WK Rokan
Respons Perintah Prabowo...
Respons Perintah Prabowo ke Bahlil, Kadin Ikut Kejar Produksi Minyak 1 Juta Barel/Hari
Subholding Upstream...
Subholding Upstream Pertamina Produksi Minyak 556 MBOPD dan Gas 2,8 BSCFD di 2024
Rekomendasi
Harimau Sumatera yang...
Harimau Sumatera yang Diduga Sering Memangsa Ternak Warga Ditangkap, Dievakuasi ke Bukittinggi Zoo
TNI-Polri Evakuasi 8...
TNI-Polri Evakuasi 8 Korban Serangan KKB di Distrik Anggruk ke RSAD Marthen Indey
The Park Sawangan Hadirkan...
The Park Sawangan Hadirkan Karakter Animasi Entong, Ceriakan Puluhan Anak Yatim
Berita Terkini
Berbagi Kebahagiaan...
Berbagi Kebahagiaan Ramadan, Kadin Salurkan 150 Paket Bantuan ke Anak Yatim
35 menit yang lalu
Februari 2025, Bank...
Februari 2025, Bank Mandiri Salurkan KUR Rp9,01 Triliun ke 77.500 UMKM
52 menit yang lalu
Pimpin BRICS Hadapi...
Pimpin BRICS Hadapi Perang Dagang AS, China Susun Rencana Baru
1 jam yang lalu
Tarif dan Ketentuan...
Tarif dan Ketentuan Baru Pajak BBM di Jakarta, Simak Penjelasannya
1 jam yang lalu
Travel Gelap Marak di...
Travel Gelap Marak di Musim Mudik, Waspadai Ciri dan Modusnya
2 jam yang lalu
Kemendag: Ekonomi Kreatif...
Kemendag: Ekonomi Kreatif Punya Potensi Besar untuk Ekspor
3 jam yang lalu
Infografis
10 Kota dengan Konsumsi...
10 Kota dengan Konsumsi Gorengan Tertinggi di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved