Indeks Diprediksi Menguat, Enam Saham Ini Bisa Jadi Pilihan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pada perdagangan hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi akan kembali melanjutkan penguatan. Sebelumnya, penutupan perdagangan kemarin (30/6/2020) IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 0,07% ke 4.905.
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama, menganalisa berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif.
"Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral. Namun demikian, masih terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance," kata Nafan Aji di Jakarta, Rabu (1/7/2020). ( Baca:Awal Semester II, Indeks Diprediksi Bakal Bertenaga )
Aji kemudian merekomendasikan sejumlah saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:
1. BBTN
Terlihat pola bearish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham. “Sell on strength” pada area 1.250-1.300, dengan target harga di level 1.100. Resistance: 1.330.
2. CTRA
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 600-610, dengan target harga secara bertahap di level 650, 745, dan 840. Support: 575 & 555.
3. ERAA
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 1.220-1.260, dengan target harga secara bertahap di level 1.310, 1.430 dan 1.550. Support: 1.220, 1.995 & 1.165.
4. SCMA
Terlihat pola bearish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham. “Sell on strength” pada area 1.170-1.190, dengan target harga di level 1040. Resistance: 1250.
5. WIKA
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish homing pigeon candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area 1.190-1.200, dengan target harga secara bertahap di level 1.320, 1.570 dan 1.820. Support: 1.130.
6. WSKT
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 700-710, dengan target harga secara bertahap di level 725, 820 dan 910. Support: 685 & 655.
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama, menganalisa berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif.
"Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral. Namun demikian, masih terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance," kata Nafan Aji di Jakarta, Rabu (1/7/2020). ( Baca:Awal Semester II, Indeks Diprediksi Bakal Bertenaga )
Aji kemudian merekomendasikan sejumlah saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:
1. BBTN
Terlihat pola bearish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham. “Sell on strength” pada area 1.250-1.300, dengan target harga di level 1.100. Resistance: 1.330.
2. CTRA
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 600-610, dengan target harga secara bertahap di level 650, 745, dan 840. Support: 575 & 555.
3. ERAA
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 1.220-1.260, dengan target harga secara bertahap di level 1.310, 1.430 dan 1.550. Support: 1.220, 1.995 & 1.165.
4. SCMA
Terlihat pola bearish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham. “Sell on strength” pada area 1.170-1.190, dengan target harga di level 1040. Resistance: 1250.
5. WIKA
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish homing pigeon candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area 1.190-1.200, dengan target harga secara bertahap di level 1.320, 1.570 dan 1.820. Support: 1.130.
6. WSKT
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 700-710, dengan target harga secara bertahap di level 725, 820 dan 910. Support: 685 & 655.
(uka)