Upaya Mengapresiasi Perusahaan Jasa Healthcare yang Dinilai Sukses

Rabu, 24 Agustus 2022 - 13:46 WIB
loading...
Upaya Mengapresiasi...
Perusahaan healthcare banyak yang berbenah diri saat pandemi. Foto/Ilustrasi/opendei.eu
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat lembaga pemerintah dan seluruh perusahaan , terutama yang bergerak di bidang healthcare, untuk berbenah diri memberikan produk dan jasa pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Untuk memberikan apresiasi kepada perusahaan jasa healthcare yang sukses menjalani tugasnya, SWA dan Business Digest menggelar Indonesia Healthcare Award 2022.



Acara ini bertajuk Transforming National Healtcare System Into the New Landscape Toward Healthy and Productive Society. Selain diisi webinar, ajang ini juga menganugerahkan penghargaan kepada sejumlah perusahaan yang dinilai memberikan pelayanan produk dan jasa healthcare terbaik bagi masyarakat.

Pemberian penghargaan dilakukan berdasarkan hasil survei yang telah dilaksanakan di enam kota utama dengan melibatkan 5.000 responden. Metode survei dilakukan melalui pendekatan kepuasan pelanggan pada empat aspek, di antaranya product, price, place dan promotion.

Perusahaan yang meraih penghargaan adalah pemilik merek-merek berikut, yaitu Ovutest, Sensitif, OMRON Healthcare Indonesia, CITO, Laboratorium Medis CITO Group, Madu TJ, FreshCare, Hotin Cream, OBH Combi Anak, OBH Combi, KMN EyeCare, Hufagripp TMP, ENTROSTOP, PROMAG, Kalpanax, FEMMY D3, CEREBROFORT GOLD, dan Insto.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya di acara webinar mengatakan bahwa masyarakat yang produktif adalah masyarakat yang sehat. Kemenkes berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatan yang terdiri dari enam pilar utama.

Upaya Mengapresiasi Perusahaan Jasa Healthcare yang Dinilai Sukses


Pertama, transformasi layanan primer yang didukung sistem jejaring hingga tingkat desa dan dusun dalam bentuk posyandu. Pilar kedua, transformasi layanan rujukan yang dilakukan untuk memastikan agar pelayanan penyakit katastropik tersedia di setiap kota dan memiliki rumah sakit rujukan yang baik.

“Pemerataan pelayanan kesehatan di kabupaten dan kota ditargetkan akan mencapai 100% di tahun 2027,” ujar Menkes, dikutip Rabu (24/8/2022).

Pilar ketiga, transformasi sistem ketahanan kesehatan untuk memastikan selalu siaga setiap waktu dalam memberikan layanan kesehatan. Pilar empat, sistem pembiayaan kesehatan untuk memastikan bahwa pembiayaan kesehatan yang efektif dan berkelanjutan.

Pilar kelima, transformasi SDM tenaga kesehatan untuk memenuhi tenaga kesehatan dengan jumlah yang cukup dan merata di seluruh Indonesia. Pilar keenam yakni teknologi informasi kesehatan dan bio teknologi yang di antaranya meliputi big data, kecerdasan buatan serta Internet of Things (IoT).



“Ini perlu kolaborasi lintas sektor agar pemberian layanan kesehatan dapat terwujud hingga pelosok negeri," jelas Menkes.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1091 seconds (0.1#10.140)