Genjot Pangan Lokal, Kementan: Kita Bisa Selamat Dunia Akhirat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Adanya konflik antara Rusia-Ukraina membuat rantai pasok gandum ke berbagai dunia, termasuk Indonesia menjadi terhambat. Pasalnya, Ukraina dan Rusia menjadi pemasok gandum yang besar untuk Indonesia.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan solusi dari adanya krisis pangan ataupun terganggunya rantai pasok adalah pengembangan pangan lokal .
"Tanaman pangan lokal ini solusi dari ksisis global, biarin gandum harganya tinggi, yang penting kita punya singkong, yang penting kita punya sagu, yang penting kita punya sayuran lokal," ujar Dedi dalam Ngobras Vol 35 secara virtual, Selasa (30/8/2022).
Menurutnya, ketergantungan Indonesia terhadap pangan maupun bahan pangan impor harus mulai diatasi dengan cara menggenjot produksi hingga konsumsi pangan lokal.
"Artinya apa, kurangi ketergantungan terhadap impor, kurangi ketergantungan terhadap gandum. Artinya ganti itu komoditas impor dengan komoditas lokal," sambungnya.
Sehingga menurut Dedi ketersediaan pangan lokal ini sebetulnya menjadi peranan kunci dalam menghadapi krisis pangan. Indonesia sebagai negara agraris sebetulnya sangat memungkinkan untuk memproduksi pangan lokal.
"Jadi camkan ini hey para petani, para penyuluh, pangan lokal itu solusi dari krisis pangan. Insya Allah kalau kita genjot pangan lokal, kita genjot konsumsi pangan lokal, kita genjot ekspor kita, kalau seperti itu selamat kita di dunia dan di akhirnya (fidunya walakhirot)," pungkasnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan solusi dari adanya krisis pangan ataupun terganggunya rantai pasok adalah pengembangan pangan lokal .
"Tanaman pangan lokal ini solusi dari ksisis global, biarin gandum harganya tinggi, yang penting kita punya singkong, yang penting kita punya sagu, yang penting kita punya sayuran lokal," ujar Dedi dalam Ngobras Vol 35 secara virtual, Selasa (30/8/2022).
Menurutnya, ketergantungan Indonesia terhadap pangan maupun bahan pangan impor harus mulai diatasi dengan cara menggenjot produksi hingga konsumsi pangan lokal.
"Artinya apa, kurangi ketergantungan terhadap impor, kurangi ketergantungan terhadap gandum. Artinya ganti itu komoditas impor dengan komoditas lokal," sambungnya.
Sehingga menurut Dedi ketersediaan pangan lokal ini sebetulnya menjadi peranan kunci dalam menghadapi krisis pangan. Indonesia sebagai negara agraris sebetulnya sangat memungkinkan untuk memproduksi pangan lokal.
"Jadi camkan ini hey para petani, para penyuluh, pangan lokal itu solusi dari krisis pangan. Insya Allah kalau kita genjot pangan lokal, kita genjot konsumsi pangan lokal, kita genjot ekspor kita, kalau seperti itu selamat kita di dunia dan di akhirnya (fidunya walakhirot)," pungkasnya.
(uka)