Terlilit Utang, Waskita Karya Akan Jual 4 Ruas Tol Tahun Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Waskita Karya Tbk (Persero) berencana menjual kepemilikan sahamnya atas empat ruas jalan tol pada tahun ini. Keempat tol tersebut dikelola oleh anak usahanya, PT Waskita Toll Road.
( )
Rinciannya adalah Tol Becakayu, Tol Kanci-Pejagan, dan Tol Pejagan-Pemalang. Sedangkan satu lagi, Tol Cibitung-Tanjung Priok yang akan dijual dengan mengurangi kepemilikan saham dari mayoritas menjadi minoritas.
Direktur Utama Waskita Destiawan Soewardjono mengatakan, penjualan tol tersebut untuk mengembalikan biaya investasi yang 70% berasal dari utang. "Kas waskita yang defisit memang saat ini kondisinya seperti itu, tapi upaya yang kami lakukan adalah meningkatkan proses penagihan piutang," kata Soewardjono dalam rapat Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (1/7/2020).
( )
Dia juga mengungkapkan, secara keseluruhan, utang perusahaan beserta empat anak usaha mencapai Rp 89 triliun hingga 2020. Sambungnya menerangkan, dari empat anak usaha Waskita Karya, hanya Waskita Toll Road yang masih merugi. Karena itu, perusahaan harus terus menyuntik dana ke sana.
"Jadi besar sekali pengaruh dari pembayaran kami," jelasnya.
Tidak hanya itu, Rapat kerja Komisi VI DPR RI bersama sejumlah bos BUMN karya diwarnai pertanyaan terkait dugaan proyek fiktif. Adapun Destiwan mengatakan adanya kasus ini menurutnya jadi perhatian direksi baru.
"Untuk proyek-proyek pengadaan fiktif ini juga menjadi atensi kami di tim yang baru untuk tidak terulang dan kami akan melakukan audit khusus, sosialisasi terkait dengan hal ini sehingga ke depan tidak terjadi lagi," paparnya.
( )
Rinciannya adalah Tol Becakayu, Tol Kanci-Pejagan, dan Tol Pejagan-Pemalang. Sedangkan satu lagi, Tol Cibitung-Tanjung Priok yang akan dijual dengan mengurangi kepemilikan saham dari mayoritas menjadi minoritas.
Direktur Utama Waskita Destiawan Soewardjono mengatakan, penjualan tol tersebut untuk mengembalikan biaya investasi yang 70% berasal dari utang. "Kas waskita yang defisit memang saat ini kondisinya seperti itu, tapi upaya yang kami lakukan adalah meningkatkan proses penagihan piutang," kata Soewardjono dalam rapat Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (1/7/2020).
( )
Dia juga mengungkapkan, secara keseluruhan, utang perusahaan beserta empat anak usaha mencapai Rp 89 triliun hingga 2020. Sambungnya menerangkan, dari empat anak usaha Waskita Karya, hanya Waskita Toll Road yang masih merugi. Karena itu, perusahaan harus terus menyuntik dana ke sana.
"Jadi besar sekali pengaruh dari pembayaran kami," jelasnya.
Tidak hanya itu, Rapat kerja Komisi VI DPR RI bersama sejumlah bos BUMN karya diwarnai pertanyaan terkait dugaan proyek fiktif. Adapun Destiwan mengatakan adanya kasus ini menurutnya jadi perhatian direksi baru.
"Untuk proyek-proyek pengadaan fiktif ini juga menjadi atensi kami di tim yang baru untuk tidak terulang dan kami akan melakukan audit khusus, sosialisasi terkait dengan hal ini sehingga ke depan tidak terjadi lagi," paparnya.
(akr)